Langsung ke konten utama

Menjadi Gembala di Masa Sulit

Gambar: https://www.marketingsakti.com/
Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, sesungguhnya oleh karena domba-domba-Ku menjadi mangsa dan menjadi makanan bagi segala binatang di hutan, lantaran yang menggembalakannya tidak ada, oleh sebab gembala-gembala-Ku tidak memperhatikan domba-domba-Ku, melainkan mereka itu menggembalakan dirinya sendiri, tetapi domba-domba-Ku tidak digembalakannya? (Yeh 34:8)

Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, sesungguhnya oleh karena domba-domba-Ku menjadi mangsa dan menjadi makanan bagi segala binatang di hutan, lantaran yang menggembalakannya tidak ada, oleh sebab gembala-gembala-Ku tidak memperhatikan domba-domba-Ku, melainkan mereka itu menggembalakan dirinya sendiri, tetapi domba-domba-Ku tidak digembalakannya? (Yeh 34:8)

Renungan:

Teman-teman yang terkasih, menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah apalagi dalam menjawab tuntutan di masa pandemic ini. Ada begitu banyak permasalahan yang harus dihadapi. Mulai dari keputusan dan kebijaksanaan, itu harus sungguh-sungguh memperhatikan banyak hal. Saat ini sudah ada begitu banyak penderitaan yang terjadi di sekeliling kita. Ada pekerja yang sudah beralih pekerjaan menjadi penjual makanan. Ada juga tetangga atau teman kita yang tadinya sehat harus dipaksa melawan penyakit yang dideritanya dalam waktu yang tidak lama.

Nabi Yehezkiel pada hari ini bernubuat mengenai sikap-sikap yang sangat tidak dibutuhkan bagi seorang penggembala. Sikap itu ialah memiliki kecenderungan untuk berpikir sendiri, yang menikmati susu domba, yang hanya mampu menikmati bulunya untuk membuat pakaian, yang menyembelih domba gemuk, yang tidak dikuatkan saat domba itu lemah, yang tidak diobati saat domba itu terluka, yang tersesar, yang hilang dan menginjak-injak dengan kekerasan. Gembala-gembala seperti inilah yang menurut Tuhan akan menjadi lawannya, dituntut untuk dikembalikan, melepaskan dan mencari serta memperhatikan yang tersesat.

Teman-teman yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus, Najwa Sihab menyatakan, Pemimpin itu mendobrak keadaan, bukan mengokohkan kemapanan.” (jagokata.com, ditelusuri 18/08/2020). Oleh sebab itu, marilah kita sebagai pemimpin lebih memiliki kepedulian bukan kemapanan, kepedulian bukan kebencian, kecintaan bukan kematian dan kasih di masa-masa yang serba sulit saat ini. Agar kita pun dapat memelihara domba-domba yang telah Tuhan titipkan. 

Teman-teman yang terkasih, menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah apalagi dalam menjawab tuntutan di masa pandemic ini. Ada begitu banyak permasalahan yang harus dihadapi. Mulai dari keputusan dan kebijaksanaan, itu harus sungguh-sungguh memperhatikan banyak hal. Saat ini sudah ada begitu banyak penderitaan yang terjadi di sekeliling kita. Ada pekerja yang sudah beralih pekerjaan menjadi penjual makanan. Ada juga tetangga atau teman kita yang tadinya sehat harus dipaksa melawan penyakit yang dideritanya dalam waktu yang tidak lama.

Nabi Yehezkiel pada hari ini bernubuat mengenai sikap-sikap yang sangat tidak dibutuhkan bagi seorang penggembala. Sikap itu ialah memiliki kecenderungan untuk berpikir sendiri, yang menikmati susu domba, yang hanya mampu menikmati bulunya untuk membuat pakaian, yang menyembelih domba gemuk, yang tidak dikuatkan saat domba itu lemah, yang tidak diobati saat domba itu terluka, yang tersesar, yang hilang dan menginjak-injak dengan kekerasan. Gembala-gembala seperti inilah yang menurut Tuhan akan menjadi lawannya, dituntut untuk dikembalikan, melepaskan dan mencari serta memperhatikan yang tersesat.

Teman-teman yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus, Najwa Sihab menyatakan, Pemimpin itu mendobrak keadaan, bukan mengokohkan kemapanan.” (jagokata.com, ditelusuri 18/08/2020). Oleh sebab itu, marilah kita sebagai pemimpin lebih memiliki kepedulian bukan kemapanan, kepedulian bukan kebencian, kecintaan bukan kematian dan kasih di masa-masa yang serba sulit saat ini. Agar kita pun dapat memelihara domba-domba yang telah Tuhan titipkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanda Yesus

Gambar:  Katolisitas.org P ada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: "Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu." Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. (Mat. 12:38-39) Renungan: Teman-teman terkasih, kadang kala kita sering meminta tanda. Ketika meminta persetujuan, kita meminta tanda tangan. Ketika kita bertanya kepada teman mengenai lokasi keberadaannya, kita meminta foto. Ketika salah seorang dari teman pergi ke suatu daerah yang viral, kita meminta tanda. Tuhan Yesus hari ini berhadapan dengan ahli Taurat dan kaum Farisi. Mereka meminta kepada Yesus untuk membuat tanda agar mereka percaya. Namun, Yesus tidak mau memberikan tanda kecuali tanda Yunus. Jika Yunus berada di dalam perut ikan selama tiga hari, Tuhan Yesus berada di alam kematian selama tiga hari. Itulah tanda yang diberikan oleh...

Belajar Kerjasama dari Harun dan Hur

"Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur telah naik ke puncak bukit. Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek. Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam. Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang." (Kel 17:10-13). Renungan: Kata kerjasama nampaknya bukanlah kata asing yang jarang sekali kita dengar. Kata tersebut sering kita dengar atau pergunakan dalam rutinitas sehari-hari. Namun, pertanyaannya ialah apakah kita sudah memahami dengan baik makna dari kerjasama itu sendiri? Harun dan Hur melalui bacaan hendak memberikan makna baru di dala...

Doa untuk Pekerja (Bahasa Inggris)

O St. Joseph,Patron of the Church! You, who side by side with the Word made flesh, worked each day to earn your bread, drawing from Him the strength to live and to toil; you who experienced the anxiety for the morrow, the bitterness of poverty, the uncertainty of work: you who today give the shining example, humble in the eyes of men but most exalted in the sight of God: protect workers in their hard daily lives, defending them from discouragement, from negative revolt, and from pleasure-loving temptations; and keep peace in the world, that peace which alone can ensure the development of peoples Amen. Didoakan oleh Paus Fransiskus dalam Audiensi Umum di Aula Paus Paulus VI, Vatikan 12 Januari 2022 Paus Paulus VI Dikutip dari : https://www.catholicnewsagency.com/