Gambar: islamidia.com |
Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka. Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah mereka. (Luk. 12:37-38)
Renungan: Bapak, ibu dan teman-teman.
Jika kita dalam kondisi waspada tentunya memiliki tingkat kehati-hatian yang sangat tinggi. Ketika melihat gerakan yang sedikit mencurigakan, kita bergegas meresponnya. Menghampiri dan mengeceknya. Apalagi ketika terdengar sedikit bunyi-bunyian yang mencurigakan. Kita akan bergegas menyikapi bunyi-bunyian tersebut. Memastikan bahwa bunyi-bunyian itu bukanlah sesuatu yang berbahaya.
Bacaan Injil hari ini mengingatkan kita akan pentingnya sikap berjaga-jaga. Berjaga-jaga terhadap apa? Terhadap datangnya Kerajaan Allah dalam hidup kita. Kerajaan Allah dalam pengertian ini adalah Kerajaan Allah yang paripurna atau sempurna alias ketika kita tidak lagi hidup. Mengenai hal itu, tidak ada seseorang pun yang tahu kapan tahun, bulan, hari bahkan detiknya. Hanya Tuhan yang mengetahui hal itu. Yang kita bisa hanya melakukan yang terbaik menyiapkan segala sesuatunya untuk masuk ke dalam masa itu.
Seringkali kilauan dunia mengalihkan fokus kita untuk selalu berbuat baik dan menghargai sesama. Sehingga, kita hanya melakukan hal-hal yang di luar perkenaan Tuhan. Kita hanya sibuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri kita sendiri, sehingga orang lain yang pada dasarnya sangat membutuhkan justru tersisihkan. Kita lupa bahwa Tuhan menciptakan kita sebagai makhluk sosial. Di mana ada dua tangan dan kaki. Itu maksudnya agar kita senantiasa berbuat baik. Karena gajah mati meninggalkan gading dan harimau mati meninggalkan belang. Kalau manusia meninggal, apa yang ditinggalkan?
Komentar
Posting Komentar