Langsung ke konten utama

KITA INI KERABAT

Gambar:semsolata.blogspot.com
"Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat. Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri." (Kej 13:8-9)

Oleh : Philipus Vembrey Hariadi

Di dalam kehidupan ini ada begitu banyak tawaran yang diberikan. Ada kenikmatan dan ada ketidakenakkan. Ada yang indah dan ada yang buruk. Ada yang baik dan ada tidak baik. Di balik itu semua ada satu hal yang diinginkan oleh manusia, yakni pasti segala sesuatu yang baik bagi dirinya. Tetapi dibalik keinginannya itu, manusia ingin mencapainya dengan beragam cara. Termasuk salah satu caranya ialah dengan berkelahi atau menggunakan kekerasan.

Abraham dengan kebijaksanaannya meminta kepada Lot agar menghindari perkelahian. Baik itu perkelahian antara dirinya dengan Lot atau pun antara gembalanya dan gembala dari Lot. Salah satu caranya ialah memberikan kesadaran dan penegasan bahwa Lot merupakan keturunan yang sama (Abraham dan Lot termasuk ke dalam daftar keturunan Terah). Untuk kemudian, Abraham meminta kepada Lot untuk memisahkan diri dari dirinya. Di sinilah letak kebijaksanaan Abraham dalam menyelesaikan perkelahian antara para gembala Lot dan gembalanya. Itu pun berkat peranan Allah yang memberikan kebijaksanaan di dalam diri Abraham dalam menyelesaikan konflik yang terjadi di antara kedua belah pihak.

Terkadang di dalam konflik kita kurang mampu bersikap seperti Abraham. Ketika konflik melanda, yang kita lihat di dalam diri orang lain ialah musuh. Oleh sebab itu, ketika kita melihat bahwa orang lain itu adalah musuh, maka tidak lagi ada pandangan bahwa itu adalah saudaraku. Sehingga, kita memiliki anggapan bahwa pribadi tersebut dapat kita perlakukan sesuka kita bahkan menggunakan kekerasan. Di sini hal yang perlu kita miliki ialah kesadaran bahwa sebagaimana pun keadaannya, mereka tetap "saudara". Agar konflik yang sama terjadi kembali, maka hal yang perlu dilakukan ialah menghindarinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mewartakan Kebenaran di Tahun 2022

P ada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. (Yoh 1:1-4) Renungan: Teman-teman sekalian. Nilai sebuah kebenaran adalah keselarasan antara pengetahuan dan objek yang disampaikan. Dalam arti lain kebenaran itu dikatakan sesuai dan dapat dibuktikan. Ukurannya jelas yakni sesuai. Segala sesuatu yang dinyatakan memiliki kebenaran ialah yang diungkapkan dapat dibuktikan secara benar. Misalnya, seseorang yang memberikan kesaksian dengan nilai kesaksian dapat dikatakan mengandung nilai kebenaran jika itu sesuai dengan fakta-fakta dan sesuai. Itulah kebenaran. Hari ini kita diajak oleh Yohanes Penginjil untuk mengenal Yesus Kristus. Di mana digambarkan oleh Yohanes Penginjil bahwa Yesus itu adalah Fiman itu sendiri yang sudah ada se...

Tanda Yesus

Gambar:  Katolisitas.org P ada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: "Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu." Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. (Mat. 12:38-39) Renungan: Teman-teman terkasih, kadang kala kita sering meminta tanda. Ketika meminta persetujuan, kita meminta tanda tangan. Ketika kita bertanya kepada teman mengenai lokasi keberadaannya, kita meminta foto. Ketika salah seorang dari teman pergi ke suatu daerah yang viral, kita meminta tanda. Tuhan Yesus hari ini berhadapan dengan ahli Taurat dan kaum Farisi. Mereka meminta kepada Yesus untuk membuat tanda agar mereka percaya. Namun, Yesus tidak mau memberikan tanda kecuali tanda Yunus. Jika Yunus berada di dalam perut ikan selama tiga hari, Tuhan Yesus berada di alam kematian selama tiga hari. Itulah tanda yang diberikan oleh...

Dua Tokoh Besar yang Mengajarkan Kerendahan Hati

Gambar:suarawajarfm.com I nilah yang diberitakannya: “Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.” Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes. Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara dari sorga: “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.” (Mrk 1:7-11) Renungan: Teman-teman yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Apa jadinya ketika kita bertemu dengan sosok yang sudah kita kenal dan memiliki kemampuan yang tidak diragukan lagi dalam bidangnya? Kita tentu akan segan untuk mengambil alih tugas yang sudah diserahkan kepadanya. Kita juga akan memberikan penghargaan kepadanya untuk menjalankan tugas yang telah diserahkan kepadanya. Hari ini bertemulah dua to...