Langsung ke konten utama

Yang Diperbuat Ketika Seseorang Membuat Kesalahan

Gambar: http://www.towards2020.org
“Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. (TB Mat 18:15-17)

Teman-teman yang terkasih di dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari sebuah kesalahan. Bukan hanya kita demikian pun juga orang-orang yang ada di sekitar kita. Entah itu ayah, ibu, kakak atau pun adik. Mereka adalah pribadi-pribadi yang juga tidak luput dari kesalahan. Namun, di dalam menanggapi kesalahan, kita sering mengambil keputusan yang salah. Kita lebih sering menggunakan emosi yang justru membuat kesalahan malah jadi pangkal keributan.

Hari ini Injil mengajarkan kepada kita untuk lebih menekankan teguran. Ini berbeda dari bacaan pertama di mana dilambangkan Allah yang memberikan hukuman kepada orang-orang yang suka mengeluh. Di dalam Injil, sosok Allah lebih terlihat ingin berdialog dengan manusia yang berbuat kesalahan. Ketika membuat kesalahan, maka yang diberikan adalah teguran dan bukan pukulan. Mengapa demikian? Karena kita tidak pernah dapat memaksa manusia untuk hidup di jalan yang telah Allah berikan.

Teman-teman yang terkasih, sebagai seorang pengikut Kristus adalah menjadi tugas bagi kita untuk mewartakan kasih. Kasih itu kita wartakan dalam pengampunan. Jika ada yang bersalah, maka tegur, sapa dan maafkanlah. Demikian pun juga ketika kita bersalah, Allah akan menegur melalui orang-orang terdekat. Allah pun juga mengampuni seluruh kesalahan kita. Jika Allah saja mau menegur dan mengampuni mengapa kita tidak?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanda Yesus

Gambar:  Katolisitas.org P ada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: "Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu." Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. (Mat. 12:38-39) Renungan: Teman-teman terkasih, kadang kala kita sering meminta tanda. Ketika meminta persetujuan, kita meminta tanda tangan. Ketika kita bertanya kepada teman mengenai lokasi keberadaannya, kita meminta foto. Ketika salah seorang dari teman pergi ke suatu daerah yang viral, kita meminta tanda. Tuhan Yesus hari ini berhadapan dengan ahli Taurat dan kaum Farisi. Mereka meminta kepada Yesus untuk membuat tanda agar mereka percaya. Namun, Yesus tidak mau memberikan tanda kecuali tanda Yunus. Jika Yunus berada di dalam perut ikan selama tiga hari, Tuhan Yesus berada di alam kematian selama tiga hari. Itulah tanda yang diberikan oleh...

Belajar Kerjasama dari Harun dan Hur

"Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur telah naik ke puncak bukit. Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek. Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam. Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang." (Kel 17:10-13). Renungan: Kata kerjasama nampaknya bukanlah kata asing yang jarang sekali kita dengar. Kata tersebut sering kita dengar atau pergunakan dalam rutinitas sehari-hari. Namun, pertanyaannya ialah apakah kita sudah memahami dengan baik makna dari kerjasama itu sendiri? Harun dan Hur melalui bacaan hendak memberikan makna baru di dala...

Doa untuk Pekerja (Bahasa Inggris)

O St. Joseph,Patron of the Church! You, who side by side with the Word made flesh, worked each day to earn your bread, drawing from Him the strength to live and to toil; you who experienced the anxiety for the morrow, the bitterness of poverty, the uncertainty of work: you who today give the shining example, humble in the eyes of men but most exalted in the sight of God: protect workers in their hard daily lives, defending them from discouragement, from negative revolt, and from pleasure-loving temptations; and keep peace in the world, that peace which alone can ensure the development of peoples Amen. Didoakan oleh Paus Fransiskus dalam Audiensi Umum di Aula Paus Paulus VI, Vatikan 12 Januari 2022 Paus Paulus VI Dikutip dari : https://www.catholicnewsagency.com/