Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya: "Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman? Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?" (Luk. 13:15-16)
Renungan:
Jika seseorang tidak menyukai kita, maka apa pun yang kita lakukan tidak akan disetujui olehnya. Meski di dalam peraturan tertulis pun hal yang kita bicarakan dapat disetujui sekalipun. Bahkan meski Undang-Undang tertinggi di negara ini pun menyetujui tetapi orang tersebut tidak menyukai kita, maka tidak bisa.
Seperti itulah perlakuan yang dihadapi oleh Yesus. Kepala rumah ibadat itu tidak menyukai Yesus. Oleh sebab itu, ia bermaksud menemukan kesalahan dari diri Yesus. Sementara itu Yesus bermaksud baik dengan menyembuhkan seorang ibu yang sudah delapan belas tahun diikat oleh iblis. Yesus pun sampai menegaskan bahwa ibu itu adalah juga keturunan Abraham. Lalu, mengapa ibu itu harus mendapatkan perlakuan yang berbeda?
Kebencian itu merupakan hal yang menutup diri kita. Menutup kebaikan yang seharusnya muncul dari dalam diri kita. Menutup mata kita untuk melihat perbedaan. Menutup mata hati kita untuk mau menolong sesama. Yesus mengajak kita memilih apakah kita harus berada di dalam kebencian secara terus menerus atau justru kita mau benar-benar menjalankan hokum kasih yang Yesus perintahkan?
Renungan:
Jika seseorang tidak menyukai kita, maka apa pun yang kita lakukan tidak akan disetujui olehnya. Meski di dalam peraturan tertulis pun hal yang kita bicarakan dapat disetujui sekalipun. Bahkan meski Undang-Undang tertinggi di negara ini pun menyetujui tetapi orang tersebut tidak menyukai kita, maka tidak bisa.
Seperti itulah perlakuan yang dihadapi oleh Yesus. Kepala rumah ibadat itu tidak menyukai Yesus. Oleh sebab itu, ia bermaksud menemukan kesalahan dari diri Yesus. Sementara itu Yesus bermaksud baik dengan menyembuhkan seorang ibu yang sudah delapan belas tahun diikat oleh iblis. Yesus pun sampai menegaskan bahwa ibu itu adalah juga keturunan Abraham. Lalu, mengapa ibu itu harus mendapatkan perlakuan yang berbeda?
Kebencian itu merupakan hal yang menutup diri kita. Menutup kebaikan yang seharusnya muncul dari dalam diri kita. Menutup mata kita untuk melihat perbedaan. Menutup mata hati kita untuk mau menolong sesama. Yesus mengajak kita memilih apakah kita harus berada di dalam kebencian secara terus menerus atau justru kita mau benar-benar menjalankan hokum kasih yang Yesus perintahkan?
Komentar
Posting Komentar