"Mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki." (Kel 21:24)
Apa yang akan Anda lakukan jika Anda mendapat perlakuan kasar? Hanya ada dua jawabannya. Pertama, Anda bersikap sabar dan tidak melakukan apa-apa. Kedua, membalas perlakuan kasar tersebut. Pandangan kedua ini mewakili hampir ideologi dari yang terkandung di dalam Kitab Suci.
Jika mendapat perlakuan kasar, maka "gigi harus ganti gigi". Padahal jika ditelusuri lebih mendalam dari kehendak Penciptanya. Di sini Allah bukan bermaksud untuk menurunkan perintah melakukan balas dendam. Melainkan Allah berkehendak bagi kita untuk tetap berpedoman kepada kasih. Karena di dalam kasih, maka kehendak untuk melakukan kekerasan bagi orang lain akan terus dan terus berkurang. Bahkan sampai dengan hilangnya keinginan untuk melakukan kekerasan atau perbuatan yang merendahkan martabat orang lain.
Sekarang Allah mengajak kita untuk selalu melakukan segala sesuatunya melalui kasih. Dengan menjadikan kasih sebagai dasar dalam berpikir, berkata dan bertindak, maka kita akan menutup seluruh keinginan untuk berbuat curang, tidak adil dan bahkan merendahkan martabat sesama kita.
Bacaan dari Injil Mat 12:1-8 : Pada waktu itu, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat." Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan bagaimana mereka makan roti sajian yang tidak boleh dimakan, baik olehnya maupun oleh mereka yang mengikutinya, kecuali oleh imam-imam? Atau tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah? Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah. Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah. Karen
Komentar
Posting Komentar