Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

Bukti Perlindungan Allah melalui Pengalaman

Gambar: http://www.akuinginsukses.com/ “Tiga kali setahun haruslah engkau mengadakan perayaan bagi-Ku. Hari raya Roti Tidak Beragi haruslah kaupelihara; tujuh hari lamanya engkau harus makan roti yang tidak beragi, seperti yang telah Kuperintahkan kepadamu, pada waktu yang ditetapkan dalam bulan Abib, dalam bulan itulah engkau keluar dari Mesir, tetapi janganlah orang menghadap ke hadirat-Ku dengan tangan hampa. Kaupeliharalah juga hari raya menuai, yakni menuai buah bungaran dari hasil usahamu menabur di ladang; demikian juga hari raya pengumpulan hasil usahamu dari ladang. Tiga kali setahun semua orangmu yang laki-laki harus menghadap ke hadirat Tuhanmu TUHAN.” (Kel 23:14-17) Masa lalu, merupakan rentetan kisah yang pernah kita alami selama ini. Di dalam kisah itu ada yang sedih atau ada juga yang menggembirakan. Jika kita mengenang suatu peristiwa bersama teman, sahabat atau pun pasangan hidup. Di sana mungkin kita akan mengalami suatu perasaan yang bisa saja sangat menyenangk

Kabar Bohong

gambar: http://komputerlamongan.com “Janganlah engkau menyebarkan kabar bohong; janganlah engkau membantu orang yang bersalah dengan menjadi saksi yang tidak benar.” (Kel 23:1) D alam satu permasalahan, biasanya ada dua sisi yakni kebenaran dan kebohongan. Seperti biasanya, kedua sisi tersebut melakukan pembelaan masing-masing. Pihak yang bersalah mencari cara agar luput dari kesalahannya atau memperingan hukuman yang harus diterimanya. Bahkan pihak yang bersalah tersebut sampai mampu menyebarkan kabar bohong atau mencari bantuan orang lain agar dapat menjadi saksi yang tidak benar untuk mengatasi permasalahannya itu. Perbuatan yang di ungkap di atas adalah sangat tidak dibenarkan oleh Allah. Allah menyampaikan itu melalui 10 Perintah Allah: “Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu” (Kel 20:16). Itu merupakan penegasan sikap Allah terhadap kebohongan. Mengapa demikian? Karena dengan itu adalah salah satu bentuk untuk menjaga kekudusan diri kita dan Allah. Oleh sebab i

Menjadi Orang-orang Kudus bagi Allah

Gambar:  Isi Good “Haruslah kamu menjadi orang-orang kudus bagi-Ku: daging ternak yang diterkam di padang oleh binatang buas, janganlah kamu makan, tetapi haruslah kamu lemparkan kepada anjing.” (Kel 22:31) Dalam memilih makanan pasti kita menginginkan makanan yang sehat dan nikmat. Oleh sebab itu, dalam menyiapkan makanan pasti kita menyiapkannya dengan baik. Hal itu dilakukan agar kita mendapatkan makanan yang siap dimakan dengan nikmat dan berguna bagi tubuh. Dalam ayat 31 dari kitab Keluaran, kita diberitahukan oleh Allah melalui perintah-Nya kepada bangsa Israel. Allah meminta kepada bangsa Israel untuk menghindari makanan yang diterkam di padang oleh binatang buas. Makanan jenis itu seharusnya diberikan kepada anjing. Mengapa demikian? Menurut kitab Im 17:15 dinyatakan bahwa “Dan setiap orang yang makan bangkai atau sisa mangsa binatang buas, baik ia orang Israel asli maupun orang asing, haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai m

Perlakuan terhadap Orang Asing

Gambar:  Jejak-Jejak Langkah.. “Janganlah kautindas atau kau tekan seorang orang asing, sebab kamupun dahulu adalah orang asing di Mesir.” (Kel 22:21) Orang asing itu seperti apa? Orang asing itu datang ke tempat yang belum diketahuinya dan tidak ada yang dikenalnya. Itu adalah orang asing. Orang asing itu tidak mengetahui ke mana dia akan pergi. Orang asing itu belum mengetahui apa yang harus dilakukan jika bertemu orang lain di jalan. Orang asing itu enggan untuk berbicara dan membuka jalur komunikasi. Itulah orang asing. Namun kenapa kita diminta untuk tidak menindas orang miskin? Dahulu bangsa Israel pernah mengalami menjadi orang asing di Mesir. Pengalaman itu adalah pengalaman yang kurang mengenakkan bagi bangsa Israel. Di mana mereka tidak diperlakukan dengan manusiawi. Atas dasar itulah Allah menghendaki kepada bangsa Israel untuk tidak memperlakukan orang asing dengan tekanan atau penindasan. Hal itu harus dilakukan karena seperti yang ditegaskan di ayat 27, yakni “