Langsung ke konten utama

Iman yang Menyembuhkan

"Lalu kata Yesus kepadanya: "Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!" (Luk. 18:42)
Renungan:
Orang yang buta tentu tidak bisa melihat. Apalagi melihat wajah atau pun perbuatan yang dilakukan oleh orang sekitarnya. Orang yang buta cenderung akan menggunakan indera lainnya untuk mengetahui keberadaan dan dengan siapa ia berbicara. Jika orang buta berbicara, maka yang ia ketahui ia berbicara dengan seseorang. Mengenai wajah dan tindakannya, ia tidak tahu sama sekali.

Hari ini, kita diajak untuk belajar dari orang buta yang ditemui oleh Tuhan Yesus dalam perjalanan-Nya menuju kota Yerikho. Di sana orang buta tersebut tidak mengetahui seperti apa sosok Tuhan Yesus dan bagaimana juga sikap dan tindakan-Nya. Yang ia ketahui hanya satu hal, ia ingin sembuh dan ia percayakan itu pada mukjizat yang dilakukan oleh Tuhan Yesus.

Kita seringkali merasa takut dalam melewati masa-masa sulit. Entah itu di dalam kehidupan sehari-hari atau pun di mana pun kita berada. Sehingga, kita menjadi kurang percaya pada apa yang akan dilakukan oleh Tuhan Yesus terhadap diri kita. Padahal, Tuhan Yesus sering kali datang dan memberikan mukjizat-Nya kepada kita melalui hal-hal kecil yang kadang tidak kita sadari.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanda Yesus

Gambar:  Katolisitas.org P ada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: "Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu." Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. (Mat. 12:38-39) Renungan: Teman-teman terkasih, kadang kala kita sering meminta tanda. Ketika meminta persetujuan, kita meminta tanda tangan. Ketika kita bertanya kepada teman mengenai lokasi keberadaannya, kita meminta foto. Ketika salah seorang dari teman pergi ke suatu daerah yang viral, kita meminta tanda. Tuhan Yesus hari ini berhadapan dengan ahli Taurat dan kaum Farisi. Mereka meminta kepada Yesus untuk membuat tanda agar mereka percaya. Namun, Yesus tidak mau memberikan tanda kecuali tanda Yunus. Jika Yunus berada di dalam perut ikan selama tiga hari, Tuhan Yesus berada di alam kematian selama tiga hari. Itulah tanda yang diberikan oleh...

Belajar Kerjasama dari Harun dan Hur

"Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur telah naik ke puncak bukit. Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek. Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam. Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang." (Kel 17:10-13). Renungan: Kata kerjasama nampaknya bukanlah kata asing yang jarang sekali kita dengar. Kata tersebut sering kita dengar atau pergunakan dalam rutinitas sehari-hari. Namun, pertanyaannya ialah apakah kita sudah memahami dengan baik makna dari kerjasama itu sendiri? Harun dan Hur melalui bacaan hendak memberikan makna baru di dala...

Doa untuk Pekerja (Bahasa Inggris)

O St. Joseph,Patron of the Church! You, who side by side with the Word made flesh, worked each day to earn your bread, drawing from Him the strength to live and to toil; you who experienced the anxiety for the morrow, the bitterness of poverty, the uncertainty of work: you who today give the shining example, humble in the eyes of men but most exalted in the sight of God: protect workers in their hard daily lives, defending them from discouragement, from negative revolt, and from pleasure-loving temptations; and keep peace in the world, that peace which alone can ensure the development of peoples Amen. Didoakan oleh Paus Fransiskus dalam Audiensi Umum di Aula Paus Paulus VI, Vatikan 12 Januari 2022 Paus Paulus VI Dikutip dari : https://www.catholicnewsagency.com/