Langsung ke konten utama

Peringatan akan Kerajaan Allah

Jawab-Nya: "Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan: Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka. Dan apabila kamu mendengar tentang peperangan dan pemberontakan, janganlah kamu terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera." (Luk. 21:8-9)

Renungan:
Waspada adalah kata yang seringkali dipergunakan untuk memberikan peringatan akan potensi bahaya. Sering kali kita mendengar kata ini di dalam kehidupan kita. Entah itu waspada kalau terlambat. Atau dengan bahasa yang lebih halus menggunakan kata, “hati-hati.” Hati-hati pulangnya, kata yang juga sering dipergunakan untuk menggambarkan peringatan bagi orang-orang yang menerimanya. Untuk itu, kita yang menerimanya juga harus hati-hati. Karena dengan berhati-hati itu kita menjadi lebih waspada akan bahaya yang mungkin akan kita hadapi.

Tuhan Yesus memberikan kata hati-hati atau waspada kepada kita semua. Karena akan tiba saatnya bahaya terjadi. Di dalam Injil hari ini bahaya yang dibahas oleh Tuhan Yesus ialah hadirnya penyesatan dan kedatangan Kerajaan Allah. Mengapa demikian? Karena ada kemungkinan bahwa akan hadir sosok yang mengatasnamakan Tuhan Yesus. Itu terjadi mungkin karena ada keinginan untuk mendapatkan pengikut. Dengan memiliki begitu banyak pengikut, maka ia akan menjadi terkenal dan memiliki begitu banyak peluang keuntungan bagi dirinya. Yang kedua ialah kedatangan Kerajaan Allah. Inilah hal yang seringkali sulit kita prediksi.

Mungkin kita sering memberikan nasihat dari keluarga, rekan kerja atau sahabat mengenai masalah yang kita hadapi. Namun, kita seringkali abai terhadap nasihat atau peringatan tersebut. Maka, mulai dari sekarang mungkin kita perlu mempersiapkan peringatan itu sebagai Kerajaan Allah yang akan hadir di dalam kehidupan kita. Untuk itu, maka diperlukan sikap terbuka dari diri kita sendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memprioritaskan Kasih di atas Segalanya

Bacaan dari Injil Mat 12:1-8 : Pada waktu itu, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat." Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan bagaimana mereka makan roti sajian yang tidak boleh dimakan, baik olehnya maupun oleh mereka yang mengikutinya, kecuali oleh imam-imam? Atau tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah?   Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah. Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah. Karen

Keutamaan itu Namanya Kasih

  Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." (Mrk 12:29-31) Renungan: Teman-teman yang terkasih, kita seringkali menonton chanel-chanel yang membahas mengenai keagamaan. Setelah menonton itu, terkadang kita sampai pada perbandingan dan mencari keunggulan. Kita terjebak pada komparasi-komparasi yang membelenggu pikiran dan pembiasaan diri. Kita hanya sampai pada mencari keunggulan tanpa menerapkan keunggulan itu dalam kehidupan sehari-hari. Yesus melalui Injil Markus 12:28-34 berdiskusi mengenai hukum yang terutama. Di dalam penjelasannya, Yesus menyatakan hukum yang paling utama ialah mengasihi Tuhan dan sesama. Dengan memiliki hubunga

Demi Kepentingan Sendiri atau Kerajaan Allah?

Gambar : unsplash.com M aka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku." (Mat 28:10) Renungan: Teman-teman yang terkasih, dalam memberikan kesaksian yang dibutuhkan bagi seseorang atau pun proses pengadilan. Dibutuhkan kesaksian yang sungguh-sungguh berangkat dari kejujuran. Itu mengibaratakan di dalamnya tidak ada kesaksian yang dibuat-buat atau kesaksian yang berangkat dari kebohongan.  Di dalam bacaan Injil hari ini kita diajak untuk melihat dua esensi atau nilai dari kesaksian. Kesaksian yang pertama dilakukan oleh para pengikut Yesus dan yang kedua dilakukan oleh penjaga.  Kesaksian yang pertama dilakukan oleh para pengikut Yesus. Mereka pergi untuk melakukan kesaksian. Di dalam perjumpaan-Nya bersama para murid, Yesus menyatakan, “Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudar-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan meliha