Langsung ke konten utama

Kritisi Rasa Takut

Gambar : canva.com
Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa-apa, dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa." (Yoh 11:49-50)

Renungan:
Teman-teman yang terkasih, ketakutan adalah perasaan yang lumrah dirasakan oleh setiap orang. Entah itu ketakutan akan rencana yang gagal, ketakutan akan kesalahan, ketakutan akan kehilangan dan ketakutan-ketakutan lainnya. Namun, ketakutan menjadi tidak lumrah jika dari ketakutan itu justru mengancam eksistensi atau kehidupan orang lain.

Demikianlah rasa dan pemikiran yang ahli taurat, orang farisi dan para imam terhadap kehadiran Yesus. Ahli taurat, orang farisi dan imam khawatir bahwa karya yang dilakukan oleh Yesus sungguh membawa dampak kepada tempat suci dan kehidupannya. Mereka takut popularitas Yesus pun akan membawa diri mereka ditinggalkan. Ketakutan itu membuat mereka membuat rencana untuk membunuh Yesus. Menurut mereka itu harus dilakukan demi kepentingan orang banyak. Mereka mengabaikan bahwa karya dan mukjizat yang dilakukan oleh Yesus adalah tanda dari kehadiran Allah.

Teman-teman yang terkasih, sering kali ketakutan menghantui diri kita. Ketakutan akan kehilangan teman, ketakutan kehilangan akan pekerjaan dan ketakutan orang-orang yang kita kasihi. Sering kali kita terjebak pada ketakutan yang membabi buta sehingga kita menghalangi hidup dari itu semua. KIta melarang teman untuk membangun relasi dengan orang lain. Kita iri dan membenci orang yang memiliki prestasi sangat baik di tempat pekerjaan. Kita takut kehilangan orang yang kita cintai sehingga kita melarang mereka untuk berteman dengan orang lain.

Kita perlu mengkritisi rasa takut yang kita rasakan dengan memikirkan dampak yang akan dialami. Entah itu terhadap teman, karier dan bahkan orang-orang yang kita cintai. Agar ketakutan yang kita alami tidak lagi membahayakan eksistensi dari orang lain bahkan sampai kehidupan, kesejahteraan dan lain sebagainya. Agar kita pun senantiasa dapat mewartakan Kerajaan Allah tanpa harus mengalami rasa takut yang berarti.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanda Yesus

Gambar:  Katolisitas.org P ada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: "Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu." Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. (Mat. 12:38-39) Renungan: Teman-teman terkasih, kadang kala kita sering meminta tanda. Ketika meminta persetujuan, kita meminta tanda tangan. Ketika kita bertanya kepada teman mengenai lokasi keberadaannya, kita meminta foto. Ketika salah seorang dari teman pergi ke suatu daerah yang viral, kita meminta tanda. Tuhan Yesus hari ini berhadapan dengan ahli Taurat dan kaum Farisi. Mereka meminta kepada Yesus untuk membuat tanda agar mereka percaya. Namun, Yesus tidak mau memberikan tanda kecuali tanda Yunus. Jika Yunus berada di dalam perut ikan selama tiga hari, Tuhan Yesus berada di alam kematian selama tiga hari. Itulah tanda yang diberikan oleh...

Belajar Kerjasama dari Harun dan Hur

"Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur telah naik ke puncak bukit. Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek. Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam. Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang." (Kel 17:10-13). Renungan: Kata kerjasama nampaknya bukanlah kata asing yang jarang sekali kita dengar. Kata tersebut sering kita dengar atau pergunakan dalam rutinitas sehari-hari. Namun, pertanyaannya ialah apakah kita sudah memahami dengan baik makna dari kerjasama itu sendiri? Harun dan Hur melalui bacaan hendak memberikan makna baru di dala...

Doa untuk Pekerja (Bahasa Inggris)

O St. Joseph,Patron of the Church! You, who side by side with the Word made flesh, worked each day to earn your bread, drawing from Him the strength to live and to toil; you who experienced the anxiety for the morrow, the bitterness of poverty, the uncertainty of work: you who today give the shining example, humble in the eyes of men but most exalted in the sight of God: protect workers in their hard daily lives, defending them from discouragement, from negative revolt, and from pleasure-loving temptations; and keep peace in the world, that peace which alone can ensure the development of peoples Amen. Didoakan oleh Paus Fransiskus dalam Audiensi Umum di Aula Paus Paulus VI, Vatikan 12 Januari 2022 Paus Paulus VI Dikutip dari : https://www.catholicnewsagency.com/