Langsung ke konten utama

Berani menerima Penolakan

Gambar : unsplash.com
Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. (Mat 10:9-10)

Renungan:
Teman-teman yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Sebagai seorang murid haruslah mengikuti teladan dari gurunya. Jika sudah belajar dalam jangka waktu yang lama, maka sudah pasti seluruh pelajaran sudah terserap dengan baik. Setelah terserap dengan baik, maka sarana paling akhir adalah menjalankan tugas sesuai dengan yang sudah diteladani sang guru.

Di dalam bacaan hari ini, Yesus mengutus kedua belas rasul untuk menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, mentahirkan orang kusta dan mengusir setan-setan. Dalam menjalankan tugas perutusan itu, mereka tidak diperkenankan untuk membawa bekal, baju dua helai, kasut, dan tongkat. Ini semata-mata agar para rasul sungguh-sungguh menyerahkan diri kepada Allah.

Lalu, Yesus bicara mengenai terima dan tidak. Di antaranya ada dua hal yakni mengenai salam dan perkataan atau pengajaran. Jika salam diterima, maka salam itu akan tinggal. Demikian juga dengan perkataan atau pengajaran. Jika pengajaran itu diterima, maka tinggallah. Sedangkan jika tidak, maka kebaskanlah debu. Mengebaskan debu itu adalah suatu tanda untuk membersihkan dari sesuatu yang najis. Di sini Yesus mau mengajarkan kepada kita bahwa ketika menghadapi penolakan, maka tidak perlu menanggapinya secara berlebih. Karena Allah pun seringkali ditolak. Bahkan sejak Perjanjian Lama, Allah terkadang ditolak oleh manusia. Namun, Allah tetap mendekati manusia dan mau menerimanya kembali.

Teman-teman yang terkasih. Sebagai murid-murid Kristus kita diutus di dunia ini untuk menjalani tugas yang sama. Oleh karena sama, maka kita diajak untuk menyerahkan diri secara penuh kepada Allah. Kita tidak perlu khawatir. Karena kekhawatiran tidak akan menambah berkat apa pun di dalam menjalankan tugas tersebut. Jikalau pun kita harus menghadapi penolakan, maka itu adalah resiko yang harus kita hadapi. Itu dapat kita hadapi dengan kasih. Layaknya Kristus yang juga memberikan kasih kepada bangsa Israel, meski kehadiran dan pengajaran-Nya ditolak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mewartakan Kebenaran di Tahun 2022

P ada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. (Yoh 1:1-4) Renungan: Teman-teman sekalian. Nilai sebuah kebenaran adalah keselarasan antara pengetahuan dan objek yang disampaikan. Dalam arti lain kebenaran itu dikatakan sesuai dan dapat dibuktikan. Ukurannya jelas yakni sesuai. Segala sesuatu yang dinyatakan memiliki kebenaran ialah yang diungkapkan dapat dibuktikan secara benar. Misalnya, seseorang yang memberikan kesaksian dengan nilai kesaksian dapat dikatakan mengandung nilai kebenaran jika itu sesuai dengan fakta-fakta dan sesuai. Itulah kebenaran. Hari ini kita diajak oleh Yohanes Penginjil untuk mengenal Yesus Kristus. Di mana digambarkan oleh Yohanes Penginjil bahwa Yesus itu adalah Fiman itu sendiri yang sudah ada se...

Tanda Yesus

Gambar:  Katolisitas.org P ada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: "Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu." Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. (Mat. 12:38-39) Renungan: Teman-teman terkasih, kadang kala kita sering meminta tanda. Ketika meminta persetujuan, kita meminta tanda tangan. Ketika kita bertanya kepada teman mengenai lokasi keberadaannya, kita meminta foto. Ketika salah seorang dari teman pergi ke suatu daerah yang viral, kita meminta tanda. Tuhan Yesus hari ini berhadapan dengan ahli Taurat dan kaum Farisi. Mereka meminta kepada Yesus untuk membuat tanda agar mereka percaya. Namun, Yesus tidak mau memberikan tanda kecuali tanda Yunus. Jika Yunus berada di dalam perut ikan selama tiga hari, Tuhan Yesus berada di alam kematian selama tiga hari. Itulah tanda yang diberikan oleh...

Dua Tokoh Besar yang Mengajarkan Kerendahan Hati

Gambar:suarawajarfm.com I nilah yang diberitakannya: “Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.” Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes. Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara dari sorga: “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.” (Mrk 1:7-11) Renungan: Teman-teman yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Apa jadinya ketika kita bertemu dengan sosok yang sudah kita kenal dan memiliki kemampuan yang tidak diragukan lagi dalam bidangnya? Kita tentu akan segan untuk mengambil alih tugas yang sudah diserahkan kepadanya. Kita juga akan memberikan penghargaan kepadanya untuk menjalankan tugas yang telah diserahkan kepadanya. Hari ini bertemulah dua to...