Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

Gadis Bijaksana dan Bodoh

Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya." (Mat 25:12-13) Renungan: Teman-teman terkasih, kita seringkali ingin berbuat baik. Ketika kita ingin berbuat baik, kita malah diperlakukan atau dikatakan sebagai “cari muka” atau “sok baik”. Ini terkadang menjadi penyurut semangat bagi mereka yang berbuat baik. Sehingga, tidak ada lagi orang yang mau berbuat baik. Tuhan Yesus di dalam bacaan Injil hari ini memberikan perumpamaan  gadis yang bijaksana dan gadis yang bodoh. Kekeliruan terjadi di dalam diri gadis yang bodoh dimana mereka lupa membawa minyak. Oleh karena kekeliruan itu, mereka tidak berhasil bertemu dengan Sang Pengantin. Hal yang serupa jangan sampai terjadi di dalam diri kita. Ketika kita bertekad ingin berbuat baik, maka kita harus membawa sedemikian banyak bekal minyak di dalam diri kita. Apa saja bekal itu? Sebagai seorang yang beriman, maka bek

Bekerja demi Kerajaan Allah

Gambar: https://www.lds.org Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.  Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. (Mat 24:46-47) Renungan: Teman-teman, apa yang harus kita lakukan ketika kita sudah diberikan pekerjaan oleh orang yang mempekerjakan kita? jawabannya ialah menjalankan pekerjaan itu sebaik mungkin bukan? Iya, karena itu sebagai bentuk konsekuensi sadar yang kita harus lakukan karena kita membutuhkannya. Namun, apakah pekerjaan itu hanya kita lakukan pada saat pimpinan ada bersama kita? Tentu tidak. Tuhan Yesus hari ini dalam bacaan Injil menegaskan makna dari konsekuensi itu. Tugas seorang pekerja adalah tetap bekerja. Bukan hanya melakukan pekerjaan pada saat tuannya hadir. Sedangkan jika tuannya pergi, para pekerjanya tidak bekerja. Jika memang demikian, lantas untuk apa ia bekerja? Begitu juga Kerajaan Allah. Harus dikerjakan secara terus menerus agar s

Penawaran yang berbuntut Penyesalan

Gambar: https://magazine.job-like.com Pada waktu itu anak perempuan Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Raja berkata kepada gadis itu: "Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!" (Mrk. 6:22) Renungan: Teman-teman terkasih, saat kita sudah memiliki rasa sayang terhadap sesuatu hal, maka yang harus kita lakukan ialah menjaganya. Salah satunya, ialah dengan orang yang kita sayangi. Meski mungkin orang tersebut memiliki pengalaman buruk dengan kita bukan berarti kita harus membuatnya menjadi sengsara. Atau bahkan yang lebih buruknya lagi menderita oleh karena kelalaian kita dalam memberikan peluang atau keputusan. Hari ini, Injil Markus membahas mengenai bagaimana peristiwa Yohanes Pembaptis wafat di tangan Herodes. Di dalam Injil sendiri sudah dikatakan bahwa Herodes pada dasarnya tidak ingin menyakiti Yohanes. Karena Herodes ini tergolong raja yang sangat mengagumi Yohanes Pembaptis. Oleh karena Yohane

Perjumpaan yang Menghidupkan

Gambar: https://catatanseorangofs.wordpress.com Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!" (Luk. 7:14) Renungan: Teman-teman terkasih, seringkali kita berjumpa dengan banyak orang dalam hidup ini. Ketika kita berjumpa dengan seorang teman yang sedang mengalami masalah, kita seperti larut dalam masalah teman itu. Lalu, pada akhirnya kita turut memberikan solusi. Ketika kita berjumpa dengan seorang teman yang bergembir, kita pun turut larut dalam kegembiraan teman kita tersebut. Lalu, bagaimana kalau perjumpaan kita membawa kehidupan? Tuhan Yesus hari ini berjumpa dengan seorang janda yang kehilangan anaknya meninggal dunia. Melihat keadaan itu, hati Tuhan Yesus tergerak oleh belas kasihan. Oleh karena itu, Tuhan Yesus langsung menghampiri jasad anak dari janda itu. Lalu, Tuhan Yesus membangkitkan anak tersebut. Peristiwa itu pun membuat Tuhan Yesus semakin dikenal

Konsistensi antara Ucapan dan Tindakan

Gambar:  www.dawainusa.com Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. (Mat. 23:3-4) Renungan: Teman-teman terkasih, beberapa hari terakhir kita disajikan berita mengenai korupsi yang terjadi di negara ini. Pelakunya tidak tanggung-tanggung, mereka adalah orang-orang yang telah dipilih dan dipercaya untuk menjadi pejabat negara. Padahal sebelum dipilih menjadi pejabat, mereka adalah orang yang selalu menyatakan bahwa mereka tidak akan melakukan atau pun mendukung korupsi. Hari ini, Tuhan Yesus berkata kepada orang banyak dan para murid-Nya. Tuhan Yesus mengajak mereka untuk memilah antara apa yang dikatakan dan siapa yang mengatakan. Mengapa harus menyatakan hal seperti itu? Dikarenakan ahli taurat dan kaum farisi

St. Bartolomeus Dipilih Merasul karena Kejujuran dan Ketulusan

Gambar: https://www.santokatolik.com Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara." (Yoh. 1:48) Renungan:  Teman-teman, hari ini melalui Injil Yohanes kita diajak untuk berkenalan dengan satu tokoh, yakni Natanael. Natanael dikenal oleh Tuhan Yesus sebagai seorang Israel sejati. Mengapa diberikan gelar sebagai Israel sejati? Karena di dalam dirinya tidak ditemukan kepalsuan. Natanael adalah seorang yang jujur dan tulus. Jujur dan tulus inilah yang merupakan gambaran dari orang Israel yang sejati. Hari ini menurut kalender liturgi, Gereja Katolik merayakan peringatan wajib Santo Bartolomeus. Bartolomeus berarti ‘Anak Tolmai’. Bartolomeus ini menurut banyak ahli adalah Natanael itu sendiri. Salah seorang Rasul yang juga mendapat tempat istimewa di hadapan Tuhan Yesus. Ia merupakan seorang Rasul yang setia. Pada saat Tuhan Yesus menampakkan diri

Keadilan menurut Allah

Gambar:  www.tebyan.net Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati? Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir." (Mat. 20:13-16) Renungan: Teman-teman, seringkali kita berbicara mengenai keadilan. Keadilan bagi kita seringkali bermakna bahwa kita semua memiliki hak dan kewajiban yang sama. Sehingga, jika orang lain memperoleh upah Rp 1.000, maka kita pun juga demikian. Jika kita memiliki kewajiban untuk tidak terlambat, berarti semua orang tentunya tidak boleh terlambat. Hari ini, Tuhan Yesus memberikan perumpamaan mengenai Kerajaan Allah yang melibatkan para pekerja yang menganggur. Mulai

Masih tentang Keterikatan

Gambar:  Jawaban.com Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." (Mat. 19:23-24) Renungan: Teman-teman terkasih, di dalam kalender liturgi hari ini kita diajak untuk merayakan bersama Santo Paus Pius X. Seorang tokoh yang terkenal dengan kerendahan hatinya. Ia tidak memiliki ambisi terhadap apa pun. Yang dilakukannya semata-mata hanya untuk memuliakan nama Tuhan. Mulai pada saat Guiseppe Melchiore Sarto yakni Paus Pius X untuk pertama kali ditempatkan di Paroki Tambolo, Italia hingga akhir hidupnya. Yang Paus Pius X lakukan hanyalah untuk kepentingan umat Allah. Tuhan Yesus mengajak kita pada hari ini untuk bertemu dengan perbandingan antara orang kaya dengan seekor unta. Mengapa dibandingkan? Karena nilai yang ingin ditegaskan oleh

Bahaya Keterikatan

Gambar: http://www.beritamujizat.com Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." (Mat. 19:21) Renungan: Teman-teman, apa yang akan Anda lakukan ada seorang bapak tua yang datang pada Anda meminta kerelaan hati Anda untuk memberikan segala sesuatunya pada Anda? Kesal, itu sudah pasti. Apalagi itu adalah hasil dari jerih payah yang sudah kita lakukan selama bertahun-tahun. Mau diberikan begitu saja? Nanti dulu ya… Lalu, bagaimana jika yang meminta itu adalah ayah Anda yang sedang sakit keras? Tambah berat. Sepertinya beban dan bobot di dalam kedua pertanyaan itu sedikit berbeda. Namun, intinya sama saja yakni takut karena yang ingin dilepaskan adalah hasil dari perjuangan yang dilakukan selama bertahun-tahun. Hari ini Tuhan Yesus meminta kepada Anda untuk melakukan demi diri-Nya. Di hadapan seora

Memberi dengan Kerelaan Hati

Gambar: https://www.crosswalk.com Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. (2Kor 9:6-7)  Renungan: Teman-teman, memberi adalah suatu perbuatan yang sering kita lakukan kepada orang lain. Ketika ada seorang teman yang berkesusahan, kita terketuk hati untuk membantunya. Ketika ada seorang teman pada saat istirahat tidak makan. Pintu hati kita terketuk untuk memberinya makanan. Ini adalah memberi. Namun, terkadang memberi itu menjadi sulit ketika ada kepentingan atau keinginan di atasnya. Entah itu membeli paket data atau membeli skin hero untuk hero di Mobile Legend. Mungkin akan terjadi kebimbangan di dalamnya. Akhirnya, lebih baik membeli skin hero dari pada memberi. Padahal mengenai memberi ini Rasul Paulus menegaskan bahwa orang yang

Menjadi Pribadi yang Mandiri ketimbang Batu Sandungan

Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia." (Mat. 16:23) Renungan: Teman-teman, rasa takut akan kehilangan seringkali menyerang diri kita. Misalnya, kita takut sekali akan kehilangan sahabat kita. Ada juga yang merasa takut akan orang tua yang disayangi. Dengan rasa takut itu kita kadang berupaya dengan sekuat tenaga untuk menjaga benda atau orang yang kita sayangi. Sampai suatu saatnya nanti, ketika kehilangan kita seperti kehilangan separuh nyawa kita. Hari ini Tuhan Yesus berbicara dengan keras kepada Petrus mengenai responnya terhadap pernyataan yang menggambarkan bahwa Tuhan Yesus harus menderita. Di sini Petrus memiliki niat yang sangat baik kepada Tuhan Yesus. Petrus menginginkan bahwa Tuhan Yesus terhindarkan dari kematian yang akan terjadi di Yerusalem. Namun, Tuhan Yesus justru menegurnya dengan keras bahwa apa

Mengapa engkau Bimbang?

Gambar: http://www.doniepangestu.com Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?" (Mat. 14:13)  Renungan: Teman-teman terkasih, hari ini seluruh bacaan pada kalender liturgi mengajak kita untuk mengenal iman. Seringkali dalam kehidupan sehari-hari kita mendengar kata iman. Iman tidak sama dengan agama. Karena iman itu timbul dari pemahaman diri seseorang tentang agamanya sendiri. Iman dapat terlihat dari perilaku dan perkataan seseorang. Iman juga dapat terlihat ketika seseorang menghadapi masalah atau pun cobaan dalam hidupnya. Nabi Yeremia dan Tuhan Yesus hari ini memberikan tempat khusus untuk membicarakan iman. Nabi Yeremia diberikan firman oleh Tuhan bahwa akan terjangkit penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Penyakit itu berupa bisul. Dampak dari penyakit itu ia dijauhkan oleh semua orang yang dekat dengannya. Kisah ini bersambung dengan Injil Matius yang bicara mengenai perjumpaan Tuhan Ye

Keempatian yang Menghalangi Rahmat Allah

Gambar: http://www.ahzaa.net Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia." (Mat. 16:23) Renungan: Teman-teman, rasa takut akan kehilangan seringkali menyerang diri kita. Misalnya, kita takut sekali akan kehilangan sahabat kita. Ada juga yang merasa takut akan orang tua yang disayangi. Dengan rasa takut itu kita kadang berupaya dengan sekuat tenaga untuk menjaga benda atau orang yang kita sayangi. Sampai suatu saatnya nanti, ketika kehilangan kita seperti kehilangan separuh nyawa kita. Hari ini Tuhan Yesus berbicara dengan keras kepada Petrus mengenai responnya terhadap pernyataan yang menggambarkan bahwa Tuhan Yesus harus menderita. Di sini Petrus memiliki niat yang sangat baik kepada Tuhan Yesus. Petrus menginginkan bahwa Tuhan Yesus terhindarkan dari kematian yang akan terjadi di Yerusalem. Namun, Tuhan Yesus justr

Meniru sikap Yesus terhadap Penolakan

Gambar: kerjayuk.com Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya." (Mat 13:57) Renungan: Teman-teman yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus, siapa yang pernah merasakan penolakan? Mungkin semua dari kita pernah mengalaminya. Kita pernah ditolak untuk memberikan bantuan. Kita pernah ditolak untuk memberikan nasihat. Mungkin juga kita pernah ditolak oleh orang-orang yang kita kasihi. Seperti di dalam keluarga, masyarakat atau komunitas kita. Lalu, bagaimana kita seharusnya menyikapi penolakan? Teman-teman, kita dapat belajar dari sikap Tuhan Yesus pada hari ini. Meski Tuhan Yesus pada hari ini mengalami penolakan. Tuhan Yesus ditolak di kampung halaman-Nya sendiri. Mengapa Tuhan Yesus ditolak? Karena banyak dari penduduk di sana telah mengetahui latar belakang diri-Nya. Bahwa Tuhan Yesus adalah keturunan dari seorang tukang kayu. Hal ini menjadi juga