Langsung ke konten utama

Menyikapi Keberdosaan dengan Kasih

Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang." (Luk 19:9-10)

Renungan:
Teman-teman yang dikasihi Tuhan. Kita mungkin terkadang mendengar atau mengalami dilarang berteman dengan teman yang tidak sepaham dengan orang lain. Kita pun terkadang melawan larangan tersebut. Sehingga pada akhirnya kita dapat memahami bahwa hubungan mereka tidak harmonis. Ternyata teman yang sedang dijauhi ini sedang mengalami permasalahan dalam keluarga. Oleh karena itu ia justru lebih fokus kepada permasalahan keluarganya.

Zakheus adalah seorang pemungut cukai. Ia memiliki tubuh yang pendek. Profesinya adalah sebagai kepala pemungut cukai. Sebagai seorang kepala pemungut cukai, makai a bertugas untuk memantau bagaimana pegawainya menjalankan pemungutan cukai. Profesi ini pada saat itu sangat dibenci oleh masyarakat. Karena mereka mengambil cukai besar dari penghasilan yang diperoleh rakyat. Sehingga pekerja yang berprofesi sebagai pemungut cukai adalah orang berdosa.

Yesus tidak terjebak dalam penilaian itu. Ia menyapa dan kemudian menumpang di rumah Zakheus. Yesus tahu apa yang akan dibicarakan oleh orang banyak. Namun, Yesus tetap fokus melakukan pewartaan dengan hadir di dalam rumah orang berdosa itu. Alhasil terjadi pertobatan dalam diri Zakheus. Ia memberikan hartanya kepada orang miskin dan orang-orang yang telah diperas.

Teman-teman yang terkasih. Jaman ini kita banyak bertemu dengan Zakheus. Mereka adalah orang-orang yang kita anggap buruk atau tidak layak menjadi teman. Mereka adalah manusia. Tidak ada bedanya dengan kita yang juga pernah berbuat salah atau tidak sempurna. Lalu, apakah mereka harus dirsingkirkan dari pergaulan? Mari kita belajar dari Yesus. Yesus mendekati orang yang dikatakan berdosa dengan kasih. Dengan ini jugalah kita diajak oleh Yesus untuk menyapa anggota keluarga dan teman-teman yang dinilai buruk atau tersingkirkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanda Yesus

Gambar:  Katolisitas.org P ada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: "Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu." Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. (Mat. 12:38-39) Renungan: Teman-teman terkasih, kadang kala kita sering meminta tanda. Ketika meminta persetujuan, kita meminta tanda tangan. Ketika kita bertanya kepada teman mengenai lokasi keberadaannya, kita meminta foto. Ketika salah seorang dari teman pergi ke suatu daerah yang viral, kita meminta tanda. Tuhan Yesus hari ini berhadapan dengan ahli Taurat dan kaum Farisi. Mereka meminta kepada Yesus untuk membuat tanda agar mereka percaya. Namun, Yesus tidak mau memberikan tanda kecuali tanda Yunus. Jika Yunus berada di dalam perut ikan selama tiga hari, Tuhan Yesus berada di alam kematian selama tiga hari. Itulah tanda yang diberikan oleh...

Belajar Kerjasama dari Harun dan Hur

"Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur telah naik ke puncak bukit. Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek. Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam. Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang." (Kel 17:10-13). Renungan: Kata kerjasama nampaknya bukanlah kata asing yang jarang sekali kita dengar. Kata tersebut sering kita dengar atau pergunakan dalam rutinitas sehari-hari. Namun, pertanyaannya ialah apakah kita sudah memahami dengan baik makna dari kerjasama itu sendiri? Harun dan Hur melalui bacaan hendak memberikan makna baru di dala...

Doa untuk Pekerja (Bahasa Inggris)

O St. Joseph,Patron of the Church! You, who side by side with the Word made flesh, worked each day to earn your bread, drawing from Him the strength to live and to toil; you who experienced the anxiety for the morrow, the bitterness of poverty, the uncertainty of work: you who today give the shining example, humble in the eyes of men but most exalted in the sight of God: protect workers in their hard daily lives, defending them from discouragement, from negative revolt, and from pleasure-loving temptations; and keep peace in the world, that peace which alone can ensure the development of peoples Amen. Didoakan oleh Paus Fransiskus dalam Audiensi Umum di Aula Paus Paulus VI, Vatikan 12 Januari 2022 Paus Paulus VI Dikutip dari : https://www.catholicnewsagency.com/