Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Kebaikan harus tetap dijalankan

Gambar: http://www.nu.or.id "Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya. (Luk. 8:16) Renungan: Teman-teman terkasih, selama ini kita pastinya sering berbuat baik kepada sesama. Entah itu kepada orang tua, saudara, tetangga dan bahkan kepada teman-teman sekalian. Namun, sayangnya perbuatan baik itu menjadi tidak berjalan dengan baik lagi dikarenakan pernah bersentuhan dengan pengalaman yang kurang mengenakkan. Entah itu rasa kesal, sakit hati dan perbuatan jahat yang pernah diterima selama perjumpaan dengan orang tua, saudara, tetangga dan bahkan teman-teman. Tuhan Yesus hari ini berpesan kepada kita melalui perumpamaan pelita. Apa itu pelita? Pelita adalah menyerupai obor. Pelita biasa dipergunakan untuk menerangi rumah dan juga dipergunakan saat perjamuan kawin. Mengapa Tuhan Yesus mengumpamaka

Menangkal Iri Hati

Gambar: https://id.wikipedia.org Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya." Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka: (Mrk. 9:35-36) Renungan: Teman-teman terkasih, masih ingatkah kita pada akhir kehidupan dari seorang anak bernama Habel? Ia tewas di tangan saudaranya sendiri yakni Kain. Penyebabnya ialah rasa iri hati yang timbul dari dalam diri Kain. Persembahan yang diberikan oleh Kain tidak pernah diindahkan oleh Allah sedangkan Habel selalu diindahkan. Rasa iri ini yang selalu membuat timbulnya dosa. Di dalam diri kita rasa iri juga ada. Apalagi jika bicara mengenai posisi atau jabatan. Pasti rasa iri berkecamuk di dalam diri orang-orang sekelilingnya. Di dalam bacaan dari kitab kebijaksanaan hari ini, kita meli

Membuang Kebiasaan Lama Memulai Kebiasaan Baru

Gambar: http://assananygo.blogspot.com Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus. Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran. (1Kor 5:7-8) Renungan: Teman-teman terkasih, mungkin selama ini kita memiliki kebiasaan-kebiasaan yang disenangi oleh ayah, mama, adik dan teman-teman. Misalnya, membantu mereka di saat mereka membutuhkan. Namun, ada juga kebiasaan yang ternyata tidak disukai oleh mereka. Misalnya, berbohong dan mengejek sampai sungguh-sungguh menyakitkan hati kakak, adik, atau teman-teman lainnya. Hari ini kita diajak untuk bertemu dengan Rasul Paulus dalam sapaannya kepada jemaat di Korintus. Di dalam suratnya, Paulus menegaskan kepada para jemaat untuk meninggalkan kebiasaan buruk dan kejahatan. Paulus ingin agar

Kain lama dan Kain Baru

Gambar: http://messianicapologetics.net Ia mengatakan juga suatu perumpamaan kepada mereka: "Tidak seorangpun mengoyakkan secarik kain dari baju yang baru untuk menambalkannya pada baju yang tua. Jika demikian, yang baru itu juga akan koyak dan pada yang tua itu tidak akan cocok kain penambal yang dikoyakkan dari yang baru itu. (Luk. 5:36) Renungan: Teman-teman terkasih, dulu waktu kita duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, kita sering memiliki kebiasaan mengejek teman. Mungkin juga ada yang suka bermain umpet-umpetan tempat pensil. Atau mungkin melepaskan sepatu dan meletakan bukan pada tempatnya. Apalagi kebiasaan membuang sampah pada tempatnya. Apakah kebiasaan ini merupakan kebiasaan yang produktif jika kita pertahankan di bangku SMA? Tuhan Yesus hari ini harus bertanya jawab dengan kaum Farisi. Ia ditegur oleh karena murid-murid yang bersama-Nya kedapatan tidak berpuasa. Di dalam perdebatannya itu, dikatakan mengenai perumpamaan mengenai kain. Kain baru tidak bisa men

Duc in Altum

Gambar: http://yam.st-josephs.org Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." (Luk. 5:4) Renungan: Teman-teman terkasih, di dalam menjalani hidup atau tugas sehari-hari terkadang kita sudah merasa memberikan yang terbaik. Pada saat mengerjakan tugas pekerjaan rumah pun sepertinya kita sudah merasa memberikan yang terbaik. Padahal ketika kita memberikan penilaian dari teman kita sendiri, tugas itu belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan milik teman kita itu. Melihat kenyataan itu, kita merasa seperti “yah…mau buat apalagi. Itu saja sudah cukup, capek membuatnya.” Tuhan Yesus hari ini menumpang di sebuah perahu, perahu itu milik Simon. Lalu, Tuhan Yesus mengajak Simon dan teman-temannya untuk pergi ke tempat yang dalam. Tetapi Simon mencoba membantah pernyatan Tuhan Yesus itu dengan menyatakan bahwa sudah sepanjang hari ini ia dan teman-temannya sudah mencari ikan. Hasilnya, nol. N

Popularitas atau Kerajaan Allah?

Gambar: https://www.bernas.id Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus." (Luk. 4:43) Renungan: Teman-teman terkasih, terkadang di dalam suatu mata pelajaran kita menemukan ada seorang teman yang merasa kesulitan. Ia mengeluh merasa kesulitan untuk pokok pembahasan tertentu. Karena rasa iba dan karena kita mampu, maka kita berinisiatif untuk mengajarinya pokok pembahasan yang dirasanya sulit tersebut. Sejam-dua jam akhirnya lama-kelamaan ia semakin mengerti hingga akhirnya mampu menguasai. Tetapi ketika berganti pembahasan, ia pun mengalami kesulitan yang sama. Lalu, kita harus bagaimana? Hari ini Tuhan Yesus berada di rumah Simon. Ia berkunjung ke rumah Simon dan menyembuhkan ibunda Simon yang sedang sakit. Karena Tuhan Yesus berhasil menyembuhkan ibunda Simon, maka ada orang-orang yang meminta disembuhkan. Tidak hanya itu, ada juga orang yang kerasukan dan bisa disembuhkan. Ka

Lebih dari sekedar rasa Kagum

Gambar:  www.globallandscapesforum.org Dan semua orang takjub, lalu berkata seorang kepada yang lain, katanya: "Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan merekapun keluar." (Luk. 4:36) Renungan: Teman-teman terkasih, sebagai seorang pemimpin syarat yang diperlukan adalah wibawa. Wibawa itu dapat tercermin dari setiap perkataan maupun tindakan dari pemimpin tersebut. Wibawa itu dapat diperoleh oleh pemimpin tersebut dengan belajar atau perjalanan dalam menjalankan kepemimpinannya. Tuhan Yesus hari ini harus mengeluarkan sosok setan dari tubuh seorang warga Kapernaum. Setan ini mengetahui dengan siapa ia berhadapan. Namun, Tuhan Yesus menghardiknya agar tidak berbicara lebih lama lagi. Tuhan Yesus langsung mengusirnya jauh. Melihat hal itu penduduk Kapernaum yang menyaksikan menjadi kagum. Tetapi sayang, bukan itu yang dicari oleh Tuhan Yesus tetapi percaya kepada Allah. Kita yang selama ini mer

Belajar dari Kitab Suci

Gambar: kaj.or.id Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia." (Mrk. 7:6-8) Renungan: Teman-teman, kita seringkali bertemu dengan begitu banyak orang di dalam kehidupan sehari-hari. Entah itu di keluarga, masyarakat atau pun di kantor. Bicara mengenai karakter pun juga ada yang punya begitu banyak karakter. Ada yang bossi, pemimpin dan lainnya. Ada yang jago sekali dalam berbicara tetapi nol dalam pelaksanaan. Istilah lainnya ialah OMDO (Omong Doang). Tuhan Yesus hari ini mengkritik ahli Taurat dan kaum Farisi yang mengkritik perbuatan murid-Nya. Mengapa? Karena kedua ahli ini melihat bahwa murid-murid Tuhan Yesus makan menggunakan tangan najis. Seperti apa tangan n