Langsung ke konten utama

Allah itu Pengasih bukan Pendendam

Gambar: bagas.org
Kembalilah, hai anak-anak yang murtad, demikianlah firman TUHAN, karena Aku telah menjadi tuan atas kamu! Aku akan mengambil kamu, seorang dari setiap kota dan dua orang dari setiap keluarga, dan akan membawa kamu ke Sion. 



(Yer 3:14)

Renungan:

Teman-teman yang terkasih, apa jadinya jika ada seorang laki-laki atau perempuan yang dikhianati oleh pasangannya? Jikalau kita melihat fenomena pada jaman sekarang. Mungkin bisa jadi orang yang tersakiti hanya akan update status. Isinya tentang kegalauan terus menerus. Atau membuat konten tiktok yang berisi kegalauan juga.

Ya… sepertinya ada banyak cara yang bisa diungkapkan oleh orang-orang yang pernah tersakiti. Namun, jika kita berbicara mengenai sakit hati. Kita tidak hanya sampai pada bagaimana orang mengungkapkan atau mengekspresikan diri dari hati yang tersakiti itu. Namun juga kita berbicara mengenai dampak di masa depan. Inilah yang juga turut perlu diberikan perhatian.

Dalam sebuah artikel di situs kompas.com dinyatakan bahwa sakit hati dapat dipahami sebagai sebuah keadaan di mana seseorang merasa tidak senang karena dilukai hatinya (dihina, dikhianati, ditipu, dan sebagainya).[1] Menurut Dr. Laelatus Syifa, M.Psi, “sakit hati itu tergolong emosi negative yang dapat berpengaruh terhadap perilaku dan proses pengambilan keputusan.[2]

Dampak dari sakit hati itu bisa berdampak negative. Salah satunya dilakukan oleh seorang bocah berusia 12 tahun. Bocah itu bernama George Kingsley. Lantaran sakit hati karena merasa diabaikan okeh kedua orang tuanya yang sudah bercerai, George mengajukan gugatan ke Pengadilan Orlando. Apa yang diajukan? George mengajukan permohonan untuk pemutusan hubungan dengan kedua orang tuanya secara hukum. Alhasil, gugatan itu pun direalisasikan.

Hari ini Nabi Yeremia mengungkapkan bagaimana sikap Allah terhadap bangsa pilihan-Nya. Meski Allah pernah dikhianati oleh bangsa Israel dengan mendirikan kuil-kuil penyembahan yang baru dan patung dewa-dewi yang dibuat dari emas. Namun, Allah tidaklah membalas pengkhianatan itu. Allah tidak juga memiliki dendam terhadap bangsa kesayangannya yang saat itu tengah mengalami pembuangan yang keempat kalinya. Pembuangan itu pun terjadi juga bukan karena keinginan Allah namun karena ulah dari bangsa Israel sendiri dan mengabaikan seruan Allah dari para nabi sebelumnya.

Di dalam bacaan hari ini Allah justru memberikan suatu harapan yang indah kepada bangsa pilihan-Nya. Allah akan membawa mereka ke Sion. Allah juga akan mengangkat gembala-gembala sesuai dengan ukuran-Nya. Akan ada begitu banyak orang yang berkumpul di Yerusalem. Yerusalem pun menjadi baru. Bukan lagi diisi dengan orang-orang yang bertingkah Langkah namun dengan orang-orang yang beriman.

Teman-teman yang terkasih apa sih yang dapat kita peroleh hari ini? Hari ini kita diajak untuk melihat bagaimana kebaikan Allah. Meski Allah sudah disakiti namun Allah tidak ingin dan pernah menyakiti mereka Kembali. Allah tetap mencintai bangsa Israel, meski terkadang mereka berbuat selingkuh dengan membuat patung lembu emas. Allah tetap mencintai Israel, meski eksistensinya tetap diragukan. Allah tetap menantikan pertobatan mereka. Jika Allah saja masih mencintai dan menyayangi bangsa Israel dalam segala situasi? Bagaimana dengan kita dan sakit hati kita?



[1] Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Inilah yang Terjadi pada Orang Sakit Hati dan Cara Menghadapinya", https://lifestyle.kompas.com/read/2018/06/20/210932720/inilah-yang-terjadi-pada-orang-sakit-hati-dan-cara-menghadapinya?page=all.

Penulis : Luthfia Ayu Azanella

Editor : Inggried Dwi Wedhaswary

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanda Yesus

Gambar:  Katolisitas.org P ada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: "Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu." Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. (Mat. 12:38-39) Renungan: Teman-teman terkasih, kadang kala kita sering meminta tanda. Ketika meminta persetujuan, kita meminta tanda tangan. Ketika kita bertanya kepada teman mengenai lokasi keberadaannya, kita meminta foto. Ketika salah seorang dari teman pergi ke suatu daerah yang viral, kita meminta tanda. Tuhan Yesus hari ini berhadapan dengan ahli Taurat dan kaum Farisi. Mereka meminta kepada Yesus untuk membuat tanda agar mereka percaya. Namun, Yesus tidak mau memberikan tanda kecuali tanda Yunus. Jika Yunus berada di dalam perut ikan selama tiga hari, Tuhan Yesus berada di alam kematian selama tiga hari. Itulah tanda yang diberikan oleh...

Belajar Kerjasama dari Harun dan Hur

"Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur telah naik ke puncak bukit. Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek. Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam. Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang." (Kel 17:10-13). Renungan: Kata kerjasama nampaknya bukanlah kata asing yang jarang sekali kita dengar. Kata tersebut sering kita dengar atau pergunakan dalam rutinitas sehari-hari. Namun, pertanyaannya ialah apakah kita sudah memahami dengan baik makna dari kerjasama itu sendiri? Harun dan Hur melalui bacaan hendak memberikan makna baru di dala...

Doa untuk Pekerja (Bahasa Inggris)

O St. Joseph,Patron of the Church! You, who side by side with the Word made flesh, worked each day to earn your bread, drawing from Him the strength to live and to toil; you who experienced the anxiety for the morrow, the bitterness of poverty, the uncertainty of work: you who today give the shining example, humble in the eyes of men but most exalted in the sight of God: protect workers in their hard daily lives, defending them from discouragement, from negative revolt, and from pleasure-loving temptations; and keep peace in the world, that peace which alone can ensure the development of peoples Amen. Didoakan oleh Paus Fransiskus dalam Audiensi Umum di Aula Paus Paulus VI, Vatikan 12 Januari 2022 Paus Paulus VI Dikutip dari : https://www.catholicnewsagency.com/