"Penghinaan yang ku derita ini adalah tanggung jawabmu; akulah yang memberikan hambaku ke pangkuanmu, tetapi baru saja ia tahu, bahwa ia mengandung, ia memandang rendah akan aku; Tuhan kiranya yang menjadi Hakim antara aku dan engkau." (Kej 16:5-6) Oleh : Philipus Vembrey Hariadi Pilihan merupakan apa pun yang harus dipertanggung jawabkan oleh seorang manusia. Oleh sebab itu, ketika kita memilih sesuatu hal, terutama itu menyangkut mengenai hidup, maka sebelumnya kita sudah harus menyadari konsekuensi yang akan kita terima di dalam pilihan tersebut. Ini mengisyaratkan bahwa di dalam sebuah pilihan selalu ada tanggung jawab terhadap konsekuensi yang akan timbul di masa depan. Itu mengibaratkan bahwa kita juga perlu konsisten terhadap pilihan itu. Dari sana tanggung jawab terhadap pilihan akan menggambarkan konsistensi dari kepribadian kita. Di dalam kutipan itu, tergambar dengan sangat jelas bagaimana Sarai mengeluarkan suatu sikap yang kurang konsisten terhadap pilihannya.
(TRYING UT LEGERE QUOD DEUS VULT HUMANAE VITAE)