Langsung ke konten utama

DUA SYARAT MASUK KE DALAM KERAJAAN SURGA

Gambar: pinterest.com
Lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. (Mat. 18:3-4)
Renungan: Teman-teman terkasih, apa yang paling dicari oleh orang kebanyakan? Jawabannya beragam, jika orang tersebut sedang menginginkan harta. Maka yang paling dicari ialah harta. Berbeda lagi jika pertanyaan itu diberikan kepada orang yang menginginkan kekuasaan. Maka jawabannya ialah kekuasaan. Lalu, bagaimana jika orang itu menginginkan kebahagiaan?

Teman-teman, hari ini Tuhan Yesus berpesan kepada kita bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga itu ada dua syaratnya. Pertama, adalah merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil. Merendahkan diri sama dengan rendah hati. Apa sih maksudnya rendah hati? Meski seseorang memiliki pengetahuan dan kemampuan yang lebih, ia tidak semata-mata menonjolkannya. Orang yang rendah hati cenderung memiliki kehidupan sosial yang baik karena ia bukanlah tipe orang yang sombong. Kedua, menjadi anak kecil. Apa yang kita tahu mengenai kehidupan anak kecil? Ia akan menyayangi teman-temannya. Ia tidak ingin menyakiti orang-orang yang didekatnya. Ketika ia atau pun temannya berbuat salah, ia mau memaafkan dan berteman kembali. Ia berteman dengan siapa pun dan seperti apa pun.

Jadi, orang yang mau berbahagia itu adalah orang yang juga masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Bagaimana ia bisa masuk ke dalam Kerajaan Sorga jika dirinya sendiri masih belum selesai dengan masalah amarah di masa lalunya? Bagaimana ia bisa masuk ke dalam kerajaan sorga jika ia bukan menabur kasih sayang malah kebencian? Bagaimana ia bisa masuk ke dalam Kerajaan Sorga jika yang ada hanyalah dendam atas masa lalunya? Memang hidup itu pilihan. Mau berbahagia atau tidak, itu juga pilihan. Seperti Tuhan Yesus yang juga mau memberikan kita pilihan, mau masuk Kerajaan Sorga atau tidak?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keutamaan itu Namanya Kasih

  Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." (Mrk 12:29-31) Renungan: Teman-teman yang terkasih, kita seringkali menonton chanel-chanel yang membahas mengenai keagamaan. Setelah menonton itu, terkadang kita sampai pada perbandingan dan mencari keunggulan. Kita terjebak pada komparasi-komparasi yang membelenggu pikiran dan pembiasaan diri. Kita hanya sampai pada mencari keunggulan tanpa menerapkan keunggulan itu dalam kehidupan sehari-hari. Yesus melalui Injil Markus 12:28-34 berdiskusi mengenai hukum yang terutama. Di dalam penjelasannya, Yesus menyatakan hukum yang paling utama ialah mengasihi Tuhan dan sesama. Dengan memiliki hubunga

Memprioritaskan Kasih di atas Segalanya

Bacaan dari Injil Mat 12:1-8 : Pada waktu itu, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat." Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan bagaimana mereka makan roti sajian yang tidak boleh dimakan, baik olehnya maupun oleh mereka yang mengikutinya, kecuali oleh imam-imam? Atau tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah?   Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah. Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah. Karen

Rumah Allah itu nampak dalam diri Yesus

P ada waktu itu berkatalah Salomo: "TUHAN telah menetapkan matahari di langit, tetapi Ia memutuskan untuk diam dalam kekelaman. Sekarang, aku telah mendirikan rumah kediaman bagi-Mu, tempat Engkau menetap selama-lamanya." (1Raj 8:12-13) Renungan: Banyak orang ingin sekali memiliki rumah. Karena dengan memiliki rumah, maka seorang manusia akan terlepas dari gangguan hujan dan panas. Dengan memiliki rumah pun seorang manusia dapat terlindung dari serangan hewan buas atau pun serangga yang bisa mengancam kehidupannya. Apa kaitannya dengan kutipan hari ini? Bacaan hari ini kita melihat bagaimana keinginan Salomo untuk mendirikan rumah kediaman Allah. sementara itu, Tuhan Yesus sedang bekerja dengan menyembuhkan banyak orang. Jika Salomo mendirikan rumah kediaman bagi Allah. Di dalam Perjanjian Baru, rumah itu terwujud di dalam Tuhan Yesus Kristus. Di dalam Dia, Allah hadir, menyapa dan berkarya bagi semua orang. Allah pun tidak dibatasi lagi hanya di dalam bangunan kuil.