gambar : |
Oleh : Philipus Vembrey Hariadi
Menyambung tulisan yang sebelumnya dari kitab yang sama. Ternyata rasa iri dapat berdampak buruk kepada diri seorang manusia. Semula rasa iri itu meningkat menjadi rasa benci. Kemudian, rasa benci itu semakin meningkat menjadi rasa ingin menghilangkan kehidupan orang yang diirikan. Untuk melakukan hal itu pun seorang yang sudah diliputi oleh rasa benci yang amat sangat akan menggunakan segala siasat untuk menghilangkan bagian dari hidup orang yang dibencinya.
Di dalam kitab ini, kita diajak melihat fenomena kebencian manusia yang semakin meningkat. Dikarenakan rasa iri hati, para saudara Yusuf merencanakan suatu hal yang tidak dikehendaki oleh Allah, yakni pembunuhan. Meski gagal untuk membunuh oleh karena kebaikan hati Ruben, tetapi rencana untuk menghilangkan Yusuf dari keluarga tetap berhasil. Rencana itu diwujudkan melalui penjualan Yusuf kepada seorang Midian ke Mesir. Yusuf pun menghilang sementara dari kehidupan keluarga dan menghilangkan kebencian dari saudaranya.
Iri hati yang sudah meradang ternyata dapat mendatangkan murka yang sangat besar bagi diri manusia dan orang lain. Kisah Yusuf mengajak kepada kita mengenai bahaya dari rasa iri hati itu sendiri. Di mana dengan rasa iri, seorang manusia tega menurunkan hakikatnya yang terhormat, yakni sebagai citra Allah. Di sana terlihat dengan jelas bahwa manusia sudah kurang memiliki rasa kemanusiaan sama sekali. Itu hanya disebabkan oleh rasa iri hati.
Komentar
Posting Komentar