Langsung ke konten utama

Allah Mengajarkan kita Berkorban bagi Orang Lain

Kejadian 44:33-34  Oleh sebab itu, baiklah hambamu ini tinggal menjadi budak tuanku menggantikan anak itu, dan biarlah anak itu pulang bersama-sama dengan saudara-saudaranya.
Sebab masakan aku pulang kepada ayahku, apabila anak itu tidak bersama-sama dengan aku? Aku tidak akan sanggup melihat nasib celaka yang akan menimpa ayahku."

Oleh : Philipus Vembrey Hariadi

Memilih merupakan masalah yang seringkali menghantui diri manusia. Karena di dalam proses memilih tersebut, kita akan dihadapi dengan beraneka problemitas. Tidak hanya pada diri sendiri, melainkan pula berkaitan dengan relasi kita bersama dengan orang lain. Apalagi pilihan tersebut melibatkan anggota keluarga yang kita sayangi. Tentulah pilihan itu akan menjadi semakin bertambah berat.

Hal itulah yang dirasakan oleh Yehuda. Jika ia memilih untuk pulang tanpa Benyamin, maka itu akan sangat mudah baginya untuk menjalankan pilihan tersebut. Tetapi masalahnya ialah Benyamin, anak bungsu yang juga sangat disayangi oleh ayahnya. Benyamin harus tinggal bersama-sama dengan Yusuf sebagai budak di Mesir. Ini adalah pilihan yang berat bagi Yehuda. Oleh sebab itu dengan kasih dan kesetiaannya, ia memilih untuk menggantikan posisi Benyamin daripada harus melihat ayahnya meninggal oleh karena kehilangan Benyamin.

Kita juga sering menghadapi masalah dalam memilih. Tetapi dalam kisah pembelaan Yehuda itu, nampaknya Allah hendak mengajarkan pandangan yang tepat dalam memilih. Allah meminta kepada kita untuk mengutamakan orang lain dibandingkan diri kita sendiri. Apalagi jika pilihan itu berkaitan dengan orang lain.


Posted via Blogaway

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanda Yesus

Gambar:  Katolisitas.org P ada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: "Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu." Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. (Mat. 12:38-39) Renungan: Teman-teman terkasih, kadang kala kita sering meminta tanda. Ketika meminta persetujuan, kita meminta tanda tangan. Ketika kita bertanya kepada teman mengenai lokasi keberadaannya, kita meminta foto. Ketika salah seorang dari teman pergi ke suatu daerah yang viral, kita meminta tanda. Tuhan Yesus hari ini berhadapan dengan ahli Taurat dan kaum Farisi. Mereka meminta kepada Yesus untuk membuat tanda agar mereka percaya. Namun, Yesus tidak mau memberikan tanda kecuali tanda Yunus. Jika Yunus berada di dalam perut ikan selama tiga hari, Tuhan Yesus berada di alam kematian selama tiga hari. Itulah tanda yang diberikan oleh...

Belajar Kerjasama dari Harun dan Hur

"Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur telah naik ke puncak bukit. Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek. Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam. Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang." (Kel 17:10-13). Renungan: Kata kerjasama nampaknya bukanlah kata asing yang jarang sekali kita dengar. Kata tersebut sering kita dengar atau pergunakan dalam rutinitas sehari-hari. Namun, pertanyaannya ialah apakah kita sudah memahami dengan baik makna dari kerjasama itu sendiri? Harun dan Hur melalui bacaan hendak memberikan makna baru di dala...

Doa untuk Pekerja (Bahasa Inggris)

O St. Joseph,Patron of the Church! You, who side by side with the Word made flesh, worked each day to earn your bread, drawing from Him the strength to live and to toil; you who experienced the anxiety for the morrow, the bitterness of poverty, the uncertainty of work: you who today give the shining example, humble in the eyes of men but most exalted in the sight of God: protect workers in their hard daily lives, defending them from discouragement, from negative revolt, and from pleasure-loving temptations; and keep peace in the world, that peace which alone can ensure the development of peoples Amen. Didoakan oleh Paus Fransiskus dalam Audiensi Umum di Aula Paus Paulus VI, Vatikan 12 Januari 2022 Paus Paulus VI Dikutip dari : https://www.catholicnewsagency.com/