Sebab Ia menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desakan kepada-Nya hendak menjamah-Nya. (Mrk. 3:10)
Renungan:
Kita sering mendengar yang namanya dukun. Mereka biasanya memiliki kemampuan supranatural. Sehingga, mereka bisa memprediksi dan menyembuhkan orang yang terkena penyakit aneh dan sulit disembuhkan. Namun, sayang sebagian kecil dari mereka memiliki motivasi hanya untuk mencari keuntungan. Tidak jarang dari mereka ditinggalkan oleh para pasiennya.
Tidak halnya dengan Yesus. Yesus hari ini di dalam Injil didatangi oleh begitu banyak orang. Mereka telah mendengar apa yang dilakukan-Nya kepada orang-orang yang sakit. Bahkan di antara mereka percaya bahwa hanya dengan menyentuh jubah-Nya saja, maka mereka yang sakit akan sembuh. Orang-orang yang telah disembuhkan bukan diminta untuk mempromosikan-Nya melainkan justru dilarang untuk memberitahukannya kepada orang lain.
Belajar dari apa yang dilakukan oleh Yesus bagi banyak orang, kita pun dituntut untuk melakukan karya secara tulus. Yesus tidak memikirkan akan mendapatkan jumlah bayaran. Melainkan hal yang terpenting ialah wartakan dulu Kerajaan Allah. Terkadang kita justru memikirkan jumlah reward yang akan diterima jika membantu orang lain. Jika tidak mendapatkan apa yang dibayangkan, maka yang terjadi justru kekecewaan.
Renungan:
Kita sering mendengar yang namanya dukun. Mereka biasanya memiliki kemampuan supranatural. Sehingga, mereka bisa memprediksi dan menyembuhkan orang yang terkena penyakit aneh dan sulit disembuhkan. Namun, sayang sebagian kecil dari mereka memiliki motivasi hanya untuk mencari keuntungan. Tidak jarang dari mereka ditinggalkan oleh para pasiennya.
Tidak halnya dengan Yesus. Yesus hari ini di dalam Injil didatangi oleh begitu banyak orang. Mereka telah mendengar apa yang dilakukan-Nya kepada orang-orang yang sakit. Bahkan di antara mereka percaya bahwa hanya dengan menyentuh jubah-Nya saja, maka mereka yang sakit akan sembuh. Orang-orang yang telah disembuhkan bukan diminta untuk mempromosikan-Nya melainkan justru dilarang untuk memberitahukannya kepada orang lain.
Belajar dari apa yang dilakukan oleh Yesus bagi banyak orang, kita pun dituntut untuk melakukan karya secara tulus. Yesus tidak memikirkan akan mendapatkan jumlah bayaran. Melainkan hal yang terpenting ialah wartakan dulu Kerajaan Allah. Terkadang kita justru memikirkan jumlah reward yang akan diterima jika membantu orang lain. Jika tidak mendapatkan apa yang dibayangkan, maka yang terjadi justru kekecewaan.
Komentar
Posting Komentar