Langsung ke konten utama

MARI MEMBANGUN KARAKTER KUAT

 
Gambar:www.iprasblog.com

"Aku bersumpah demi Tuhan, Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi. Aku tidak akan mengambil apa-apa dari kepunyaanmu itu, sepotong benang atau tali kasutpun tidak, supaya engkau jangan dapat berkata: Aku telah membuat Abram menjadi kaya. Kalau aku, jangan sekali-kali! Hanya apa yang telah dimakan oleh bujang-bujang ini dan juga bagian orang-orang yang pergi bersama-sama dengan aku, yakni Aner, Eskol dan Mamre, biarlah mereka itu mengambil bagiannya masing-masing." (Kej 14:22-24)

Oleh : Philipus Vembrey Hariadi

Karakter adalah unsur yang paling penting dalam kehidupan manusia. Jika karakter kita mudah sekali tergoyahkan oleh karena begitu banyak tawaran, maka karakter kita akan menjadi sebuah karakter yang kurang konsisten. Dengan karakter yang demikian, maka tidak segan-segan tawaran yang demikian banyaknya menjadi mudah kita terima seluruhnya. Bahayanya ialah kita akan kehilangan jati diri. Kita kehilangan ciri khas yang membuat orang sedemikian mudahnya mengenal kita. Tetapi ketika kita memiliki karakter yang kuat, maka kita akan tergambarkan sebagai pribadi yang kokoh dan kuat. Dengan karakter yang demikian, maka apa pun yang ditawarkan tidak sedemikian mudahnya kita terima seluruhnya. Kita akan menyaringnya secara bijaksana.

Karakter yang demikianlah yang diperlihatkan oleh Abraham melalui kutipan ayat di atas. Jikalau Abraham menginginkannya, maka sangat memungkinkan bahwa Abraham dapat mengambilnya. Tetapi inilah iman Abraham yang sangat kuat terhadap Allah, sehingga membuatnya menjadi sosok yang kuat. Ia tidak sedemikian mudahnya menerima tawaran. Ia menolak tawaran tersebut dan menyerahkannya kepada orang-orang yang di sekelilingnya. Ia tidak mau memprioritaskan dirinya juga. Itulah karakter yang ditampilkan Abraham di dalam kutipan kitab Kejadian.

Sangat mungkin Abraham memperoleh karakter yang demikian oleh karena rahmat Allah melalui sekian banyak pengalaman hidupnya. Sehingga rahmat itu membentuk karakternya menjadi kuat. Di sinilah letak pentingnya sebuah karakter. Oleh sebab itu, kita entah sebagai orang tua, saudara, kakak, atau pun guru. Setidaknya kita bisa membantu sesama untuk membentuk karakter yang lebih baik dari sebelumnya. Agar sesama kita dapat menjadi seorang sosok yang lebih baik. Ingatlah bahwa di dalam Tujuan pendidikan dalam arti sesungguhnya ialah: mencapai pembinaan pribadi manusia dalam perspektif tujuan terakhirnya demi kesejahteraan kelompok-kelompok masyarakat, mengingat bahwa manusia termasuk anggotanya, dan bila sudah dewasa ikut berperan menunaikan tugas kewajibannya. (GE art. 1)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanda Yesus

Gambar:  Katolisitas.org P ada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: "Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu." Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. (Mat. 12:38-39) Renungan: Teman-teman terkasih, kadang kala kita sering meminta tanda. Ketika meminta persetujuan, kita meminta tanda tangan. Ketika kita bertanya kepada teman mengenai lokasi keberadaannya, kita meminta foto. Ketika salah seorang dari teman pergi ke suatu daerah yang viral, kita meminta tanda. Tuhan Yesus hari ini berhadapan dengan ahli Taurat dan kaum Farisi. Mereka meminta kepada Yesus untuk membuat tanda agar mereka percaya. Namun, Yesus tidak mau memberikan tanda kecuali tanda Yunus. Jika Yunus berada di dalam perut ikan selama tiga hari, Tuhan Yesus berada di alam kematian selama tiga hari. Itulah tanda yang diberikan oleh...

Belajar Kerjasama dari Harun dan Hur

"Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur telah naik ke puncak bukit. Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek. Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam. Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang." (Kel 17:10-13). Renungan: Kata kerjasama nampaknya bukanlah kata asing yang jarang sekali kita dengar. Kata tersebut sering kita dengar atau pergunakan dalam rutinitas sehari-hari. Namun, pertanyaannya ialah apakah kita sudah memahami dengan baik makna dari kerjasama itu sendiri? Harun dan Hur melalui bacaan hendak memberikan makna baru di dala...

Doa untuk Pekerja (Bahasa Inggris)

O St. Joseph,Patron of the Church! You, who side by side with the Word made flesh, worked each day to earn your bread, drawing from Him the strength to live and to toil; you who experienced the anxiety for the morrow, the bitterness of poverty, the uncertainty of work: you who today give the shining example, humble in the eyes of men but most exalted in the sight of God: protect workers in their hard daily lives, defending them from discouragement, from negative revolt, and from pleasure-loving temptations; and keep peace in the world, that peace which alone can ensure the development of peoples Amen. Didoakan oleh Paus Fransiskus dalam Audiensi Umum di Aula Paus Paulus VI, Vatikan 12 Januari 2022 Paus Paulus VI Dikutip dari : https://www.catholicnewsagency.com/