Langsung ke konten utama

6 JANUARI

Kaspar, Melkior dan Balthasar, Tiga Raja  
Peristiwa kelahiran Yesus dilukiskan dengan berbagai cerita manarik. Salah satu cerita itu adalah kisah kunjungan orang - orang Majus dari Timur ke Betlehem dalam Injil Mat2:1-18.

Mulanya istilah Majus (dari kata Magus) dikenakan pada sekelompok imam yang dikenal sebagai ahli - ahli perbintangan dan pada orang - orang bijak di kalangan suku bangsa Medes dan Persia. Pada zaman Yesus, istilah majus berarti ahli nujum dan ahli sihir yang terdapat di semua bangsa. Terdapat banyak cerita mengenai orang - orang itu, seperti cerita tentang tiga sarjana atau Raja Timur: Kaspar, Melkior dan Balthasar. Dalam tradisi Kristen, Kaspar, Melkior dan Balthasar dikenal sebagai sarjana - sarjana dari Timur yang datang ke Betlehem untuk menyembah Kanak - Kanak Yesus.

Nama ketiga orang ini tidak ada dalam naskah - naskah Kitab Suci. Injil Matius yang dipakai sebagai sumber cerita dalam tradisi Kristen tidak membeberkan nama ketiga orang itu. Matius hanya secara umum mengatakan: "Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang - orang Majus dari Timur Yerusalem dan bertanya - tanya: "Dimanakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan? Kami telah melihat bintangNya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."(Mat2:1-2). Adanya nama tiga orang bijak dari Timur merupakan refleksi lebih lanjut dari orang - orang Kristen atas kisah Injil Matius tersebut. Dalam kaitannya perlu dicatat maksud Matius dengan kisah ini. Matius menulis Injilnya kepada orang - orang Yahudi yang telah berabad - abad mengharapkan datangnya sang Mesias Terjanji, figur raja yang akan memperbaharui kerajaan Israel dan menyemarakkan kembali kebanggaan nasional Israel atas bangsa - bangsa lain. Maksud Matius dengan kisah ini adalah, bahwa seperti orang - orang Majus, semua orang harus mencari dan menemukan Kristus yang datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari segala bangsa dan jaman; Kristus datang tidak hanya untuk bangsa Yahudi/Israel saja tetapi juga untuk semua orang dari segala bangsa yang merindukan keselamatan dari Allah.
Biasanya pada tanggal 6 Januari, huruf pertama dari ketiga nama orang Majus itu bersama dengan tahun yang sedang berlangsung ("19 + K = M = B + 91") dituliskan pada pintu - pintu rumah untuk mengenyahkan malapetaka dari rumah dan penghuninya.

SUMBER: IMANKATOLIK.OR.ID

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memprioritaskan Kasih di atas Segalanya

Bacaan dari Injil Mat 12:1-8 : Pada waktu itu, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat." Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan bagaimana mereka makan roti sajian yang tidak boleh dimakan, baik olehnya maupun oleh mereka yang mengikutinya, kecuali oleh imam-imam? Atau tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah?   Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah. Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah. Karen

Keutamaan itu Namanya Kasih

  Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." (Mrk 12:29-31) Renungan: Teman-teman yang terkasih, kita seringkali menonton chanel-chanel yang membahas mengenai keagamaan. Setelah menonton itu, terkadang kita sampai pada perbandingan dan mencari keunggulan. Kita terjebak pada komparasi-komparasi yang membelenggu pikiran dan pembiasaan diri. Kita hanya sampai pada mencari keunggulan tanpa menerapkan keunggulan itu dalam kehidupan sehari-hari. Yesus melalui Injil Markus 12:28-34 berdiskusi mengenai hukum yang terutama. Di dalam penjelasannya, Yesus menyatakan hukum yang paling utama ialah mengasihi Tuhan dan sesama. Dengan memiliki hubunga

Demi Kepentingan Sendiri atau Kerajaan Allah?

Gambar : unsplash.com M aka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku." (Mat 28:10) Renungan: Teman-teman yang terkasih, dalam memberikan kesaksian yang dibutuhkan bagi seseorang atau pun proses pengadilan. Dibutuhkan kesaksian yang sungguh-sungguh berangkat dari kejujuran. Itu mengibaratakan di dalamnya tidak ada kesaksian yang dibuat-buat atau kesaksian yang berangkat dari kebohongan.  Di dalam bacaan Injil hari ini kita diajak untuk melihat dua esensi atau nilai dari kesaksian. Kesaksian yang pertama dilakukan oleh para pengikut Yesus dan yang kedua dilakukan oleh penjaga.  Kesaksian yang pertama dilakukan oleh para pengikut Yesus. Mereka pergi untuk melakukan kesaksian. Di dalam perjumpaan-Nya bersama para murid, Yesus menyatakan, “Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudar-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan meliha