Langsung ke konten utama

Kebaikan harus tetap dijalankan

Gambar: http://www.nu.or.id
"Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya. (Luk. 8:16)
Renungan: Teman-teman terkasih, selama ini kita pastinya sering berbuat baik kepada sesama. Entah itu kepada orang tua, saudara, tetangga dan bahkan kepada teman-teman sekalian. Namun, sayangnya perbuatan baik itu menjadi tidak berjalan dengan baik lagi dikarenakan pernah bersentuhan dengan pengalaman yang kurang mengenakkan. Entah itu rasa kesal, sakit hati dan perbuatan jahat yang pernah diterima selama perjumpaan dengan orang tua, saudara, tetangga dan bahkan teman-teman.

Tuhan Yesus hari ini berpesan kepada kita melalui perumpamaan pelita. Apa itu pelita? Pelita adalah menyerupai obor. Pelita biasa dipergunakan untuk menerangi rumah dan juga dipergunakan saat perjamuan kawin. Mengapa Tuhan Yesus mengumpamakan Kerajaan Allah melalui pelita? Karena Kerajaan Allah itu harus diwartakan kepada semua orang. Jika Kerajaan tersebut hanya kita pendam di dalam diri, maka Kerajaan itu tidak akan diketahui atau dirasakan oleh semua orang yang membutuhkannya.

Begitu juga halnya dengan kebaikan. Meski kita pernah mendapat perlakuan kurang baik dari sesama. Itu bukanlah alasan bagi kita untuk mengurangi kebaikan kepada sesama. Karena kebaikan itu sendiri merupakan Kerajaan Allah, maka kebaikan itu tidak boleh disimpan oleh siapa pun yang telah mengenal Tuhan Yesus. Seperti ungkapan Bunda Teresa, “Jangan biarkan setiap orang yang datang pada anda, pergi tanpa merasa lebih baik dan lebih bahagia. Jadilah ungkapan hidup dari kebaikan Tuhan. Kebaikan dalam wajah anda, kebaikan dalam mata anda, kebaikan dalam senyum anda.” Marilah kita mewartakan kebaikan tanpa kenal henti dan putus-putus demi kasih kepada sesama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanda Yesus

Gambar:  Katolisitas.org P ada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: "Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu." Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. (Mat. 12:38-39) Renungan: Teman-teman terkasih, kadang kala kita sering meminta tanda. Ketika meminta persetujuan, kita meminta tanda tangan. Ketika kita bertanya kepada teman mengenai lokasi keberadaannya, kita meminta foto. Ketika salah seorang dari teman pergi ke suatu daerah yang viral, kita meminta tanda. Tuhan Yesus hari ini berhadapan dengan ahli Taurat dan kaum Farisi. Mereka meminta kepada Yesus untuk membuat tanda agar mereka percaya. Namun, Yesus tidak mau memberikan tanda kecuali tanda Yunus. Jika Yunus berada di dalam perut ikan selama tiga hari, Tuhan Yesus berada di alam kematian selama tiga hari. Itulah tanda yang diberikan oleh...

Belajar Kerjasama dari Harun dan Hur

"Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur telah naik ke puncak bukit. Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek. Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam. Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang." (Kel 17:10-13). Renungan: Kata kerjasama nampaknya bukanlah kata asing yang jarang sekali kita dengar. Kata tersebut sering kita dengar atau pergunakan dalam rutinitas sehari-hari. Namun, pertanyaannya ialah apakah kita sudah memahami dengan baik makna dari kerjasama itu sendiri? Harun dan Hur melalui bacaan hendak memberikan makna baru di dala...

Doa untuk Pekerja (Bahasa Inggris)

O St. Joseph,Patron of the Church! You, who side by side with the Word made flesh, worked each day to earn your bread, drawing from Him the strength to live and to toil; you who experienced the anxiety for the morrow, the bitterness of poverty, the uncertainty of work: you who today give the shining example, humble in the eyes of men but most exalted in the sight of God: protect workers in their hard daily lives, defending them from discouragement, from negative revolt, and from pleasure-loving temptations; and keep peace in the world, that peace which alone can ensure the development of peoples Amen. Didoakan oleh Paus Fransiskus dalam Audiensi Umum di Aula Paus Paulus VI, Vatikan 12 Januari 2022 Paus Paulus VI Dikutip dari : https://www.catholicnewsagency.com/