Langsung ke konten utama

Ketidaksabaran dan Keinginan

Gambar: https://id.wikipedia.org
Ketika bangsa itu melihat, bahwa Musa mengundur-undurkan turun dari gunung itu, maka berkumpullah mereka mengerumuni Harun dan berkata kepadanya: "Mari, buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir?kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia." (Kel 32:1)

Seorang pemuda, ia memiliki impian untuk menjadi seorang pemimpin di perusahaan tempatnya bekerja. Oleh karena ambisi dan ketidaksabarannya, ia pergi menemui seorang ahli kelenik untuk mewujudkan impiannya. Saat pertemuannya itu, ahli kelenik tersebut menyatakan bahwa “kamu bisa menjadi pimpinan dari perusahaan itu seandainya kamu berani mengorbankan anak terakhir yang dikandung dari isterimu sendiri.” Pemuda tersebut mempertimbangkan dengan baik dan berhati-hati. Hingga pada akhirnya ia pun menyetujui persyaratan yang diajukan. Alhasil di kemudian hari, karier pemuda tersebut perlahan-lahan semakin meningkat. Akhirnya pun pemuda tersebut berhasil menjadi pemimpin perusahaan. Namun, sangat disayangkan bahwa anak bungsunya harus meninggal dikarenakan dikorbankan dalam persembahan.

Saudara-saudari yang terkasih, di dalam usahanya untuk mewujudkan ambisinya manusia dapat melakukan dua kemungkinan. Kemungkinan yang pertama, manusia menyerahkan segala sesuatu yang telah dilakukannya kepada Tuhan dan berpasrah terhadap segala sesuatu yang diberikan. Kemungkinan yang kedua, manusia tidak sabar sehingga mencoba untuk mencari jalan cepat dengan menempu segala macam cara. Pada kemungkinan kedua, seorang manusia pun dapat melakukan dengan cara yang tidak bisa diterima oleh akal sehat. Salah satunya ialah pemuda dalam cerita tersebut. Demi mencapai dan mewujudkan keinginannya, pemuda tersebut sampai tega mempersembahkan anak bungsunya.

Pertanyaannya, masih adakah Allah di dalam kisah pemuda tersebut? Tidak ada. Sama halnya dengan tindakan yang dilakukan oleh bangsa Israel. Disebabkan oleh rasa ketidaksabaran dan ketidakpastian, bangsa Israel membangun patung lembu emas untuk dijadikan sebagai pelindung. Padahal tindakan tersebut telah dilarang di dalam kesepuluh perintah Allah yang berbunyi, “Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. (Kel 20:4) Tetapi meski demikian bangsa Israel tetap mewujudkan keinginannya tersebut dengan bantuan Harun. (Kel 32:2-6)

Disanalah letak kekeliruannya. Seseorang boleh saja memiliki keinginan namun perlu juga melakukan kontrol diri dan melihat realita. Jika keinginan tersebut membutuhkan proses yang panjang, maka jalankan proses tersebut. Bukan malah harus pergi ke dukun atau ke ahli kelenik lainnya. Karena proses dalam mewujudkan keinginan tersebut adalah proses mempertahankan dan merawat segala sesuatu yang telah kita peroleh. Maka, seluruh proses yang telah kita jalankan sudah seharusnya dapat kita pertahankan atau tingkatkan.

Dengan demikian mari sebagai umat kristiani untuk kembali mengendalikan diri hantu ketidaksabaran dan keinginan. Sehingga setelah mampu mengatasi kedua hantu tersebut, kita dapat menjadi pribadi yang sabar dan penuh dengan rasa syukur terhadap segala sesuatu yang telah dimiliki.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mewartakan Kebenaran di Tahun 2022

P ada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. (Yoh 1:1-4) Renungan: Teman-teman sekalian. Nilai sebuah kebenaran adalah keselarasan antara pengetahuan dan objek yang disampaikan. Dalam arti lain kebenaran itu dikatakan sesuai dan dapat dibuktikan. Ukurannya jelas yakni sesuai. Segala sesuatu yang dinyatakan memiliki kebenaran ialah yang diungkapkan dapat dibuktikan secara benar. Misalnya, seseorang yang memberikan kesaksian dengan nilai kesaksian dapat dikatakan mengandung nilai kebenaran jika itu sesuai dengan fakta-fakta dan sesuai. Itulah kebenaran. Hari ini kita diajak oleh Yohanes Penginjil untuk mengenal Yesus Kristus. Di mana digambarkan oleh Yohanes Penginjil bahwa Yesus itu adalah Fiman itu sendiri yang sudah ada se...

Tanda Yesus

Gambar:  Katolisitas.org P ada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: "Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu." Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. (Mat. 12:38-39) Renungan: Teman-teman terkasih, kadang kala kita sering meminta tanda. Ketika meminta persetujuan, kita meminta tanda tangan. Ketika kita bertanya kepada teman mengenai lokasi keberadaannya, kita meminta foto. Ketika salah seorang dari teman pergi ke suatu daerah yang viral, kita meminta tanda. Tuhan Yesus hari ini berhadapan dengan ahli Taurat dan kaum Farisi. Mereka meminta kepada Yesus untuk membuat tanda agar mereka percaya. Namun, Yesus tidak mau memberikan tanda kecuali tanda Yunus. Jika Yunus berada di dalam perut ikan selama tiga hari, Tuhan Yesus berada di alam kematian selama tiga hari. Itulah tanda yang diberikan oleh...

Dua Tokoh Besar yang Mengajarkan Kerendahan Hati

Gambar:suarawajarfm.com I nilah yang diberitakannya: “Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.” Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes. Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara dari sorga: “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.” (Mrk 1:7-11) Renungan: Teman-teman yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Apa jadinya ketika kita bertemu dengan sosok yang sudah kita kenal dan memiliki kemampuan yang tidak diragukan lagi dalam bidangnya? Kita tentu akan segan untuk mengambil alih tugas yang sudah diserahkan kepadanya. Kita juga akan memberikan penghargaan kepadanya untuk menjalankan tugas yang telah diserahkan kepadanya. Hari ini bertemulah dua to...