Gambar: https://id.wikipedia.org |
Lagipula
dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak
mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan
dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa
yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. (Mat. 6:7-8)
Renungan:
Dalam
suatu kesempatan terjadi perbincangan singkat dalam sebuah pertemuan di
lingkungan St. Maria Magdalena. Di dalam perbincangan itu, pak Lukas seorang
warga di lingkungan tersebut menyatakan, “Saya tidak suka dengan Pastor A
karena kalau homili selalu lama dan tidak langsung pada pokok homilinya,
sehingga sulit menemukan maknanya.”
Teman-teman
yang terkasih pembicaraan yang terlalu lama atau terlalu berputar-putar tentu
akan membuat seseorang menjadi bosan. Tidak hanya itu, saat kita berkendara
menuju satu tempat dengan jarak yang jauh, tentu juga akan menimbulkan
kebosanan. Kebosanan tidak hanya terjadi saat seseorang mendengarkan, melainkan
juga beraktifitas. Penyebabnya ialah durasi, pemandangan yang begitu-begitu
saja, suaranya juga begitu-begitu saja dan lain-lain.
Allah
adalah sosok yang Agung. Karena keagungan-Nya, kita selalu ingin dekat dan
semakin intim dengan-Nya. Untuk itu komunikasi menjadi satu hal utama sebagai
dasar dalam menjalin keintiman. Di dalam kehidupan umat beriman komunikasi itu
dijalin melalui doa. Melalui doa kita mencurahkan perasaan yang kita alami.
Melalui doa juga kita menyampaikan keinginan dan permohonan.
Yang
kadang terjadi ialah sosok Allah yang Agung terkadang dinilai menjadi syarat
membuat doa menjadi panjang. Sehingga, jika sebuah doa yang tidak panjang, maka
dikatakan itu bukanlah doa. Kita bisa belajar dari doa Bapa Kami. Di dalam doa
ini ada beberapa komponen penting, yakni pujian, cara memuliakan Tuhan,
pengakuan kesalahan, permohonan atau keinginan dan bagaimana cara kita akan
hidup. Pola seperti itu terdapat di dalam doa Bapa Kami.
Bukan
bermaksud untuk menyatakan bahwa rutinitas doa kita selama ini adalah salah.
Namun, ada baiknya cara kita berdoa secara pribadi mulai diubah dengan
mengikuti doa Bapa Kami. Sehingga, keintiman kita dengan Allah pun semakin
terbangun. Sikap kita dalam kehidupan pun dapat diingatkan melalui doa yang
kita sampaikan.
Komentar
Posting Komentar