Langsung ke konten utama

Fokus pada Keterbukaan dan Pertobatan

Gambar : unsplash.com
Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. (Mat 10:5-7)

Renungan: 
Teman-teman yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Fokus adalah kata yang sering kita dengar di saat belajar atau menonton acara-acara motivasi. Mengapa harus fokus? Karena dengan fokus maka kita akan mengetahui dan memahami sesuatu yang tengah kita dalami. Jika sudah fokus, maka kita pun dapat lebih dari sekedar memahami atau memaknai. Kita juga dapat melaksanakan dari yang sudah kita pahami atau maknai.

Yesus hari ini mengutus kedua belas rasulnya untuk mengusir roh jahat, penyakit dan segala kelemahan. Di dalam perutusan-Nya itu, Yesus meminta kepada kedua belas rasul untuk fokus kepada Israel. Mengapa hanya Israel? Bangsa Israel berpikir bahwa mereka adalah bangsa pilihan. Oleh karena mereka adalah bangsa pilihan, maka Allah akan memprioritaskan mereka. Kenyataannya, mulai dari perjalanan di gurun bersama Musa, mereka kerap kali serong. Mereka seringkali tidak melakukan kehendak Allah. Kadangkala mereka pun membuat Allah kecewa dengan mendirikan berhala-berhala. Inilah alasan mengapa Yesus meminta kepada para rasul untuk fokus kepada bangsa Israel.

Teman-teman yang terkasih. Pemikiran demikian terkadang juga hinggap di dalam diri kita. Terkadang kita menghalangi rahmat Tuhan datang dalam hidup ini dengan berpikir bahwa saya dari keluarga baik-baik, saya tidak berbuat dosa, saya tidak pernah menyakiti orang, saya tidak pernah berselingkuh atau pun membunuh. Sehingga untuk apa saya harus berdoa, berbuat baik atau beribadat lagi? Pemikiran seperti inilah yang ditentang oleh Yesus. Yesus ingin kita membuka diri, mengakui kesalahan dan bertobat. Sehingga Kerajaan Allah bisa hadir di dalam diri kita maupun orang-orang di sekeliling kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mewartakan Kebenaran di Tahun 2022

P ada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. (Yoh 1:1-4) Renungan: Teman-teman sekalian. Nilai sebuah kebenaran adalah keselarasan antara pengetahuan dan objek yang disampaikan. Dalam arti lain kebenaran itu dikatakan sesuai dan dapat dibuktikan. Ukurannya jelas yakni sesuai. Segala sesuatu yang dinyatakan memiliki kebenaran ialah yang diungkapkan dapat dibuktikan secara benar. Misalnya, seseorang yang memberikan kesaksian dengan nilai kesaksian dapat dikatakan mengandung nilai kebenaran jika itu sesuai dengan fakta-fakta dan sesuai. Itulah kebenaran. Hari ini kita diajak oleh Yohanes Penginjil untuk mengenal Yesus Kristus. Di mana digambarkan oleh Yohanes Penginjil bahwa Yesus itu adalah Fiman itu sendiri yang sudah ada se...

Tanda Yesus

Gambar:  Katolisitas.org P ada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: "Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu." Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. (Mat. 12:38-39) Renungan: Teman-teman terkasih, kadang kala kita sering meminta tanda. Ketika meminta persetujuan, kita meminta tanda tangan. Ketika kita bertanya kepada teman mengenai lokasi keberadaannya, kita meminta foto. Ketika salah seorang dari teman pergi ke suatu daerah yang viral, kita meminta tanda. Tuhan Yesus hari ini berhadapan dengan ahli Taurat dan kaum Farisi. Mereka meminta kepada Yesus untuk membuat tanda agar mereka percaya. Namun, Yesus tidak mau memberikan tanda kecuali tanda Yunus. Jika Yunus berada di dalam perut ikan selama tiga hari, Tuhan Yesus berada di alam kematian selama tiga hari. Itulah tanda yang diberikan oleh...

Dua Tokoh Besar yang Mengajarkan Kerendahan Hati

Gambar:suarawajarfm.com I nilah yang diberitakannya: “Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.” Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes. Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara dari sorga: “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.” (Mrk 1:7-11) Renungan: Teman-teman yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Apa jadinya ketika kita bertemu dengan sosok yang sudah kita kenal dan memiliki kemampuan yang tidak diragukan lagi dalam bidangnya? Kita tentu akan segan untuk mengambil alih tugas yang sudah diserahkan kepadanya. Kita juga akan memberikan penghargaan kepadanya untuk menjalankan tugas yang telah diserahkan kepadanya. Hari ini bertemulah dua to...