Langsung ke konten utama

Tujuan diadakannya Hukum menurut Allah

Gambar: http://allah-tuhan-ku.blogspot.co.id
Tuhan berfirman kepada Musa: “naiklah menghadap Aku, ke atas gunung, dan tinggallah di sana, maka Aku akan memberikan kepadamu loh batu, yakni hukum dan perintah, yang telah Kutuliskan untuk diajarkan kepada mereka.” (bdk. Kel. 24:12)

Suatu kali ada sang raja dari sebuah kota entah berantah berkeliling kota. Di sana ia melihat cara hidup penduduknya yang tidak teratur dan berantakan. Ada seorang anak yang tidak bersekolah. Ada juga perkelahian antara pribadi yang satu dengan yang lain. Tidak hanya itu banyak sekali peristiwa kejahatan yang terjadi di kota tersebut.

Di tengah kondisi yang seperti itu, seorang staffnya memberikan saran. “Sepertinya kita butuh membuat suatu peraturan untuk mengatasi ini tuanku,” kata staffnya tersebut. Sang raja hanya terdiam. Ia hanya terpaku melihat keadaan yang demikian. “Jika memang tuanku membutuhkan suatu peraturan, maka saya sudah menyediakannya untuk tuanku,” saran staffnya. Sang raja hanya terdiam terpukau sambil melambaikan tangannya seakan berkata, “tidak”.

Sesampainya di istana, sang raja masuk ke dalam ruangan kerjanya dan menutup pintu ruangan tersebut. Ia tidak keluar ruangan sampai tiga hari lamanya. Lalu, setelah tiga hari sang raja pun keluar. Ia memberikan dua lembar kertas untuk diumumkan kepada penduduk kota tersebut. Itu adalah hukum yang dibuat oleh sang raja demi perbaikan kualitas hidup penduduk kota tersebut.

Hampir serupa dengan apa yang dilakukan oleh Allah melalui Musa. Pada kutipan ayat yang saya pilih, di sana Allah meminta Musa untuk menghadap-Nya. Tujuannya ialah memberikan peraturan agar hidup bangsa Israel dapat lebih teratur. Sehingga dapat tercapai kedamaian di antara mereka.

Kita seringkali salah paham terhadap peraturan yang dibuat oleh pemimpin kita. Terkadang dengan pemikiran dan analisa yang masuk ke dalam diri kita, kita langsung memberikan penilaian. Penilaian itu pun terkadang membuat nilai dari peraturan itu buruk. Padahal sama seperti orang tua yang memberikan peraturan bagi anaknya. Segala peraturan yang dibuat pasti memiliki latar belakang dan tujuan yang ingin dicapai. Dengan demikian, tercapailah kedamaian dan kebahagian yang diciptakan untuk kita bersama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanda Yesus

Gambar:  Katolisitas.org P ada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: "Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu." Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. (Mat. 12:38-39) Renungan: Teman-teman terkasih, kadang kala kita sering meminta tanda. Ketika meminta persetujuan, kita meminta tanda tangan. Ketika kita bertanya kepada teman mengenai lokasi keberadaannya, kita meminta foto. Ketika salah seorang dari teman pergi ke suatu daerah yang viral, kita meminta tanda. Tuhan Yesus hari ini berhadapan dengan ahli Taurat dan kaum Farisi. Mereka meminta kepada Yesus untuk membuat tanda agar mereka percaya. Namun, Yesus tidak mau memberikan tanda kecuali tanda Yunus. Jika Yunus berada di dalam perut ikan selama tiga hari, Tuhan Yesus berada di alam kematian selama tiga hari. Itulah tanda yang diberikan oleh...

Belajar Kerjasama dari Harun dan Hur

"Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur telah naik ke puncak bukit. Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek. Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam. Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang." (Kel 17:10-13). Renungan: Kata kerjasama nampaknya bukanlah kata asing yang jarang sekali kita dengar. Kata tersebut sering kita dengar atau pergunakan dalam rutinitas sehari-hari. Namun, pertanyaannya ialah apakah kita sudah memahami dengan baik makna dari kerjasama itu sendiri? Harun dan Hur melalui bacaan hendak memberikan makna baru di dala...

Doa untuk Pekerja (Bahasa Inggris)

O St. Joseph,Patron of the Church! You, who side by side with the Word made flesh, worked each day to earn your bread, drawing from Him the strength to live and to toil; you who experienced the anxiety for the morrow, the bitterness of poverty, the uncertainty of work: you who today give the shining example, humble in the eyes of men but most exalted in the sight of God: protect workers in their hard daily lives, defending them from discouragement, from negative revolt, and from pleasure-loving temptations; and keep peace in the world, that peace which alone can ensure the development of peoples Amen. Didoakan oleh Paus Fransiskus dalam Audiensi Umum di Aula Paus Paulus VI, Vatikan 12 Januari 2022 Paus Paulus VI Dikutip dari : https://www.catholicnewsagency.com/