Gambar: sesawi.net |
Renungan:
Teman-teman sekalian, dari mana seorang sahabat sungguh-sungguh dikenal? Pertama, dari kebiasaannya. Kita tidak akan mengenal seorang sahabat jika kita tidak pernah mengetahui bagaiamana cara mereka bersikap, berpikir atau berkata-kata. Kedua, dari hal-hal yang paling disukainya. Kita juga tidak akan mengenal seorang sahabat jika kita tidak tahu apa yang mereka suka. Entah itu hobi, makanan atau minuman. Seseorang yang mengaku sebagai sahabat tentu ia akan mengenal apa pun yang disukai atau tidak oleh sahabatnya.
Hari ini Yesus menampakkan diri kepada para murid-Nya di pantai danau Tiberias. Pada awalnya kehadiran Yesus sungguh tidak dirasakan oleh mereka. Yesus bertanya kepada mereka, “"Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada."(Yoh 21:5) Mereka belum sungguh-sungguh mengetahui orang yang bertanya kepada mereka.
Yesus akhirnya meminta mereka untuk menebarkan jala ke sebelah kanan perahu untuk mendapatkan ikan. Akhirnya setelah mengikuti apa yang diminta oleh Yesus, para murid pun mendapatkan ikan dalam jumlah 153 ekor ikan. Setelah mengalami peristiwa itu, murid yang paling dikasihi oleh Yesus yakni Yohanes menyatakan bahwa itu adalah Tuhan kepada Petrus. Setelah mendengar itu, Petrus pun bergegas mengenakan bajunya.
Teman-teman, di dalam kehidupan ini Tuhan menyapa kita dengan begitu banyak cara. Dapat menggunakan cara dengan hadir melalui orang-orang yang kita kasihi seperti orang tua, kakak, adik dan teman-teman. Tuhan hadir dalam diri mereka melalui sapaan-sapaan sederhana teguran atau nasihat. Lebih hebatnya lagi ialah Tuhan hadir dalam kehidupan kita melalui mukjizat-mukjizat. Di saat kita mengalami kesulitan, Tuhan hadir dan memberikan mukjizat kepada kita.
Komentar
Posting Komentar