Langsung ke konten utama

Hadiah atas Kesetiaan

Gambar: blog.tokopedia.com
“Jagalah dirimu di hadapannya dan dengarkanlah perkataannya, janganlah engkau mendurhaka kepadanya, sebab pelanggaranmu tidak akan diampuninya, sebab nama-Ku ada di dalam dia” (Kel 23:21) 

Ada kisah menarik yang saya kutip dari situs tribunnewsbogor.com tanggal 6 September 2016. Tokoh utama dari cerita tersebut ialah Elisabeth Davis. Siapa itu Elisabeth Davis? Mari kita baca mengenai Elisabeth Davis yang saya maksudkan itu. Jika banyak lansia yang ingin menikmati masa tuanya, hal itu tidak terjadi pada perempuan ini. Rambutnya sudah memutih dan umurnya tidak muda lagi. Di umurnya yang menyentuh angka 99, ia masih menjadi seorang pegawai suatu perguruan tinggi. Dilansir dari ABC News, Elisabeth Davis baru saja merayakan 80 tahun masa kerjanya. Pekerjaannya juga bukan pekerjaan asal-asalan. Ia berprofesi sebagai sekretaris pada sebuah sekolah di Culver Academies, di Culver, Indiana, Amerika Serikat. Pekerjaannya ini adalah pekerjaan pertamanya setelah ia lulus dari sekolah, saat ia berumur 19 tahun. Ia mengaku harus bekerja karena tidak punya cukup uang untuk kuliah. Apalagi, seorang saudaranya sendiri yang meminta bantuannya agar membantu mereka di kampus ini. Kehadirannya di sekolah ini pun disenangi oleh para dosen dan mahasiswa. Bekerja di tempat ini juga membantunya saat ia melewati masa-masa berkabung setelah kehilangan suaminya. Suaminya meninggal di tahun 2004, dan di rumah ia sendirian, karenanya ia lebih suka bekerja untuk memanfaatkan waktu dengan baik. Karena masa kerjanya yang begitu lama, ia menjadi saksi sejarah bangsa Amerika. Bayangkan saja, ia telah bekerja dari masa Presiden Franklin D Roosevelt hingga Barrack Obama. Dan di masa tuanya, ingatannya pun masih sangat bagus. Ia bisa menceritakan apapun yang terjadi dari tahun 1936 saat ia mulai bekerja. Kini Elisabeth bertanggung jawab dengan semua data pribadi setiap anggota fakultas, yang ia kerjakan bukan dengan komputer. Ia masih mengerjakan semuanya dengan tangannya sendiri, dan dengan mesin ketik. Pihak kampus pun tetap senang jika ia masih menggunakan cara manual. Pasalnya, tulisan tangan Davis sangat bagus dan catatan-catatan tersebut akan jadi bukti otentik selain disimpan dalam komputer. Dan uniknya, sampai sejauh ini ia tidak pernah terpikirkan untuk pensiun. "Kampus ini telah begitu baik untukku dan karenanya aku harus memberikan yang terbaik yang aku bisa," ujarnya mantap.

Di dalam kutipan ayat dari Kitab Keluaran, Allah digambarkan memberikan janji kepada orang Israel akan mengirim seorang utusan untuk menjaga bangsa Israel. Sosok tersebut digambarkan di dalam Kel 23:20-33 dengan tegas bahwa orang itu adalah orang yang sangat kuat namun orang tersebut adalah juga orang yang setia kepada-Nya. Di samping memberikan janji kepada bangsa Israel, Allah juga berjanji akan memberikan menjadikan bangsa Israel menjadi bangsa yang pertama di antara bangsa lainnya. Allah juga memberikan janji kepada bangsa Isral yakni akan memberkati makanan dan air. Allah pun juga menjanjikan bahwa Allah akan menjauhkan mereka dari penyakit, keguguran atau mandul, membuat Israel menjadi bangsa yang ditakuti dan menjanjikan akan memberikan batasan daerah dari Laut Teberau sampai Laut Filistin dan dari padang gurun sampai sungai Efrat. (Kel 23:31). Namun, yang paling utama dari janji-janji yang diberikan oleh Allah itu ada satu keinginan yang disampaikan oleh Allah. Allah menginginkan manusia untuk setiap kepada-Nya dan tetap menjaga kesetiaan itu dengan tetap berperilaku sesuai dengan kaidah yang terdapat dalam hukum taurat.

Belajar dari Elisabeth Davis mengenai kesetiaan. Jika di dalam kutipan kitab keluaran Allah menjanjikan begitu banyak hal kepada bangsa Israel, namun di dalam diri Elisabeth Davis, Allah memberikan hadiah indah yakni pengetahuan. Ini mengibaratkan bahwa di dalam kesetiaan yang kita perbuat di dalam setiap karya yang tengah ditekuni akan memberikan hadiah. Memang hadiah itu bukanlah hadiah mewah yang mahal namun hadiah yang diberikan oleh Allah adalah hadiah yang tumbuh di dalam diri kita sendiri. Hadiah itu pun bermanfaat positif bagi orang lain. Pertanyaannya ialah akankah kita setia kepada seluruh hal yang ada di dalam kehidupan ini?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanda Yesus

Gambar:  Katolisitas.org P ada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: "Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu." Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. (Mat. 12:38-39) Renungan: Teman-teman terkasih, kadang kala kita sering meminta tanda. Ketika meminta persetujuan, kita meminta tanda tangan. Ketika kita bertanya kepada teman mengenai lokasi keberadaannya, kita meminta foto. Ketika salah seorang dari teman pergi ke suatu daerah yang viral, kita meminta tanda. Tuhan Yesus hari ini berhadapan dengan ahli Taurat dan kaum Farisi. Mereka meminta kepada Yesus untuk membuat tanda agar mereka percaya. Namun, Yesus tidak mau memberikan tanda kecuali tanda Yunus. Jika Yunus berada di dalam perut ikan selama tiga hari, Tuhan Yesus berada di alam kematian selama tiga hari. Itulah tanda yang diberikan oleh...

Belajar Kerjasama dari Harun dan Hur

"Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur telah naik ke puncak bukit. Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek. Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam. Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang." (Kel 17:10-13). Renungan: Kata kerjasama nampaknya bukanlah kata asing yang jarang sekali kita dengar. Kata tersebut sering kita dengar atau pergunakan dalam rutinitas sehari-hari. Namun, pertanyaannya ialah apakah kita sudah memahami dengan baik makna dari kerjasama itu sendiri? Harun dan Hur melalui bacaan hendak memberikan makna baru di dala...

Doa untuk Pekerja (Bahasa Inggris)

O St. Joseph,Patron of the Church! You, who side by side with the Word made flesh, worked each day to earn your bread, drawing from Him the strength to live and to toil; you who experienced the anxiety for the morrow, the bitterness of poverty, the uncertainty of work: you who today give the shining example, humble in the eyes of men but most exalted in the sight of God: protect workers in their hard daily lives, defending them from discouragement, from negative revolt, and from pleasure-loving temptations; and keep peace in the world, that peace which alone can ensure the development of peoples Amen. Didoakan oleh Paus Fransiskus dalam Audiensi Umum di Aula Paus Paulus VI, Vatikan 12 Januari 2022 Paus Paulus VI Dikutip dari : https://www.catholicnewsagency.com/