Gambar: http://spinhk.org |
Renungan:
Teman-teman yang terkasih, pernahkah kita dibuat kesal oleh salah seorang anggota keluarga, teman atau rekan kerja? Karena sangat kesalnya sampai kita pun tidak ingin menyapa atau berbincang dengannya. Seperti itulah jika terkadang seseorang yang sudah sangat kesal dengan sikap atau sifat dari teman atau salah seorang anggota keluarga.
Hal itu tidak nampak dalam bacaan hari ini. Dalam Injil hari ini dikisahkan di mana Yesus membuat dua mukjizat pada waktu yang berdekatan. Mukjizat pertama terjadi pada diri seorang wanita yang mengalami pendarahan selama 12 tahun. Menurut hukum Yahudi seseorang dalam kondisi pendarahan tidak boleh disentuh atau pun menyentuh karena dalam keadaan najis. Mukjizat kedua terjadi pada diri anak dari kepala rumah ibadat. Anak itu sudah dinyatakan meninggal dan menjadi mayat. Menurut hukum Yahudi, menyentuh mayat adalah juga najis. Meski keduanya dalam kondisi najis, keduanya tetap mendapat bantuan dan perlakuan yang sama. Mengapa demikian? Karena Allah adalah kasih. Yesus melakukan itu adalah merupakan gambaran bagaimana Allah mengasihi manusia. Meski dalam keadaan najis pun Allah tetap mau membantu dan mengasihi manusia.
Teman-teman terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus, di sekeliling kita masih ada begitu banyak orang yang menurut dirinya masing-masing tidak layak. Oleh karena pemikiran seperti itu, mereka memutuskan diri untuk menjauh dari Allah dan Gereja. Di sinilah letak dan peranan kita bagi orang-orang yang mengalami pemikiran seperti itu. Marilah kita lampaui pemikiran itu untuk semakin menyebarkan kasih Allah di dalam diri masing-masing kita. Agar kasih Allah pun turut dapat dirasakan bagi orang-orang yang dijauhkan dari kehidupan sosial atau dianggap najis oleh pemikiran diri sendiri atau pun orang lain.
Komentar
Posting Komentar