Langsung ke konten utama

Rasa Takut Kehilangan dan Kehendak Allah

"Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia." (Mat 2:2)

Renungan:
Teman-teman sekalian. Berbicara mengenai ketakutan adalah rasa yang dialami oleh semua orang. Baik itu rasa takut pada gambaran yang mengerikan, kegagalan atau kehilangan. Kita akan mengalami ketakutan ketika kita melihat tayangan film horror. Kita pun juga akan merasa takut, ketika kita diajak untuk mewujudkan impian. Kita juga akan memiliki rasa takut akan kehilangan. Entah itu kehilangan orang yang kita cintai, mimpi, uang atau kekuasaan.

Hari ini kita melihat bagaimana ketakutannya raja Herodes ketika mendengar bahwa ada seorang raja Yahudi yang baru dilahirkan. Herodes merasa takut kehilangan kekuasaannya. Apalagi ketika ia mendengar bahwa raja orang Yahudi itu lahir di teritorialnya. Oleh sebab itu ia berusaha sekuat mungkin untuk mendapatkan informasi mengenai raja itu. Namun, hal itu tidak diperolehnya karena para majus dari Timur itu sudah diperingatkan oleh Allah untuk menghindari Herodes.

Di dalam bacaan Injil hari ini ada dua hal yang bisa kita peroleh. Yang pertama ialah ketakutan. Ketika ketakutan itu menghantui maka rasa takut itu akan berubah menjadi rasa yang lain. Termasuk di dalamnya kebencian. Yang kedua ialah oleh karena ketaatannya pada kehendak Allah. Maka, para majus pun dapat kembali ke negara mereka setelah bertemu dengan Anak yang kelak akan menjadi Raja.

Teman-teman yang terkasih. Ketika kita merasakan rasa takut akan kehilangan kita perlu mengajak Tuhan hadir di dalamnya. Dengan menghadirkan Tuhan di dalamnya melalui doa. Kita akan merasakan kelegaan tersendiri. Namun, itu tidak semata-mata kita tanpa usaha. Kita juga harus taat pada kehendak Allah. Jika Allah menghendaki kita memiliki yang kita genggam saat ini, maka kita pun akan mendapatkannya. Namun, jika Allah berkata cukup atas genggaman kita, maka dengan cara apa pun kita menggenggamnya. Sekeras apa pun kita menggenggamnya. Maka itu pun akan hilang. Itulah kehendak Allah. Termasuk di dalamnya jabatan atau kekuasaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mewartakan Kebenaran di Tahun 2022

P ada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. (Yoh 1:1-4) Renungan: Teman-teman sekalian. Nilai sebuah kebenaran adalah keselarasan antara pengetahuan dan objek yang disampaikan. Dalam arti lain kebenaran itu dikatakan sesuai dan dapat dibuktikan. Ukurannya jelas yakni sesuai. Segala sesuatu yang dinyatakan memiliki kebenaran ialah yang diungkapkan dapat dibuktikan secara benar. Misalnya, seseorang yang memberikan kesaksian dengan nilai kesaksian dapat dikatakan mengandung nilai kebenaran jika itu sesuai dengan fakta-fakta dan sesuai. Itulah kebenaran. Hari ini kita diajak oleh Yohanes Penginjil untuk mengenal Yesus Kristus. Di mana digambarkan oleh Yohanes Penginjil bahwa Yesus itu adalah Fiman itu sendiri yang sudah ada se...

Tanda Yesus

Gambar:  Katolisitas.org P ada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: "Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu." Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. (Mat. 12:38-39) Renungan: Teman-teman terkasih, kadang kala kita sering meminta tanda. Ketika meminta persetujuan, kita meminta tanda tangan. Ketika kita bertanya kepada teman mengenai lokasi keberadaannya, kita meminta foto. Ketika salah seorang dari teman pergi ke suatu daerah yang viral, kita meminta tanda. Tuhan Yesus hari ini berhadapan dengan ahli Taurat dan kaum Farisi. Mereka meminta kepada Yesus untuk membuat tanda agar mereka percaya. Namun, Yesus tidak mau memberikan tanda kecuali tanda Yunus. Jika Yunus berada di dalam perut ikan selama tiga hari, Tuhan Yesus berada di alam kematian selama tiga hari. Itulah tanda yang diberikan oleh...

Dua Tokoh Besar yang Mengajarkan Kerendahan Hati

Gambar:suarawajarfm.com I nilah yang diberitakannya: “Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.” Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes. Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara dari sorga: “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.” (Mrk 1:7-11) Renungan: Teman-teman yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Apa jadinya ketika kita bertemu dengan sosok yang sudah kita kenal dan memiliki kemampuan yang tidak diragukan lagi dalam bidangnya? Kita tentu akan segan untuk mengambil alih tugas yang sudah diserahkan kepadanya. Kita juga akan memberikan penghargaan kepadanya untuk menjalankan tugas yang telah diserahkan kepadanya. Hari ini bertemulah dua to...