Langsung ke konten utama

Penolakan bukan Akhir dari Kebaikan

Gambar: sangsabdwa.wordpress.com

Maka setan-setan itu meminta kepada-Nya, katanya: "Jika Engkau mengusir kami, suruhlah kami pindah ke dalam kawanan babi itu." Yesus berkata kepada mereka: "Pergilah!" Lalu keluarlah mereka dan masuk ke dalam babi-babi itu. Maka terjunlah seluruh kawanan babi itu dari tepi jurang ke dalam danau dan mati di dalam air. (Mat 8:31-32)

Renungan:

Teman-teman yang terkasih, suatu ketika saya memperhatikan seorang sales sebuah perusahaan otomotif sedang menawarkan barang dagangannya. Kemudian, saya melihat ada tiga reaksi dari orang-orang yang ditawarkan oleh si sales tersebut. Reaksi pertama ialah melambaikan tangan sambal mengucapkan terima kasih. Reaksi kedua ialah mencoba mendengarkan tetapi setelah beberapa menit penjelasan meninggalkan. Reaksi ketiga ialah mendengarkan dan tertarik terhadap penjelasan sales tersebut. Dari ketiga reaksi itu yang paling menarik bagi saya ialah reaksi si sales tersebut. Meski mendapatkan reaksi yang tidak dihadarapkan ia tetap menawarkan ke orang setelahnya.

Hari ini Injil Matius menceritakan sebuah kisah di mana Yesus bertemu dengan dua orang yang kerasukan setan. Setan itu menyapa Yesus dan meminta kepada-Nya untuk memindahkan dirinya ke dalam sekumpulan babi. Yesus pun melakukan itu dan memindahkan setan yang ada di dalam diri kedua orang itu ke dalam babi. Yang menarik ialah, penjaga babi yang melihat kejadian itu menceritakannya kepada penduduk di kota. Setelah mendengar hal itu, mereka meminta kepada Yesus untuk pergi.

Teman-teman terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus, suatu perbuatan baik terkadang belum tentu berakhir dengan kebaikan. Kita bisa pelajari itu dari kisah sales tadi. Namun, apakah itu harus mengakhiri karier kita sebagai pemberi kebaikan? Jangan sampai. Karena Allah sampai saat ini meski di saat kita kesulitan pun masih menemani. Begitu juga sikap kita terhadap orang lain. Seperti yang diungkapkan oleh Bunda Teresa, “Hal yang baik yang anda lakukan hari ini mungkin saja akan dilupakan besok. Sekalipun begitu berbuat baiklah apapun yang terjadi.” (jagokata.com, ditelusuri tanggal 01/07/20)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mewartakan Kebenaran di Tahun 2022

P ada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. (Yoh 1:1-4) Renungan: Teman-teman sekalian. Nilai sebuah kebenaran adalah keselarasan antara pengetahuan dan objek yang disampaikan. Dalam arti lain kebenaran itu dikatakan sesuai dan dapat dibuktikan. Ukurannya jelas yakni sesuai. Segala sesuatu yang dinyatakan memiliki kebenaran ialah yang diungkapkan dapat dibuktikan secara benar. Misalnya, seseorang yang memberikan kesaksian dengan nilai kesaksian dapat dikatakan mengandung nilai kebenaran jika itu sesuai dengan fakta-fakta dan sesuai. Itulah kebenaran. Hari ini kita diajak oleh Yohanes Penginjil untuk mengenal Yesus Kristus. Di mana digambarkan oleh Yohanes Penginjil bahwa Yesus itu adalah Fiman itu sendiri yang sudah ada se...

Tanda Yesus

Gambar:  Katolisitas.org P ada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: "Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu." Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. (Mat. 12:38-39) Renungan: Teman-teman terkasih, kadang kala kita sering meminta tanda. Ketika meminta persetujuan, kita meminta tanda tangan. Ketika kita bertanya kepada teman mengenai lokasi keberadaannya, kita meminta foto. Ketika salah seorang dari teman pergi ke suatu daerah yang viral, kita meminta tanda. Tuhan Yesus hari ini berhadapan dengan ahli Taurat dan kaum Farisi. Mereka meminta kepada Yesus untuk membuat tanda agar mereka percaya. Namun, Yesus tidak mau memberikan tanda kecuali tanda Yunus. Jika Yunus berada di dalam perut ikan selama tiga hari, Tuhan Yesus berada di alam kematian selama tiga hari. Itulah tanda yang diberikan oleh...

Dua Tokoh Besar yang Mengajarkan Kerendahan Hati

Gambar:suarawajarfm.com I nilah yang diberitakannya: “Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.” Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes. Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara dari sorga: “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.” (Mrk 1:7-11) Renungan: Teman-teman yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Apa jadinya ketika kita bertemu dengan sosok yang sudah kita kenal dan memiliki kemampuan yang tidak diragukan lagi dalam bidangnya? Kita tentu akan segan untuk mengambil alih tugas yang sudah diserahkan kepadanya. Kita juga akan memberikan penghargaan kepadanya untuk menjalankan tugas yang telah diserahkan kepadanya. Hari ini bertemulah dua to...