Langsung ke konten utama

Berdinamika dalam Iman seperti Maria Magdalena

Gambar: Unsplash.com
Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.

Renungan:
Teman-teman yang terkasih. Mungkin selama ini kita bertanya. Seperti apa sih sebaiknya hidup beriman itu? Apa beriman itu cukup berdoa atau ibadat online saja atau seperti apa seharusnya kita menjadi seorang yang beriman?.

Hari ini adalah perayaan wajib Santa Maria Magdalena. Maria Magdalena adalah seorang perempuan yang dibebaskan dari tujuh roh jahat. Setelah disembuhkan, Maria Magdalena mengabdikan dirinya bersama dengan murid-murid Yesus. Di dalam Injil Lukas 8:2-3 dinyatakan bahwa Maria memiliki peran khusus di dalam rombongan itu, yakni sebagai donatur. Kisah mengenai Maria Magdalena ini juga muncul di dalam penyaliban Yesus (Injil Markus 15:40, Injil Matius 27:55-56, Injil Lukas 23:49 (meski tidak menyebutkan nama), dan Injil Yohanes 19:25. (https://www.youcat.id, ditelusuri 21 Juli 2021). Di dalam Injil hari ini kita membaca bahwa Maria Magdalena menjadi saksi pertama dari kebangkitan Yesus. Sehingga Gereja dalam tradisi menyebut Maria Magdalena sebagai “apostolorum apostola” yang artinya ialah rasulnya rasul. (hidupkatolik.com, ditelusuri 21 Juli 2021)

Teman-teman yang terkasih. Belajar dari Maria Magdalena. Bahwa beriman itu bukan saja ketika mengalami kegembiraan. Ketika dalam keadaan duka pun kita tetap setia kepada Allah. Demikian juga dalam kegembiraan. Kita juga harus memberikan pengaruh positif kepada setiap orang. Sehingga kehadiran kita membawa kebangkitan dalam iman setiap orang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mewartakan Kebenaran di Tahun 2022

P ada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. (Yoh 1:1-4) Renungan: Teman-teman sekalian. Nilai sebuah kebenaran adalah keselarasan antara pengetahuan dan objek yang disampaikan. Dalam arti lain kebenaran itu dikatakan sesuai dan dapat dibuktikan. Ukurannya jelas yakni sesuai. Segala sesuatu yang dinyatakan memiliki kebenaran ialah yang diungkapkan dapat dibuktikan secara benar. Misalnya, seseorang yang memberikan kesaksian dengan nilai kesaksian dapat dikatakan mengandung nilai kebenaran jika itu sesuai dengan fakta-fakta dan sesuai. Itulah kebenaran. Hari ini kita diajak oleh Yohanes Penginjil untuk mengenal Yesus Kristus. Di mana digambarkan oleh Yohanes Penginjil bahwa Yesus itu adalah Fiman itu sendiri yang sudah ada se...

Tanda Yesus

Gambar:  Katolisitas.org P ada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: "Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu." Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. (Mat. 12:38-39) Renungan: Teman-teman terkasih, kadang kala kita sering meminta tanda. Ketika meminta persetujuan, kita meminta tanda tangan. Ketika kita bertanya kepada teman mengenai lokasi keberadaannya, kita meminta foto. Ketika salah seorang dari teman pergi ke suatu daerah yang viral, kita meminta tanda. Tuhan Yesus hari ini berhadapan dengan ahli Taurat dan kaum Farisi. Mereka meminta kepada Yesus untuk membuat tanda agar mereka percaya. Namun, Yesus tidak mau memberikan tanda kecuali tanda Yunus. Jika Yunus berada di dalam perut ikan selama tiga hari, Tuhan Yesus berada di alam kematian selama tiga hari. Itulah tanda yang diberikan oleh...

Dua Tokoh Besar yang Mengajarkan Kerendahan Hati

Gambar:suarawajarfm.com I nilah yang diberitakannya: “Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.” Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes. Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara dari sorga: “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.” (Mrk 1:7-11) Renungan: Teman-teman yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Apa jadinya ketika kita bertemu dengan sosok yang sudah kita kenal dan memiliki kemampuan yang tidak diragukan lagi dalam bidangnya? Kita tentu akan segan untuk mengambil alih tugas yang sudah diserahkan kepadanya. Kita juga akan memberikan penghargaan kepadanya untuk menjalankan tugas yang telah diserahkan kepadanya. Hari ini bertemulah dua to...