Santa Hilda, Abbas
Hilda lahir pada tahun 617 dari sebuah keluarga Anglo-Saxon
yang terhormat. Ia bertobat menjadi Kristen ketika ia berumur kira -
kira 13 tahun. Tak lama kemudian, ia menjadi seorang biarawati di biara
NOrthumbria, di lembah sungai Wear.
Pada tahun 657, ia mendirikan sebuah biara yang dikenal dengan nama biara Whitby. Perkumpulan ini segera terkenal dan banyak orang datang kepadanya untuk meminta nasihat. Orang - orang itu berasal dari beberbagai kalangan: dari kalangan pemerintah, rakyat jelata, dan ada pula dari kalangan rohaniwan/wati.
Pada tahun 664 diadakan sebuah sinode di Whitby untuk membicarakan berbagai masalah iman, antara lain menentukan tanggal hari Raya Paskah dengan tata cara Romawi. Hilda memainkan peranan sangat besar dalam sinode itu. Ia meninggal sebagai seorang Abbas di biara Whitby, Inggris Utara.
Santo Modestus, Uskup dan Abbas
Pada tahun 657, ia mendirikan sebuah biara yang dikenal dengan nama biara Whitby. Perkumpulan ini segera terkenal dan banyak orang datang kepadanya untuk meminta nasihat. Orang - orang itu berasal dari beberbagai kalangan: dari kalangan pemerintah, rakyat jelata, dan ada pula dari kalangan rohaniwan/wati.
Pada tahun 664 diadakan sebuah sinode di Whitby untuk membicarakan berbagai masalah iman, antara lain menentukan tanggal hari Raya Paskah dengan tata cara Romawi. Hilda memainkan peranan sangat besar dalam sinode itu. Ia meninggal sebagai seorang Abbas di biara Whitby, Inggris Utara.
Santo Modestus, Uskup dan Abbas
Modestus yang berarti Sopan dan sederhana, adalah bekas Abbas
dan Uskup di Yerusalem. Sebagai Uskup di kota suci Yerusalem, ia
sendiri berusaha membangun kembali tempat - tempat suci. Disamping itu,
ia memusatkan perhatiannya pada kegiatan memelihara dan merawat orang
-orang yang terluka dalam perang. Jenazahnya dimakamkan di atas bukit
Zaitun pada tahun 630.
Santo Elred/Aelredus OSA, Abbas
Santo Elred/Aelredus OSA, Abbas
Elred hidup antara tahun 1109-1167. Ia dikenal sebagai kepala
Istana raja David dari Skotlandia. Pada tahun 1133 ia masuk biara
Sisterian dan hidup bermatiraga keras. Terhadap biarawan - biarawan
yang dipimpinnya, Abbas berlaku murah hati, sehingga tak seorang pun
yang mau meninggalkan biara.
sumber: imankatolik.or.id
Komentar
Posting Komentar