Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya." (Luk. 11:11-13)
Renungan:
Ketika memiliki keinginan, seperti misalnya pergi ke luar negeri. Kita terkadang berdoa dan meminta kepada Tuhan agar rencana kita pun dapat terwujud. Berdoa secara terus menerus, siang dan malam, pagi dan malam, berdoa dan berdoa. Tetapi hingga batas waktu yang kita miliki ternyata rencana itu tidak terwujud. Yang justru mengherankannya kita malah mendapatkan musibah. Mengapa ya demikian?
Jika kita kembali membaca dan meresapi apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus hari ini, mungkin kita akan berasumsi lain. Hari ini Tuhan Yesus menyatakan kebaikan Allah kepada manusia sangatlah besar. Allah tidaklah seburuk dan sejahat yang pernah kita nilai. Allah selalu memberikan terbaik di dalam setiap keinginan. Misalnya, ketika kita meminta sepeda motor padahal belum memiliki SIM. Lalu, salah seorang teman terjatuh dari sepeda motor. Kemudian ia pun harus berurusan dengan pihak kepolisian.
Setiap pemberian Allah kepada kita mungkin tidak pernah terdengar. Atau mungkin ada yang mendengar tetapi sangat kecil. Mengapa sulit untuk mengetahui atau mendengar keinginan Allah di dalam keinginan kita? Karena diri kita lebih sibuk dengan ambisi akan keinginan kita tersebut. Sehingga, apa pun yang diberikan oleh Allah pun bukanlah sesuatu yang berharga.
Jika kita kembali membaca dan meresapi apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus hari ini, mungkin kita akan berasumsi lain. Hari ini Tuhan Yesus menyatakan kebaikan Allah kepada manusia sangatlah besar. Allah tidaklah seburuk dan sejahat yang pernah kita nilai. Allah selalu memberikan terbaik di dalam setiap keinginan. Misalnya, ketika kita meminta sepeda motor padahal belum memiliki SIM. Lalu, salah seorang teman terjatuh dari sepeda motor. Kemudian ia pun harus berurusan dengan pihak kepolisian.
Setiap pemberian Allah kepada kita mungkin tidak pernah terdengar. Atau mungkin ada yang mendengar tetapi sangat kecil. Mengapa sulit untuk mengetahui atau mendengar keinginan Allah di dalam keinginan kita? Karena diri kita lebih sibuk dengan ambisi akan keinginan kita tersebut. Sehingga, apa pun yang diberikan oleh Allah pun bukanlah sesuatu yang berharga.
Komentar
Posting Komentar