Gambar: unsplash.com |
"Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung.Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu. (Mat 11:21-22)
Renungan:
Teman-teman yang terkasih. Bisa jadi kekesalan adalah hal yang dapat kita petik. Ketika kita bertemu dengan orang yang tidak mau bertobat. Sudah diberitahu untuk tidak melakukan kesalahan yang sama. Tidak tahunya keesokan, minggu depan, bulan depan hingga tahun depan. Masih juga berbuat kesalahan yang itu-itu saja.
Hari ini Yesus mengutuk kota-kota seperti Khorazim, Kapernaum dan Betsaida. Mengapa dengan ketiga kota tersebut. Di ketiga kota tersebut ternyata Yesus membuat begitu banyak mukjizat. Namun, penduduk di kota itu tidak juga mengubah dan bertobat. Mereka tetap cuek pada setiap mukjizat yang dibuat oleh Yesus. Di sisi lain pun, mereka tidak mensyukuri rahmat mukjizat yang sudah sering diperbuat oleh Yesus. Namun, mereka menganggapnya sebagai angin lalu.
Teman-teman yang terkasih. Terkadang kita abai atau cuek terhadap tanda dan mukjizat kecil yang pernah terjadi di dalam hidup. Kita masih saja berbuat kesalahan yang sama. Kita juga abai ketika rahmat Tuhan hadir di sekeliling melalui teman-teman. Kita bilangnya “hoki” aja. Sehingga, kehidupan kita pun kembali seperti itu-itu saja. Kesalahan yang diperbuat pun itu-itu saja. Kita perlu bangkit, membuka diri dan mengubah cara hidup untuk menerima Kerajaan Allah. Agar kita pun dapat lebih jeli dalam melihat kehadiran Allah layaknya orang-orang Niniwe.
Komentar
Posting Komentar