Gambar:semsolata.blogspot.com |
Oleh : Philipus Vembrey Hariadi
Di dalam kehidupan ini ada begitu banyak tawaran yang diberikan. Ada kenikmatan dan ada ketidakenakkan. Ada yang indah dan ada yang buruk. Ada yang baik dan ada tidak baik. Di balik itu semua ada satu hal yang diinginkan oleh manusia, yakni pasti segala sesuatu yang baik bagi dirinya. Tetapi dibalik keinginannya itu, manusia ingin mencapainya dengan beragam cara. Termasuk salah satu caranya ialah dengan berkelahi atau menggunakan kekerasan.
Abraham dengan kebijaksanaannya meminta kepada Lot agar menghindari perkelahian. Baik itu perkelahian antara dirinya dengan Lot atau pun antara gembalanya dan gembala dari Lot. Salah satu caranya ialah memberikan kesadaran dan penegasan bahwa Lot merupakan keturunan yang sama (Abraham dan Lot termasuk ke dalam daftar keturunan Terah). Untuk kemudian, Abraham meminta kepada Lot untuk memisahkan diri dari dirinya. Di sinilah letak kebijaksanaan Abraham dalam menyelesaikan perkelahian antara para gembala Lot dan gembalanya. Itu pun berkat peranan Allah yang memberikan kebijaksanaan di dalam diri Abraham dalam menyelesaikan konflik yang terjadi di antara kedua belah pihak.
Terkadang di dalam konflik kita kurang mampu bersikap seperti Abraham. Ketika konflik melanda, yang kita lihat di dalam diri orang lain ialah musuh. Oleh sebab itu, ketika kita melihat bahwa orang lain itu adalah musuh, maka tidak lagi ada pandangan bahwa itu adalah saudaraku. Sehingga, kita memiliki anggapan bahwa pribadi tersebut dapat kita perlakukan sesuka kita bahkan menggunakan kekerasan. Di sini hal yang perlu kita miliki ialah kesadaran bahwa sebagaimana pun keadaannya, mereka tetap "saudara". Agar konflik yang sama terjadi kembali, maka hal yang perlu dilakukan ialah menghindarinya.
Komentar
Posting Komentar