Santo Simeon Stylites Tua, Pertapa
Simeon Stylites Tua lahir di Silicia pada tahun 390. Ia
tinggal bersama orang tuanya didaerah pinggiran kota Syria. Ketika
menanjak remaja, kira - kira pada tahun 402, ia menjalani kehidupan
membiara di sebuah biara pertapaan tidak jauh dari kampung halamannya.
Meski masih berusia muda, ia tidak merasa berat
dengan praktek askese yang berlaku di gereja itu. Ia bahkan menjalankan
sebuah bentuk askese yang lebih berat daripada yang diprakekkan oleh
rekan - rekannya. Oleh karena praktek askesenya tampak sangat keras,
maka pemimpin biara mengeluarkan dia dari biara itu. Keputusan pahit
ini dimaksudkan agar rekan - rekannya tidak terpengaruh oleh praktek
askese buatan Simeon itu.
Simeon meninggalkan biara pertapaan itu dan
pergi ke sebuah Biara yang terletak di gunung Telanisse. Setelah 3
tahun berada di biara itu, ia memutuskan pindah ke puncak gunung itu.
Disana pada tahun 423, ia mendirikan sederetan tiang sebagai tempat
tinggalnya. Di atas tiang - tiang itu, ia menjalankan askesenya
hingga
saat kematiannya.
Banyak orang datang padanya untuk meminta
bimbingan rohani dan mendengarkan kotbah serta pengajarannya. Tak
terkecuali Kaisar dan para Patriark. Ia meninggal dunia pada tanggal 2
September 459 di atas puncak gunung Telanisse.
Beato Yohanes Nepomuk Neumann, Uskup
Beato Yohanes Nepomuk Neumann, Uskup
Yohanes Nepomuk Neumann lahir tanggal 28 Maret 1811 di desa
Prachatitz, Bohemia. Ia belajar di Prachatitz dan Budweis. Cara hidup
keluarga yang saleh dan taat agama membuat dia tertarik pada cara hidup
seorang imam. Untuk mencapai cita - cita imamat itu, ia masuk seminari
Diosesan di Budweis pada tahun 1831. Selama belajar di Seminari
Budweis, ia rajin membaca laporan - laporan karya para misionaris
Austria di Amerika Serikat. Lama kelamaan dalam hatinya timbul
keinginan untuk berkarya di Amerika seperti misionaris - misionaris
itu.
Untuk maksud itu ia pindah dari Seminari Budweis
ke Fakultas Teologi Universitas Praha pada tahun 1833. Demi
keberhasilan studinya dan karyanya nanti, ia dengan tekun mempelajari
bahasa Prancis dan Inggris. Pendidikan di Universitas Praha
diselesaikan dengan gemilang pada tahun 1835. Pada waktu itu dioses
Budweis memiliki banyak imam. Maka dari itu, ia tidak mau segera
menjadi imam setelah menyelesaikan studi teologinya. Ia sendiri terus
belajar dirumah sambil menanti saat pentabhisannya. Ketika mendapat
panggilan untuk berkarya di Amerika, ia segera berangkat tanpa menunggu
hari tabhisannya di tanah air. Ia tiba di New York pada bulan Juni
1836 dan ditabhiskan menjadi imam pada tanggal 25 Juni 1836 oleh
Yohanes Dubois, Uskup New York. Ia ditempatkan di Buffalo dan melayani
umat di North Bush (sekarang Kenmore), Williamville, Lancaster, dan
beberapa wilayah lainnya di Buffalo.
Pada tahun 1840, ia memutuskan untuk menjadi
seorang imam dalam serikat Redemptoris. Ia diterima dalam serikat itu
pada bulan Januari 1842 dan ditempatkan di gereja Santo Yakobus
Baltimore sampai Maret 1844. Usaha - usahanya memajukan gereja membuat
namanya terkenal luas di kalangan para imam dan umat.
Pada bulan Maret 1852 ia diangkat menjadi Uskup Philadelphia oleh Sri Paus IX. Tugas kegembalaan dijalankannya dengan penuh semangat. Secara teratur ia mengunjungi semua Paroki untuk mendorong para iman dan kaum awam dalam usaha penyebaran Injil dan perkembangan Gereja. Selama masa kepemimpinannya, lebih dari 80 gereja dibangun; jumlah sekolah ditingkatkan; dan sebuah seminari didirikan di Glen Ridle; lima tarekat religius untuk wanita dan tiga untuk pria dipekerjakan dalam diosesnya; pembangunan katedral Santo Petrus dan Paulus di Logan Square, Philadelphia selesai; ia mendirikan sebuah cabang baru dari Ordo Ketiga Santo Fransiskan bagi para suster. Selain itu, Uskup Neumann mengadakan tiga kali sinode untuk para imamnya, membantu penyusunan dan pemakluman dogma tentang perkandungan Maria tanpa dosa asal di Roma pada tahun 1854.
Uskup Neumann meninggal dunia di Philadelphia
pada 5 januari 1860. Proses beatifikasi dirinya dimulai pada tahun
1886. Pada tanggal 13 Oktober 1963, ia dinyatakan Beato oleh Sri Paus
Paulus VI (1963-1978).
sumber: imankatolik.or.id
Komentar
Posting Komentar