Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Rumah Allah itu nampak dalam diri Yesus

P ada waktu itu berkatalah Salomo: "TUHAN telah menetapkan matahari di langit, tetapi Ia memutuskan untuk diam dalam kekelaman. Sekarang, aku telah mendirikan rumah kediaman bagi-Mu, tempat Engkau menetap selama-lamanya." (1Raj 8:12-13) Renungan: Banyak orang ingin sekali memiliki rumah. Karena dengan memiliki rumah, maka seorang manusia akan terlepas dari gangguan hujan dan panas. Dengan memiliki rumah pun seorang manusia dapat terlindung dari serangan hewan buas atau pun serangga yang bisa mengancam kehidupannya. Apa kaitannya dengan kutipan hari ini? Bacaan hari ini kita melihat bagaimana keinginan Salomo untuk mendirikan rumah kediaman Allah. sementara itu, Tuhan Yesus sedang bekerja dengan menyembuhkan banyak orang. Jika Salomo mendirikan rumah kediaman bagi Allah. Di dalam Perjanjian Baru, rumah itu terwujud di dalam Tuhan Yesus Kristus. Di dalam Dia, Allah hadir, menyapa dan berkarya bagi semua orang. Allah pun tidak dibatasi lagi hanya di dalam bangunan kuil.

Keluar dari Rasa mencari Kesunyian dan Kenyamanan

K etika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka. (Mrk 6:34) Renungan: Kita terkadang bersikap egois. Ketika kita merasa bahwa sudah sering membantu orang lain berasa letih dan capek. Kemudian setelah itu, ketika ada orang lain yang membutuhkan kita, maka kita perlahan mencari tempat yang “sunyi, sepi dan bisa beristirahat.” Maksudnya ialah kita mencari kenyamanan bagi diri kita sendiri. Yesus dalam Injil hari ini mengajak kita untuk melepaskan diri dari zona nyaman yang selama ini kita anut. Seperti misalnya, karena si Budi sudah terlalu sering dibantu, maka untuk apa dibantu lagi? Tuhan Yesus yang tadinya ingin mencari tempat yang nyaman pun dapat berubah. Ia melihat kerumunan orang itu bagaikan kerumunan domba tanpa gembala. Tidak ada arah yang jelas. Di sini Yesus