Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meteraiNya." (Yoh 6:26-27)
Banyak sekali dari antara kita yang melakukan pekerjaan dengan mengharapkan upah yang lebih. Lalu, ketika upah itu tidak kunjung tiba, maka yang timbul hanyalah kekecewaan. Kekecewaan itu pun mengganggu kinerja kita. Sehingga, itu membuat kita bekerja dengan setengah kemauan kita.
Hari ini Yesus mengingatkan kepada kita bahwa bekerja bukan untuk makanan yang akan dapat binasa melainkan untuk makanan yanb bertahan sampai hidup yang kekal. Dari pernyataan itu sepertinya Tuhan Yesus hendak mengajak kita ke dalam suatu permenungan yang panjang mengenai pekerjaan yang tengah kita geluti saat ini. Di sana Tuhan Yesus mengajak kita untuk bekerja sesuai kemampuan kita dan sesuai dengan yang terbaik yang kita miliki. Hal itu semata-mata bukan untuk mendapatkan upah melainkan mendapatkan sesuatu yang dapat bertahan untuk hidup yang kekal.
Semoga dengan seruan yang diberikan oleh Tuhan Yesus pada hari ini dapat menggugah hati kita dalam melakukan pekerjaan. Bukan pekerjaan yang semata-mata menghasilkan uang atau makanan. Tetapi melakukan pekerjaan yang berujung pada kemuliaan Allah.
Bacaan dari Injil Mat 12:1-8 : Pada waktu itu, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat." Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan bagaimana mereka makan roti sajian yang tidak boleh dimakan, baik olehnya maupun oleh mereka yang mengikutinya, kecuali oleh imam-imam? Atau tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah? Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah. Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah. Karen
Komentar
Posting Komentar