Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." (Mat. 19:21)
Renungan:
Teman-teman yang terkasih. Menjelang hari kemerdekaan, ada sebuah pertanyaan, “apa arti dari merdeka? Pengertian dari merdeka itu, bebas (dari perhambaan, penjajahan, dan sebagainya). Jika kita memahami makna itu, maka merdeka itu adalah lepas dari perhambaan, penjajahan atau hal-hal yang nampaknya justru membawa ketergantungan pada diri.
Hari ini Yesus bertanya jawab kepada pemuda kaya. Di dalam Injil itu digambarkan bahwa pemuda tersebut sudah melakukan semua yang dikehendaki Taurat. Namun ternyata pemuda tersebut tersentuh dan sulit menjalankan apa yang dikatakan oleh Yesus. Pemuda tersebut menjadi sedih karena untuk menjual dan meninggalkan hartanya karena jumlahnya yang sangat banyak. Di sinilah letak kesulitan pemuda tersebut. Ia bisa saja mengikuti perintah Allah dalam mengasihi hidup sesama, tidak berzinah, tidak mencuri, tidak bersaksi dusta, menghormati ayah dan ibunya serta mengasihi sesama. Tetapi sulit untuk melepaskan harta yang dimilikinya.
Teman-teman, untuk mengikuti Allah dan berkembang bersamanya dibutuhkan suatu kemauan dan perwujudan untuk merdeka. Merdeka dari hal-hal yang justru membuat kita kesulitan untuk berdoa, mengasihi hidup sesama, menghargai lawan jenis, bersyukur, berkata jujur menghormati kedua orang tua dan mengasihi sesama. Karena dengan hal-hal itulah, kita semua akan mampu mengikuti perintah Allah dengan baik. Maka, marilah kita mulai melepaskan keterikatan yang membatasi kita untuk senantiasa berdoa dan mengasihi sesama.
Renungan:
Teman-teman yang terkasih. Menjelang hari kemerdekaan, ada sebuah pertanyaan, “apa arti dari merdeka? Pengertian dari merdeka itu, bebas (dari perhambaan, penjajahan, dan sebagainya). Jika kita memahami makna itu, maka merdeka itu adalah lepas dari perhambaan, penjajahan atau hal-hal yang nampaknya justru membawa ketergantungan pada diri.
Hari ini Yesus bertanya jawab kepada pemuda kaya. Di dalam Injil itu digambarkan bahwa pemuda tersebut sudah melakukan semua yang dikehendaki Taurat. Namun ternyata pemuda tersebut tersentuh dan sulit menjalankan apa yang dikatakan oleh Yesus. Pemuda tersebut menjadi sedih karena untuk menjual dan meninggalkan hartanya karena jumlahnya yang sangat banyak. Di sinilah letak kesulitan pemuda tersebut. Ia bisa saja mengikuti perintah Allah dalam mengasihi hidup sesama, tidak berzinah, tidak mencuri, tidak bersaksi dusta, menghormati ayah dan ibunya serta mengasihi sesama. Tetapi sulit untuk melepaskan harta yang dimilikinya.
Teman-teman, untuk mengikuti Allah dan berkembang bersamanya dibutuhkan suatu kemauan dan perwujudan untuk merdeka. Merdeka dari hal-hal yang justru membuat kita kesulitan untuk berdoa, mengasihi hidup sesama, menghargai lawan jenis, bersyukur, berkata jujur menghormati kedua orang tua dan mengasihi sesama. Karena dengan hal-hal itulah, kita semua akan mampu mengikuti perintah Allah dengan baik. Maka, marilah kita mulai melepaskan keterikatan yang membatasi kita untuk senantiasa berdoa dan mengasihi sesama.
Komentar
Posting Komentar