Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

Sabda Bahagia

Ketidaksabaran dan Keinginan

Gambar: https://id.wikipedia.org Ketika bangsa itu melihat, bahwa Musa mengundur-undurkan turun dari gunung itu, maka berkumpullah mereka mengerumuni Harun dan berkata kepadanya: "Mari, buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir?kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia." (Kel 32:1) Seorang pemuda, ia memiliki impian untuk menjadi seorang pemimpin di perusahaan tempatnya bekerja. Oleh karena ambisi dan ketidaksabarannya, ia pergi menemui seorang ahli kelenik untuk mewujudkan impiannya. Saat pertemuannya itu, ahli kelenik tersebut menyatakan bahwa “kamu bisa menjadi pimpinan dari perusahaan itu seandainya kamu berani mengorbankan anak terakhir yang dikandung dari isterimu sendiri.” Pemuda tersebut mempertimbangkan dengan baik dan berhati-hati. Hingga pada akhirnya ia pun menyetujui persyaratan yang diajukan. Alhasil di kemudian hari, karier pemuda tersebut perlahan-lahan semakin

Terang

Menjadi yang "Terdahulu"

Gambar: https://margonolucas.wordpress.com L alu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya." (Mrk 9:35) Di dalam sebuah organisasi atau negara selalu ada ambisi yang timbul dari beberapa orang atau golongan untuk memimpin. Mereka melakukannya dengan beberapa cara yang pada umumnya dilakukan setiap kali di dalam pemilu. Mereka bisa melakukan kampanye dengan menggunakan massa. Mereka juga bisa melakukan aksi baksos. Mereka juga bisa mengeluarkan janji-janji atau slogan yang dapat menjadi rayuan untuk ditempatkan nomor satu dalam hati masyarakat. Namun, nyatanya itu semua terkadang menjadi tindakan-tindakan yang kosong atau hampa. Kutipan ayat di atas mengajak untuk kita merenungi makna dari menjadi “terdahulu”. Terdahulu menurut Yesus bukanlah diwujudkan dengan memenangkan perdebatan. Terdahulu bukan juga dengan m

Belajar dari Kopi

J awab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" (Mrk 9:23) Ada sebuah kisah yang saya kutip dari http://www.bijak.web.id , ditelusuri tanggal 20 Februari 2017. Seorang Pria yang baru saja menikah, datang pada ibunya dan mengeluh soal tingkah laku istrinya. Setelah pesta pernikahan, baru ia tahu karakter asli sang istri: keras kepala, suka bermalas-malasan, boros, dsb. Pria muda itu berharap orangtuanya ikut menyalahkan istrinyanya. Namun betapa kagetnya dia karena ternyata ibunya diam saja. Bahkan sang ibu kemudian malah masuk ke dapur, sementara putranya terus bercerita dan mengikutinya. Sang ibu lalu memasak air. Setelah sekian lama, air mendidih. Sang ibu menuangkan air panas mendidih itu ke dalam 3 gelas yang telah disiapkan. Di gelas pertama ia masukkan TELUR. Di gelas kedua, ia masukkan WORTEL. Dan di gelas ketiga, ia masukkan KOPI. Setelah menunggu beberapa saat, ia mengangkat isi ketiga gelas tadi, dan hasilnya: WORTEL yan

Mengasihi atau Membenci?

Gambar: https://katarinahalimloves.wordpress.com “T etapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” (Mat 5:44) Ibu Regina dan ibu Meliawati merupakan dua tetangga yang akrab dan saling membantu. Terkadang saat Ibu Regina kekurangan bumbu masak, ibu Meliawati memberikan bumbu masakan yang dimilikinya. Di saat akhir tahun pun terkadang kedua keluarga merayakan tahun baru secara bersama-sama. Namun, sayang kerukunan yang terjadi tidak berlangsung lama. Oleh karena gosip yang disebarkan oleh salah seorang oknum di lingkungan perumahan. Kini kerukunan di antara mereka menjadi terpecahkan. Ibu Regina mulai menjaga jarak. Begitu juga dengan ibu Regina. Jika ibu Regina ingin melewati halaman depan dari ibu Meliawati, ia tidak ingin menyapanya dan membuang tatapannya ke depan. Seakan-akan tidak mau melihatnya. Begitu pun juga dengan ibu Meliawati, ketika berkumpul bersama dengan ibu maka ia tidak ingin mendengar sesuatu pun tentang Ibu Regina.

Tujuan diadakannya Hukum menurut Allah

Gambar: http://allah-tuhan-ku.blogspot.co.id Tuhan berfirman kepada Musa: “naiklah menghadap Aku, ke atas gunung, dan tinggallah di sana, maka Aku akan memberikan kepadamu loh batu, yakni hukum dan perintah, yang telah Kutuliskan untuk diajarkan kepada mereka.” (bdk. Kel. 24:12) Suatu kali ada sang raja dari sebuah kota entah berantah berkeliling kota. Di sana ia melihat cara hidup penduduknya yang tidak teratur dan berantakan. Ada seorang anak yang tidak bersekolah. Ada juga perkelahian antara pribadi yang satu dengan yang lain. Tidak hanya itu banyak sekali peristiwa kejahatan yang terjadi di kota tersebut. Di tengah kondisi yang seperti itu, seorang staffnya memberikan saran. “Sepertinya kita butuh membuat suatu peraturan untuk mengatasi ini tuanku,” kata staffnya tersebut. Sang raja hanya terdiam. Ia hanya terpaku melihat keadaan yang demikian. “Jika memang tuanku membutuhkan suatu peraturan, maka saya sudah menyediakannya untuk tuanku,” saran staffnya. Sang raja hanya terdia