Kejadian 50:19-21 Tetapi Yusuf berkata kepada mereka: "Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah?
Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.
Jadi janganlah takut, aku akan menanggung makanmu dan makan anak-anakmu juga." Demikianlah ia menghiburkan mereka dan menenangkan hati mereka dengan perkataannya.
Oleh : Philipus Vembrey Hariadi
Rasa dendam merupakan rasa yang timbul dari dalam diri kita saat menerima perlakuan dan perkataan yang mungkin diterima dari luar diri manusia. Rasa dendam akan ditimbun ketika rasa itu sudah dibangkitkan oleh pihak lain di luar diri. Tetapi rasa ini ternyata merupakan rasa yang justru membuat karakter dan kepribadian kita berubah. Kita menjadi seperti singa yang menunggu mangsanya lengah. Ketika lengah, maka akan diterkam dan dicabik-cabik secara membabi buta.
Di dalam kisah ini, Yusuf memberikan pelajaran penting bagi kita semua yakni memaafkan dan melupakan. Di sini Yusuf memberikan gambaran bahwa Allah yang ada di dalam hidup manusia bukanlah pendendam melainkan Allah pengampun. Lagi pula, Yusuf menggambarkan mengenai pemberian hukum atau sanksi. Hakim yang berhak memberikan keduanya itu hanyalah Allah dan bukan manusia.
Yusuf memberikan sebuah solusi terhadap rasa dendam yang mungkin akan ditemui. Di sana Yusuf memilih untuk bertanggung jawab secara penuh terhadap saudara-saudaranya. Dengan itu, maka kasih Allah semakin nyata di dalam diri saudara-saudara Yusuf.
Posted via Blogaway
Komentar
Posting Komentar