Langsung ke konten utama

Tetap Berkarya

Gambar : unsplash.com
D
emikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. (Mat 9:35)

Renungan:
Teman-teman yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Menjadi seorang pelayan bukanlah hal yang mudah. Demi melayani setiap orang dengan baik, kita pasti akan menghadapi gangguan. Entah itu dari dalam maupun luar diri kita. Dari dalam diri kita adalah rasa tidak percaya diri bahwa kita mampu melakukannya. Gangguan dari luar diri adalah hal-hal yang dinyatakan oleh orang lain seperti ejekan atau bahkan hinaan.

Seperti yang dihadapi oleh Yesus pada hari ini. Meski Yesus sudah melakukan perbuatan baik, yakni mengusir setan yang berada di dalam diri seorang bisu. Namun, perbuatan itu nyatanya tidak mendapatkan penghargaan yang baik di mata orang Farisi. Mereka memfitnah Yesus dengan menyatakan bahwa Yesus mengusir setan dengan menggunakan kuasa setan. Namun, Yesus tidak nampaknya menggubris pernyataan oran Farisi tersebut. Ia terus bekerja dan melayani mengajar, memberitakan Injil dan melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.

Teman-teman yang terkasih. Hari ini Gereja Universal merayakan Santa Maria Goreti. Seorang Santa yang memberikan teladan dalam melayani dan menjalankan tugas. Salah satu ungkapan Santa Maria Goreti yang terkenal ialah "Lebih baik mati seribu kali daripada berbuat dosa satu kali." Mengajak kita untuk tetap berkarya dan melayani kepada setiap orang. Baik di dalam keluarga, masyarakat maupun Gereja. Sehingga tertutuplah peluang untuk berbuat dosa.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memprioritaskan Kasih di atas Segalanya

Bacaan dari Injil Mat 12:1-8 : Pada waktu itu, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat." Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan bagaimana mereka makan roti sajian yang tidak boleh dimakan, baik olehnya maupun oleh mereka yang mengikutinya, kecuali oleh imam-imam? Atau tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah?   Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah. Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah. Karen

Keutamaan itu Namanya Kasih

  Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." (Mrk 12:29-31) Renungan: Teman-teman yang terkasih, kita seringkali menonton chanel-chanel yang membahas mengenai keagamaan. Setelah menonton itu, terkadang kita sampai pada perbandingan dan mencari keunggulan. Kita terjebak pada komparasi-komparasi yang membelenggu pikiran dan pembiasaan diri. Kita hanya sampai pada mencari keunggulan tanpa menerapkan keunggulan itu dalam kehidupan sehari-hari. Yesus melalui Injil Markus 12:28-34 berdiskusi mengenai hukum yang terutama. Di dalam penjelasannya, Yesus menyatakan hukum yang paling utama ialah mengasihi Tuhan dan sesama. Dengan memiliki hubunga

Demi Kepentingan Sendiri atau Kerajaan Allah?

Gambar : unsplash.com M aka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku." (Mat 28:10) Renungan: Teman-teman yang terkasih, dalam memberikan kesaksian yang dibutuhkan bagi seseorang atau pun proses pengadilan. Dibutuhkan kesaksian yang sungguh-sungguh berangkat dari kejujuran. Itu mengibaratakan di dalamnya tidak ada kesaksian yang dibuat-buat atau kesaksian yang berangkat dari kebohongan.  Di dalam bacaan Injil hari ini kita diajak untuk melihat dua esensi atau nilai dari kesaksian. Kesaksian yang pertama dilakukan oleh para pengikut Yesus dan yang kedua dilakukan oleh penjaga.  Kesaksian yang pertama dilakukan oleh para pengikut Yesus. Mereka pergi untuk melakukan kesaksian. Di dalam perjumpaan-Nya bersama para murid, Yesus menyatakan, “Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudar-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan meliha