Gambar: http://www.kasihyesus.com |
Renungan :Teman-teman yang terkasih. Ada seorang remaja bernama Ray. Ia adalah seorang yang sangat pintar. Setiap kali ulangan, ia selalu mendapatkan nilai yang tinggi. Suatu kali Ray bertemu dengan Daniel. Daniel ini adalah seorang yang sangat religius. Ketika menghadapi ulangan, Daniel selalu berdoa terlebih dahulu. Namun, nilainya selalu dibawah nilai Ray. Suatu kali Ray bertanya kepada Daniel,”Daniel, kenapa sih kamu selalu berdoa sebelum ulangan kan nilaimu selalu di bawah aku? Tuhan pun gak kelihatan dan tidak mendampingi atau memberikan jawaban ke kamu kan?
Teman-teman, hari ini kita diajak merefleksikan pengalaman dua orang murid Yesus yang berjalan menuju Emaus. Pengalaman mereka begitu menarik karena meski sudah 3 tahun mengikuti Yesus namun mereka masih belum mengenal Yesus. Diajak berdiskusi mengenai kitab suci pun mereka masih belum mengenal sosok yang bersama mereka. Hingga akhirnya mereka dapat mengenali Yesus pada saat Yesus membagikan roti.
Kita kadang kala bersikap seperti Ray. Menganggap bahwa Tuhan itu tidak kelihatan dan tidak pernah hadir pada saat kita susah, sedih, kurang beruntung dan menyakitkan. Mengapa demikian? Karena kita selalu menginginkan sesuatu yang visual dan terlihat. Di sini kita lupa bahwa pada hari paskah Yesus sudah bangkit. Yesus tidak lagi hidup dibatasi oleh ruang dan waktu. Oleh sebab itu, karena sudah dalam keadaan tersebut, maka Yesus pun selalu mengalami cara menyapa yang baru. Entah itu melalui pengemis di pinggi jalan, teman yang kesulitan dan papa-mama kita. Di sanalah Yesus hadir dan hendak menyapa kita.
Komentar
Posting Komentar