Langsung ke konten utama

Iman yang Berbuah

Gambar: Unsplash.com
Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat." (Mat 13:22-23)

Renungan :
Teman-teman yang terkasih. Menjadi seorang yang beriman bukanlah diukur dengan seberapa sering ia pergi ke gereja. Tidak bisa juga diukur dengan seberapa pintar ia menggunakan pengetahuan mengenai keagamaan. Menjadi seorang beriman adalah diukur bagaimana ia menghayati dan menyikapi hidup. Serta keselarasan antara perbuatan dan perkataan. Karena seorang yang beriman pasti sangat menjaga kata-kata maupun tindakannya.

Berbicara mengenai iman tentu berbicara mengenai firman Allah. Yesus hari ini menjelaskan makna perumpamaan penabur. Orang pertama adalah orang yang tidak mengerti mengenai Kerajaan Sorga. Maka dari itu mudah dirampas. Kemudian orang kedua, firman itu diterima dengan gembira. Namun, tidak berakar. Sehingga imannya tidak bertumbuh. Orang ketiga, adalah orang yang setelah mendengar firman Allah namun terjebak pada kekuatiran dan tipu daya kekayaan. Imannya pun tidak berbuah. Orang terakhir, adalah orang yang sudah mempersiapkannya dengan baik tanah untuk firman itu. Firman itu pun berbuah.

Teman-teman. Ukuran dari iman seseorang adalah ketika ia menerima firman Allah. Ketika itu, pilihannya adalah mau menerima dan berbuah atau melupakannya saat mendapatkan kekuatiran? Ketika iman itu sudah berbuah bukan saja Allah yang bangga melihatnya. Tetapi orang yang disekeliling kita. Mereka juga akan merasakan perkembangan iman. Orang menjadi merasa damai, sejahtera dan kebenaran senantiasa ada di dalam diri. Itu pun bukan hanya sebatas kata-kata tetapi juga dalam perbuatan kepada keluarga dan sesama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanda Yesus

Gambar:  Katolisitas.org P ada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: "Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu." Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. (Mat. 12:38-39) Renungan: Teman-teman terkasih, kadang kala kita sering meminta tanda. Ketika meminta persetujuan, kita meminta tanda tangan. Ketika kita bertanya kepada teman mengenai lokasi keberadaannya, kita meminta foto. Ketika salah seorang dari teman pergi ke suatu daerah yang viral, kita meminta tanda. Tuhan Yesus hari ini berhadapan dengan ahli Taurat dan kaum Farisi. Mereka meminta kepada Yesus untuk membuat tanda agar mereka percaya. Namun, Yesus tidak mau memberikan tanda kecuali tanda Yunus. Jika Yunus berada di dalam perut ikan selama tiga hari, Tuhan Yesus berada di alam kematian selama tiga hari. Itulah tanda yang diberikan oleh...

Belajar Kerjasama dari Harun dan Hur

"Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur telah naik ke puncak bukit. Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek. Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam. Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang." (Kel 17:10-13). Renungan: Kata kerjasama nampaknya bukanlah kata asing yang jarang sekali kita dengar. Kata tersebut sering kita dengar atau pergunakan dalam rutinitas sehari-hari. Namun, pertanyaannya ialah apakah kita sudah memahami dengan baik makna dari kerjasama itu sendiri? Harun dan Hur melalui bacaan hendak memberikan makna baru di dala...

Doa untuk Pekerja (Bahasa Inggris)

O St. Joseph,Patron of the Church! You, who side by side with the Word made flesh, worked each day to earn your bread, drawing from Him the strength to live and to toil; you who experienced the anxiety for the morrow, the bitterness of poverty, the uncertainty of work: you who today give the shining example, humble in the eyes of men but most exalted in the sight of God: protect workers in their hard daily lives, defending them from discouragement, from negative revolt, and from pleasure-loving temptations; and keep peace in the world, that peace which alone can ensure the development of peoples Amen. Didoakan oleh Paus Fransiskus dalam Audiensi Umum di Aula Paus Paulus VI, Vatikan 12 Januari 2022 Paus Paulus VI Dikutip dari : https://www.catholicnewsagency.com/