Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Berkarya secara Tulus

Sebab Ia menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desakan kepada-Nya hendak menjamah-Nya. (Mrk. 3:10) Renungan: Kita sering mendengar yang namanya dukun. Mereka biasanya memiliki kemampuan supranatural. Sehingga, mereka bisa memprediksi dan menyembuhkan orang yang terkena penyakit aneh dan sulit disembuhkan. Namun, sayang sebagian kecil dari mereka memiliki motivasi hanya untuk mencari keuntungan. Tidak jarang dari mereka ditinggalkan oleh para pasiennya. Tidak halnya dengan Yesus. Yesus hari ini di dalam Injil didatangi oleh begitu banyak orang. Mereka telah mendengar apa yang dilakukan-Nya kepada orang-orang yang sakit. Bahkan di antara mereka percaya bahwa hanya dengan menyentuh jubah-Nya saja, maka mereka yang sakit akan sembuh. Orang-orang yang telah disembuhkan bukan diminta untuk mempromosikan-Nya melainkan justru dilarang untuk memberitahukannya kepada orang lain. Belajar dari apa yang dilakukan oleh Yesus bagi banyak orang, kita pun dituntut untu

Dampak Iri Hati

Kemudian kata-Nya kepada mereka: "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Tetapi mereka itu diam saja. (Mrk. 3:4) Renungan: Apa yang kita lakukan terhadap orang yang kita iri? Terkadang, kita melebih-lebihkan apa yang dibicarakan di hadapannya. Atau juga kita mencoba untuk mengatakan kepada teman-teman bahwa kita yang lebih baik dari dirinya. Terkadang kita juga memaksa keinginan kita untuk melakukan hal-hal yang teman kita sukai. Lebih parahnya lagi ialah ketika rasa iri semakin menjadi adalah berkelahi dengan teman. Rasa iri pernah menjangkit dalam diri Kain. Karena iri itu jugalah Kain tega untuk menghabisi Habel. Padahal Allah sudah memberitahukan bahwa dosa sudah mengintip ketika iri itu hadir di dalam diri. Rasa ini jugalah yang ada di dalam diri orang Farisi. Mereka merasa iri bahwa Yesus memiliki jemaat lebih banyak. Mereka juga merasa iri karena Yesus lebih dicintai ketimbang merek

Membatasi diri dengan Teman yang Nakal?

Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." (Mrk 2:17) Renungan: Semasa kita sekolah, entah itu di SD, SMP atau SMA pasti memiliki seorang teman yang super bandel. Ketika orang tua kita mengetahui bahwa salah seorang dari teman adalah bandel, maka pesannya kemungkinan besar bernada, “awas, jangan bergaul atau berteman dengan dia.” Tujuannya ialah agar kenakalan atau kebandelan anak tersebut tidak menular kepada diri kita. Kenyataannya apakah kenakalan anak itu menular kepada diri kita? Tuhan Yesus hari ini bertemu dengan seorang Lewi bernama Alfeus. Sebagai seorang Lewi, maka Alfeus tidak memiliki hubungan yang baik dengan warga sekitar. Ia dijauhi karena Lewi dianggap sebagai orang berdosa. Lewi atau pemungut cukai dianggap berdosa karena mengambil uang milik orang lain. Orang seperti itu diajak makan bers