Langsung ke konten utama

Bersama Allah dalam Beban Berat


Gambar : unsplash.com
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan." (Mat 11:28-30)

Renungan:
Teman-teman yang terkasih. Akhir-akhir ini menjadi hari yang sangat berat bagi kita semua. Di sepanjang postingan di dalam group isinya adalah berita sakit dan kedukaan. Banyak dari kita harus berhadapan dengan rasa sakit dan penderitaan. Tidak sedikit dari kita juga harus menghadapi peristiwa kehilangan. Ini adalah beban hidup yang harus kita hadapi. Terutama di masa-masa yang sedang tidak baik-baik seperti saat ini.

Yesus hari ini berseru kepada kita semua untuk datang kepada-Nya. Tanpa terkecuali. Bahkan kepada mereka semua yang memiliki beban yang berat. Yesus mengajak untuk belajar dari-Nya untuk memikul kuk yang tidak juga ringan. Kuk yang dipikul oleh Yesus adalah menyelamatkan umat manusia dari dosa. Resikonya pun tidak ringan yakni salib. Mengapa kita harus belajar pada Yesus? Karena jika kita melihat sepanjang perjalanan hidup Yesus yang sudah dikisahkan dalam Kitab Suci. Yesus menjalankan tugas-Nya dengan kasih. Ia menerima resiko dari tugas yang diberikan oleh Allah pun dengan baik. Ia pernah takut sewaktu di Taman Getsemani. Tetapi Ia menyerahkan ketakutan-Nya kepada Allah dan berserah kepada Allah.

Seringkali kita harus menerima beban yang berat dalam hidup. Namun seringkali juga kita jarang bertemu dan berkomunikasi dengan Allah. Sehingga terkadang di saat kita menghadapi masalah. Segala sesuatunya menjadi berat dan nampak tidak ada solusi. Padahal Allah dengan rendah hati sering datang kepada kita. Entah itu melalui hal-hal yang tidak terduga atau dari sapaan seorang teman atau kerabat dekat yang berkata, “Hai apa kabar?”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanda Yesus

Gambar:  Katolisitas.org P ada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: "Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu." Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. (Mat. 12:38-39) Renungan: Teman-teman terkasih, kadang kala kita sering meminta tanda. Ketika meminta persetujuan, kita meminta tanda tangan. Ketika kita bertanya kepada teman mengenai lokasi keberadaannya, kita meminta foto. Ketika salah seorang dari teman pergi ke suatu daerah yang viral, kita meminta tanda. Tuhan Yesus hari ini berhadapan dengan ahli Taurat dan kaum Farisi. Mereka meminta kepada Yesus untuk membuat tanda agar mereka percaya. Namun, Yesus tidak mau memberikan tanda kecuali tanda Yunus. Jika Yunus berada di dalam perut ikan selama tiga hari, Tuhan Yesus berada di alam kematian selama tiga hari. Itulah tanda yang diberikan oleh...

Belajar Kerjasama dari Harun dan Hur

"Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur telah naik ke puncak bukit. Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek. Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam. Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang." (Kel 17:10-13). Renungan: Kata kerjasama nampaknya bukanlah kata asing yang jarang sekali kita dengar. Kata tersebut sering kita dengar atau pergunakan dalam rutinitas sehari-hari. Namun, pertanyaannya ialah apakah kita sudah memahami dengan baik makna dari kerjasama itu sendiri? Harun dan Hur melalui bacaan hendak memberikan makna baru di dala...

Doa untuk Pekerja (Bahasa Inggris)

O St. Joseph,Patron of the Church! You, who side by side with the Word made flesh, worked each day to earn your bread, drawing from Him the strength to live and to toil; you who experienced the anxiety for the morrow, the bitterness of poverty, the uncertainty of work: you who today give the shining example, humble in the eyes of men but most exalted in the sight of God: protect workers in their hard daily lives, defending them from discouragement, from negative revolt, and from pleasure-loving temptations; and keep peace in the world, that peace which alone can ensure the development of peoples Amen. Didoakan oleh Paus Fransiskus dalam Audiensi Umum di Aula Paus Paulus VI, Vatikan 12 Januari 2022 Paus Paulus VI Dikutip dari : https://www.catholicnewsagency.com/