Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2021

Mengasihi di Masa Pandemi

Gambar: Unsplash.com K etika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus: "Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?" (Yoh 6:5). Renungan: Teman-teman yang terkasih. Tidak terasa pandemic ini sudah berlangsung sudah lebih dari 1 tahun. Dampaknya pun bukan hanya berkisar pada kesehatan. Banyak dari mereka yang pada akhirnya harus kehilangan pekerjaan. Belum lagi bagi mereka yang masih anak-anak dan harus kehilangan orang tuanya. Mereka yang memiliki bisnis di bidang-bidang yang paling terpukul keras pun harus tutup. Hingga pada akhirnya menghasilkan banyak pekerja yang kehilangan pekerjaannya. Hari ini Yesus diikuti oleh banyak orang yang kagum pada mukjizat-mukjizat-Nya. Melihat orang-orang itu Yesus tidak diam. Hati kecilnya terketuk melihat kondisi mereka. Sehingga Ia pun meminta bantuan para murid-Nya. Andreas dan Simon Petrus menemukan ada seorang anak yang membaw

Iman yang Berbuah

Gambar: Unsplash.com Y ang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat." (Mat 13:22-23) Renungan : Teman-teman yang terkasih. Menjadi seorang yang beriman bukanlah diukur dengan seberapa sering ia pergi ke gereja. Tidak bisa juga diukur dengan seberapa pintar ia menggunakan pengetahuan mengenai keagamaan. Menjadi seorang beriman adalah diukur bagaimana ia menghayati dan menyikapi hidup. Serta keselarasan antara perbuatan dan perkataan. Karena seorang yang beriman pasti sangat menjaga kata-kata maupun tindakannya. Berbicara mengenai iman tentu berbicara mengenai firman Allah. Yesus hari ini menjelaskan makna perumpamaan penabur. Orang pertama adalah orang yang

Berdinamika dalam Iman seperti Maria Magdalena

Gambar: Unsplash.com M aria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya. Renungan: Teman-teman yang terkasih. Mungkin selama ini kita bertanya. Seperti apa sih sebaiknya hidup beriman itu? Apa beriman itu cukup berdoa atau ibadat online saja atau seperti apa seharusnya kita menjadi seorang yang beriman?. Hari ini adalah perayaan wajib Santa Maria Magdalena. Maria Magdalena adalah seorang perempuan yang dibebaskan dari tujuh roh jahat. Setelah disembuhkan, Maria Magdalena mengabdikan dirinya bersama dengan murid-murid Yesus. Di dalam Injil Lukas 8:2-3 dinyatakan bahwa Maria memiliki peran khusus di dalam rombongan itu, yakni sebagai donatur. Kisah mengenai Maria Magdalena ini juga muncul di dalam penyaliban Yesus (Injil Markus 15:40, Injil Matius 27:55-56, Injil Lukas 23:49 (meski tidak menyebutkan nama), dan Injil Yohanes 19:25. ( https://www.youcat.id , ditelusuri 21 Juli 2021). Di dalam

Menjadi Tanah yang Subur

D an sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!" (Mat 13:8-9) Renungan : Teman-teman yang terkasih. Berbicara mengenai iman adalah bentuk tanggapan kita terhadap kepercayaan. Iman itu tidak hanya diucapkan. Iman itu juga bisa diwujudkan melalui perkataan atau bahkan tindakan. Jika kita percaya bahwa Allah itu adalah pengampun. Maka sudah seharusnya kita pun juga sebagai orang yang mempercayai-Nya pun menjadi seorang pribadi yang pengampun. Hari ini Yesus berbicara kepada banyak orang dengan perumpamaan. Ada unsur menarik di dalam perumpamaan ini, yakni benih dan media yang menerimanya. Benih itu adalah sabda atau firman Tuhan. Medianya adalah kita. Benih pertama jatuh di pinggir jalan. Pada media pertama ini, sabda Tuhan didengar tetapi tidak mengerti. Benih berikutnya jatuh di tanah berbatu. Pada media ini, sabda Tuhan didengarkan tetapi tida

Ibu dan Saudara menurut ukuran Yesus

Gambar: Unsplash.com T etapi jawab Yesus kepada orang yang menyampaikan berita itu kepada-Nya: "Siapa ibu-Ku? Dan siapa saudara-saudara-Ku?" (Mat 12:48) Renungan: Teman-teman yang terkasih. Menjadi seorang orang tua bukanlah tugas yang ringan dan juga tidak mudah. Karena kita tentunya harus mendampingi dan mengarahkan anak-anak menuju arah yang lebih baik. Terkadang di dalam proses pendampingan ada hal yang menggembirakan dan ada hal yang membawa kesedihan. Demikian juga ketika mengarahkan anak-anak. Terkadang berhasil namun terkadang tidak. Hari ini Yesus menanggapi informasi dari seseorang pada saat berbicara. Informasi itu menyatakan bahwa “Ibu dan saudara-saudara-Mu berada di luar dan berusaha menemui Engkau.” Yesus menanggapi dengan pernyataan “ "Siapa ibu-Ku? Dan siapa saudara-saudara-Ku?"(Mat 12:48). Apakah Yesus berusaha untuk bersikap kurang ajar dalam pernyataan ini? Tidak. Dari pernyataan ini Yesus ingin menegaskan kepada semua orang yang mau dan sudah me

Belajar Terbuka dan Melihat Kehendak-Nya

Gambar: Unsplash.com T etapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam. (Mat 12:39-40) Renungan : Teman-teman yang terkasih. Tanda adalah suatu pengenal atau lambang. Dengan tanda, seseorang akan dapat mengenali teman sesama organisasinya. Dengan tanda juga seseorang akan mampu mengenali hal-hal yang hendak disampaikan. Ketika kita ingin mengurus surat-surat yang terkait dengan kependudukan, maka kita akan sangat membutuhkan kartu tanda pengenal (KTP). Ini dikarenakan sebagai pengenal. Karena dengan tanda itu, maka kita dinyatakan sebagai penduduk dari negara Indonesia. Hari ini Yesus dimintai tanda oleh ahli Taurat dan orang Farisi. Namun, Yesus menjawab dengan menyebut sebagai “Angkatan yang jahat dan tidak setia

Misi dalam Kerajaan Allah

Gambar : Unsplash.com "L ihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa. Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang. Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap." (Mat 12:18-21) Renungan: Teman-teman yang terkasih. Menjadi seorang pemimpin tentunya haruslah memiliki visi dan misi. Visi itu lahir dari keprihatinan dari diri pemimpin tersebut. Dari visi itulah muncul misi untuk mewujudkan jawaban atas keprihatinan tersebut. Sehingga keprihatinan tersebut pun menjadi berkurang atau bahkan hilang sama sekali. Yesus pada Injil hari ini dikabarkan mengetahui persekongkolan untuk membunuh diri-Nya. Hal itu sudah diketahui oleh Yesus. Oleh sebab itu, Ye

Ketika Peraturan dan Kebencian Bercampur

Gambar: Unsplash.com J ika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah. Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat." (Mat 12:7-8) Renungan: Teman-teman yang terkasih. Hari Sabat menurut artinya adalah istirahat. Oleh sebab itu bekerja pada hari sabat adalah salah satu bentuk pelanggaran. Hari Sabat dirayakan dari saat sebelum matahari terbenam pada hari Jumat hingga tibanya malam pada hari Sabtu. Di hari-hari sabat mereka juga merayakan ibadat. Hari ini Yesus ditegur oleh orang-orang Farisi. Ia ditegur karena kedapatan melanggar hukum sabat. Yang menarik di dalam teguran itu ialah bukan pada bentuk pelanggarannya. Melainkan isi dari pelanggaran tersebut. Pelanggaran ini juga pernah dilakukan oleh seorang pemimpin besar bangsa Israel yakni Daud. Di mana pada saat itu, Daud meminta roti persembahan (1Sam 21:1-6). Kondisi Daud adalah kelaparan. Apa bedanya dengan kondisi

Bersama Allah dalam Beban Berat

Gambar : unsplash.com M arilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan." (Mat 11:28-30) Renungan: Teman-teman yang terkasih. Akhir-akhir ini menjadi hari yang sangat berat bagi kita semua. Di sepanjang postingan di dalam group isinya adalah berita sakit dan kedukaan. Banyak dari kita harus berhadapan dengan rasa sakit dan penderitaan. Tidak sedikit dari kita juga harus menghadapi peristiwa kehilangan. Ini adalah beban hidup yang harus kita hadapi. Terutama di masa-masa yang sedang tidak baik-baik seperti saat ini. Yesus hari ini berseru kepada kita semua untuk datang kepada-Nya. Tanpa terkecuali. Bahkan kepada mereka semua yang memiliki beban yang berat. Yesus mengajak untuk belajar dari-Nya untuk memikul kuk yang tidak juga ringan. Kuk yang dipikul ol

Peka terhadap Mukjizat Tuhan

Gambar: unsplash.com "C elakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung.Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu. (Mat 11:21-22) Renungan: Teman-teman yang terkasih. Bisa jadi kekesalan adalah hal yang dapat kita petik. Ketika kita bertemu dengan orang yang tidak mau bertobat. Sudah diberitahu untuk tidak melakukan kesalahan yang sama. Tidak tahunya keesokan, minggu depan, bulan depan hingga tahun depan. Masih juga berbuat kesalahan yang itu-itu saja.  Hari ini Yesus mengutuk kota-kota seperti Khorazim, Kapernaum dan Betsaida. Mengapa dengan ketiga kota tersebut. Di ketiga kota tersebut ternyata Yesus membuat begitu banyak mukjizat. Namun, penduduk di kota itu tidak juga mengubah dan bertobat. Mereka tetap cuek pada setiap mukjizat yang dibuat oleh Yesus. Di s

Berangkat dari Zona Nyaman

Gambar: unsplash.com "J angan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.” (Mat 10:34-36) Renungan: Teman-teman yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Sebelumnya kita sudah membahas bahwa menjalankan satu buah profesi, maka tidak terlepas dari konsekuensi di belakangnya. Itu diperlukan suatu kesadaran. Agar di dalam memutuskan di awal tidak membawa penyeselan di belakang. Sehingga, kita sungguh-sungguh paham akan konsekuensi dari pilihan yang sudah ditetapkan. Yesus hari ini berbicara mengenai konsekuensi kepada kedua belas rasul. Pesan itu adalah mengatasi zona kenyamanan dan mampu bersikap rendah hati. Dalam mengatasi zona kenyamanan Yesus berpesan bahwa keterikatan kelak kebenaran akan kandas. Untuk menerima Yesus dalam hidup

Amos ditolak? Marah?

J awab Amos kepada Amazia: "Aku ini bukan nabi dan aku ini tidak termasuk golongan nabi, melainkan aku ini seorang peternak dan pemungut buah ara hutan. Tetapi TUHAN mengambil aku dari pekerjaan menggiring kambing domba, dan TUHAN berfirman kepadaku: Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel. (Am 7:14-15) Renungan : Teman-teman yang terkasih dalam Kristus. Menghadapi penolakan memang membutuhkan kekuatan bagi hati. Jika ditolak dalam percintaan, maka kita juga sudah harus siap menghadapinya. Ditolak melamar pekerjaan, kita pun harus mempersiapkannya. Tetapi memang, masih ada begitu banyak orang yang belum mampu mengatasi penolakan itu. Sehingga ada begitu banyak respon negative yang keluar dari dalam dirinya. Hari ini saya mau mengajak kita semua belajar dari kisah Amos. Di dalam kutipan Am 7:12-15 dikisahkan Amazia menolak Amos. Lalu, apa respon Amos? Apakah Amos mendendam? Tidak, Amos tetap menyampaikan pewartaan dan apa yang dilihatnya. Teman-teman yang terkasih. Penolakan

Dalam Panggilan hadir Konsekuensi

"L ihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. (Mat 10:16-17) Renungan : Teman-teman yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Bekerja sebagai seorang artis tentu kita harus siap menghadapi resiko kehilangan privasi. Setiap hari rutinitas kita akan diwarnai blitz dan kamera. Belum lagi jika kita melakukan sesuatu hal yang menjadi sorotan masyarakat. Pasti kamera kembali tertuju kepada kita. Kita sulit untuk melepaskan diri dari resiko itu. Dengan demikian kita pun memiliki kesadaran akan konsekuensi yang kita terima dalam pekerjaan tersebut. Yesus hari ini berpesan kepada para rasulnya bahwa mereka diutus ke tengah-tengah serigala. Yang berarti ketika para rasul menjalankan tugas perutusan, itu bukan berarti tanpa tantangan. Permasalahan a

Berani menerima Penolakan

Gambar : unsplash.com J anganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. (Mat 10:9-10) Renungan: Teman-teman yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Sebagai seorang murid haruslah mengikuti teladan dari gurunya. Jika sudah belajar dalam jangka waktu yang lama, maka sudah pasti seluruh pelajaran sudah terserap dengan baik. Setelah terserap dengan baik, maka sarana paling akhir adalah menjalankan tugas sesuai dengan yang sudah diteladani sang guru. Di dalam bacaan hari ini, Yesus mengutus kedua belas rasul untuk menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, mentahirkan orang kusta dan mengusir setan-setan. Dalam menjalankan tugas perutusan itu, mereka tidak diperkenankan untuk membawa bekal, baju dua helai, kasut, dan tongkat. Ini semata-mata agar para rasul sungguh-sungguh menyerahkan diri kepada Alla

Fokus pada Keterbukaan dan Pertobatan

Gambar : unsplash.com K edua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. (Mat 10:5-7) Renungan:  Teman-teman yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Fokus adalah kata yang sering kita dengar di saat belajar atau menonton acara-acara motivasi. Mengapa harus fokus? Karena dengan fokus maka kita akan mengetahui dan memahami sesuatu yang tengah kita dalami. Jika sudah fokus, maka kita pun dapat lebih dari sekedar memahami atau memaknai. Kita juga dapat melaksanakan dari yang sudah kita pahami atau maknai. Yesus hari ini mengutus kedua belas rasulnya untuk mengusir roh jahat, penyakit dan segala kelemahan. Di dalam perutusan-Nya itu, Yesus meminta kepada kedua belas rasul untuk fokus kepada Israel. Mengapa hanya Israel? Bangsa Israel berpikir bahwa mere

Tetap Berkarya

Gambar : unsplash.com D emikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. (Mat 9:35) Renungan: Teman-teman yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Menjadi seorang pelayan bukanlah hal yang mudah. Demi melayani setiap orang dengan baik, kita pasti akan menghadapi gangguan. Entah itu dari dalam maupun luar diri kita. Dari dalam diri kita adalah rasa tidak percaya diri bahwa kita mampu melakukannya. Gangguan dari luar diri adalah hal-hal yang dinyatakan oleh orang lain seperti ejekan atau bahkan hinaan. Seperti yang dihadapi oleh Yesus pada hari ini. Meski Yesus sudah melakukan perbuatan baik, yakni mengusir setan yang berada di dalam diri seorang bisu. Namun, perbuatan itu nyatanya tidak mendapatkan penghargaan yang baik di mata orang Farisi. Mereka memfitnah Yesus dengan menyatakan bahwa Yesus mengusir setan dengan menggunakan kuasa setan. Namun, Yesus tid

Iman yang Mengatasi Gangguan

T etapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau." Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu. (Mat 9:22)   Renungan  Teman-teman yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Menjelang bulan Juli 2021, kita kembali harus menjalankan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM). Ini terjadi dikarenakan meningkatnya jumlah terkonfirmasi positif covid 19 sepanjang wilayah Jawa hingga Bali. Dampaknya ialah kita kembali menjalankan aktifitas seperti di awal terjadinya Pandemi Covid-19. Banyak rencana yang disiapkan pada awal Juli menjadi dipindahkan atau dibatalkan. Akhirnya membuat beberapa orang menjadi kecewa.  Hari ini Yesus didatangi oleh seorang kepala rumah ibadat. Ia meminta Yesus untuk membangkitkan anaknya. Di waktu bersamaan Yesus melakukan penyembuhan kepada seorang perempuan yang mengalami pendarahan. Setelah itu Yesus pun membuat mukjizat dengan membangkitkan anak dari kepala rumah ibadat. Sebelum