Langsung ke konten utama

KASIH HARUS MENJADI PRIORITAS UTAMA DALAM HIDUP

Kejadian 47:12  Dan Yusuf memelihara ayahnya, saudara-saudaranya dan seisi rumah ayahnya dengan makanan, menurut jumlah anak-anak mereka.

Oleh : Philipus Vembrey Hariadi

Dendam bukanlah alat yang dapat memperbaiki hubungan dengan baik. Dendam hanya menjadi jurang dalam hubungan dengan sesama. Dendam tidak akan membawa perbaikan. Dendam juga tidak akan memperbaiki sifat dan sikap seseorang yang mungkin kurang berkenan. Dendam bukanlah merupakan alat sempurna dalam menjawab hubungan dengan sesama.

Yusuf sudah membuktikan bahwa dendam merupakan alat yang baik dalam hubungan bersaudara. Pengalaman dibuang dari keluarga tidak membawanya kepada keinginan untuk menyimpan dendam. Pengalaman pahit itu justru dijadikannya sebagai alat untuk berbagi kasih bagi saudaranya. Di sini dendam dapat dikalahkan oleh Yusuf melalui kasih kepada seluruh saudara yang membencinya.

Kita terkadang sulit sekali untuk menghilangkan keinginan membalaskan dendam. Kita terkadang tergoda untuk membalaskan dendam. Di saat yang mungkin tepat, maka keinginan itu semakin kuat. Jika kita selalu mengikuti hasrat dan godaan itu, maka kapan kasih akan menjadi prioritas utama dalam kehidupan ini? Kapan orang di luar diri kita dapat mengenal sosok Allah yang mengasihi seluruh umat manusia?


Posted via Blogaway

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keutamaan itu Namanya Kasih

  Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." (Mrk 12:29-31) Renungan: Teman-teman yang terkasih, kita seringkali menonton chanel-chanel yang membahas mengenai keagamaan. Setelah menonton itu, terkadang kita sampai pada perbandingan dan mencari keunggulan. Kita terjebak pada komparasi-komparasi yang membelenggu pikiran dan pembiasaan diri. Kita hanya sampai pada mencari keunggulan tanpa menerapkan keunggulan itu dalam kehidupan sehari-hari. Yesus melalui Injil Markus 12:28-34 berdiskusi mengenai hukum yang terutama. Di dalam penjelasannya, Yesus menyatakan hukum yang paling utama ialah mengasihi Tuhan dan sesama. Dengan memiliki hubunga...

Memprioritaskan Kasih di atas Segalanya

Bacaan dari Injil Mat 12:1-8 : Pada waktu itu, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat." Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan bagaimana mereka makan roti sajian yang tidak boleh dimakan, baik olehnya maupun oleh mereka yang mengikutinya, kecuali oleh imam-imam? Atau tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah?   Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah. Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah. Karen...

Akal Budi adalah Sarana Manusia

Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah, tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa. (Rm. 7:25) Renungan Di dalam hidup ini kita selalu harus berhadapan dengan dua hal yang berlawanan. Mulai dengan berhadapan antara kebutuhan dan keinginan. Atau mungkin kita seringkali berhadapan dengan ya atau tidak. Atau bisa juga saat kita ingin pergi ke gereja, pergi atau tidak ya? Dalam keadaan dan kondisi seperti itu, apa yang harus kita perbuat? Demikian halnya juga yang diungkapkan St. Paulus melalui tulisannya kepada jemaat di Roma. Santo Paulus mengingatkan bahwa di dalam tubuh kita yang satu ini ternyata ada dua unsur yang saling berlawanan. Unsur yang pertama lebih kepada memilih melayani hukum Allah. Sedangkan unsur yang lainnya ialah hukum dosa. Untuk mengatasi perdebatan yang terjadi dalam dua unsur tubuh manusia itu, maka dipilihlah akal budi sebagai anugerah yang membedakan kita dengan makhluk ciptaan lainnya. K...