Gambar: |
“Janganlah kautindas atau kau tekan seorang orang asing, sebab kamupun dahulu adalah orang asing di Mesir.” (Kel 22:21)
Orang asing itu seperti apa? Orang asing itu datang ke tempat yang belum diketahuinya dan tidak ada yang dikenalnya. Itu adalah orang asing. Orang asing itu tidak mengetahui ke mana dia akan pergi. Orang asing itu belum mengetahui apa yang harus dilakukan jika bertemu orang lain di jalan. Orang asing itu enggan untuk berbicara dan membuka jalur komunikasi. Itulah orang asing. Namun kenapa kita diminta untuk tidak menindas orang miskin?
Dahulu bangsa Israel pernah mengalami menjadi orang asing di Mesir. Pengalaman itu adalah pengalaman yang kurang mengenakkan bagi bangsa Israel. Di mana mereka tidak diperlakukan dengan manusiawi. Atas dasar itulah Allah menghendaki kepada bangsa Israel untuk tidak memperlakukan orang asing dengan tekanan atau penindasan. Hal itu harus dilakukan karena seperti yang ditegaskan di ayat 27, yakni “Sebab Aku ini pengasih”.
Bagaimana dengan kita? Terkadang kita masih melakukan penindasan dan tekanan kepada orang asing. Orang asing itu adalah orang yang belum kita kenal dalam hati kita. Meski orang itu berada di dekat kita, namun karena orang tersebut tidak masuk orang yang nyaman dengan kita, maka orang tersebut masih dikatakan asing. Di sana kita memperlakukannya dengan tidak adil. Kita menindasnya atau bahkan menekannya hingga memberikan ketidaknyamanan. Apakah itu wajah Allah yang kita wartakan kepada semua orang? Atau wajah Allah yang kita paksakan demi kenyamanan kita sendiri?
Bagaimana dengan kita? Terkadang kita masih melakukan penindasan dan tekanan kepada orang asing. Orang asing itu adalah orang yang belum kita kenal dalam hati kita. Meski orang itu berada di dekat kita, namun karena orang tersebut tidak masuk orang yang nyaman dengan kita, maka orang tersebut masih dikatakan asing. Di sana kita memperlakukannya dengan tidak adil. Kita menindasnya atau bahkan menekannya hingga memberikan ketidaknyamanan. Apakah itu wajah Allah yang kita wartakan kepada semua orang? Atau wajah Allah yang kita paksakan demi kenyamanan kita sendiri?
Komentar
Posting Komentar